Source Kita belum bisa tersenyum bila menyebut virus Corona. Virus yang bisa mematikan ini memang belum ada vaksin pencegah atau penawarnya.
Tak heran, masyarakat memiliki paranoid yang berlebihan satu sama lain, lebih lagi bila ada yang batuk atau bersin, pilek disampingnya. Jangankan orang lain disampingnya, penderita batuk pilek juga memiliki rasa takut apakah itu adalah gejala batuk pilek biasa, atau karena virus Corona. Padahal tak semua pilek atau batuk disebabkan virus Corona.
Lantas, bagaimana cara membedakannya ya ?
BATUK
Source
Batuk kering biasanya menjadi tanda iritasi atau radang tenggorokan. Sementara batuk berdahak bisa menjadi gejala alergi, bronkitis, maupun pneumomia.
Menurut WHO, sekitar 2 pasien, atau 67,7% pasien Covid-19 mengalami gejala batuk kering, misalnya berdahak. Namun, yang jadi perhatian pada pasien Covid-19, batuk yang dialami akan disertai demam tinggi.
Jadi, bila anda tak mengalami demam, sebaiknya jangan paranoid ya.
PILEK
Sementara pilek atau alergi yang biasa dialami disertai bersin, mata gatal, dan terkadang batuk.
Sementara pilek yang disertai iritasi tenggorokan adalah tanda khas infeksi saluran pernapasan atas.
Nah, perlu anda ketahui, hanya 5% penderita infeksi Virus Corona pertama di China yang menunjukkan gejala pilek dan hidung tersumbat.
Penderita infeksi virus Corona umumnya mengalami gangguan pernapasan bawah lebih cenderung batuk kering, sesak nafas, tapi tak disertai sakit tenggorokan.
Nah, sekarang sudah jelas ya bagaimana membedakan batuk pilek biasa dengan batuk karena Corona. Apapun penyebab batuk, pilek, penderita, maupun orang disampingnya, sebaiknya menggunakan masker untuk mencegah penularannya.
MEDIA-MEDIA PENYEBARAN VIRUS
Infeksi virus adalah ketika virus masuk ke dalam tubuh seseorang, kemudian menyerang sel tubuh, dan berkembang biak. Infeksi virus dapat menular secara langsung maupun tak langsung.
Ada 3 cara penyebaran penyakit menular secara langsung, yaitu dari penderita orang lain disekitarnya, melalui sentuhan, percikan air liur saat bersin, atau berciuman.
Penularan juga bisa terjadi melalui darah, atau cairan tubuh, lalu dari ibu ke bayi. Seorang ibu yang menderita penyakit infeksi saat hamil beresiko tinggi untuk menularkan penyakit yang di deritanya ke janin yang dalam kandungannya. Disamping itu infeksi penularan dari ibu ke bayi bisa terjadi melalui proses persalinan, atau saat menyusui asi. Dan virus dapat disebarkan langsung dari hewan ke manusia.
Penularan infeksi ini terhadi saat orang tercakar, atau tergigit hewan. Mengkonsumsi daging hewan yang kurang matang, serta bersentuhan dengan kotoran, atau kulit hewan yang telah terinfeksi.
Selain secara langsung, ada pula penyebaran penyakit infeksi secara tidak langsung, yaitu melalui benda-benda yang telah terkontaminasi, makanan dan minuman, serta gigitan serangga.
Penyebaran virus, baik langsung, maupun tidak langsung, semuanya tergantung pada virus yang mengontaminasi media penularannya. Umumnya virus yang menyebabkan penyakit pada saluran pernapasan menular melalui media pernapasan, seperti percikan yang terhirup.
Sementara virus penyebab penyakit pada saluran pencernaan, menular melalui kontaminasi terhadap makanan dan minuman yang dikonsumsi.
semoga saja tulisan ini bermanfaat untuk kita semuanya!
Your post has been manually curated by @freevoter !! Keep sharing your quality content in Blurt Blockchain heart
FreeVoter is a curation program which aim to support quality content creator in Blurt Blockchain.You can support us by delegating your BP to @freevoter !! We are sharing 90% curation reward to our Delegators.Learn more about FreeVoter and join Discord server.