Kapal Karam Dilanda Badai
Artist: Raden Saleh
Tahun: 1840
Cat minyak pada kanvas (74 x 98 cm)
Lukisan ini merupakan karya yang beraliran romantisisme. Layaknya karya-karya bercorak Romantisisme, Raden Saleh mengungkapkan gejolak jiwanya yang terombang-ambing antara keinginan menghayati dunia imajinasi dan menyatakan dunia nyata. Perpaduan keduanya terwujud dalam ekspresi visual yang dramatis, emosional, sekaligus misterius. Meski demikian, para seniman romantisis sering juga berkarya berdasarkan pada kenyataan aktual.
Dalam lukisan Kapal Dilanda Badai, dapat dilihat bagaimana Raden Saleh mengungkapkan perjuangan dramatis dua buah kapal dalam hempasan badai dahsyat di tengah lautan. Suasana mencekam diekspresikan lewat awan tebal yang gelap dan ombak-ombak tinggi yang menghancurkan salah satu kapal. Dari sudut atas, secercah sinar matahari tampak memantul ke gulungan ombak—menambah kesan dramatis.
"Potret Raden Saleh Syarif Bustaman", oleh Carl Johann Baehr, sekitar 1840
Raden Saleh Sjarief Bustaman (1811-1880) adalah bumiputera Jawa pertama yang mendapatkan previledge untuk belajar melukis di Eropa atas beasiswa pemerintah Belanda. Sejumlah penulis dan peneliti menyebutnya sebagai ‘manusia modern’ Jawa pertama yang memiliki pola pikir ala Barat.
Sepanjang kariernya, Raden Saleh mengerjakan karya lukisan potret, pemandangan alam, dan tema-tema romantik seperti perburuan binatang, badai di lautan, dan bencana alam. Karya-karyanya juga menyangkut kehidupan manusia dan binatang yang bergulat dalam tragedi.(Sumber: Media Indonesia.com)
Galeri Nasional Indonesia
Seruu baaangeet kan jalan - jalan kita kali ini... Masih banyak lagi lukisan - lukisan keren yang bisa kamu lihat di Galeri Nasional Indonesia.
Kamu bisa reservasi tiket untuk masuk ke Galeri Nasional dengan mengakses tautan galnas-id dan klik pilihan reservasi. Pilih tanggal dan waktu kunjungan lalu isi data diri kamu.
So..sampai sini dulu cerita cerita jalan - jalan kali ini.. let me know if you like it...and see you next story..😉🥰