Gorengan

in blurt-178594 •  3 months ago 

Gorengan adalah makanan ringan yang hampir semua orang Indonesia kenal. Dari Sabang sampai Merauke, makanan ini dijual di berbagai sudut jalan, mulai dari pedagang kaki lima hingga kafe modern. Meski sederhana, gorengan selalu berhasil memikat hati berbagai kalangan, dari anak-anak hingga orang dewasa.

  1. Keunikan Gorengan

Gorengan memiliki ragam jenis yang menggugah selera. Beberapa di antaranya yang paling populer adalah:

Tempe Goreng: Irisan tempe yang digoreng renyah, sering kali dilengkapi dengan sambal kecap atau cabe rawit.

Bakwan: Gorengan dari adonan tepung dengan sayuran seperti wortel dan kol yang digoreng hingga berwarna keemasan.

Pisang Goreng: Pisang yang dibalut tepung dan digoreng hingga garing di luar, namun tetap lembut di dalam.

Tahu Isi: Tahu goreng yang diisi dengan sayuran atau daging, memberikan sensasi berbeda dari tahu goreng biasa.

Cireng: Aci yang digoreng renyah di luar tapi kenyal di dalam, sering kali disajikan dengan sambal atau saus kacang.

Setiap jenis gorengan memiliki karakteristik unik yang membuatnya digemari berbagai kalangan. Mulai dari tekstur yang renyah, rasa gurih, hingga variasi isian yang menarik.

  1. Momen Beli Gorengan

Beli gorengan bukan hanya tentang makan, tapi juga tentang pengalaman. Suasana ramainya gerobak penjual gorengan, aroma minyak panas yang menggoda, dan interaksi ringan dengan penjual menjadi bagian dari tradisi yang hangat. Biasanya, orang membeli gorengan untuk dinikmati di sore hari bersama secangkir teh manis atau kopi. Gorengan juga menjadi camilan populer di acara-acara santai seperti arisan atau kumpul keluarga.

  1. Harga yang Terjangkau

Salah satu alasan gorengan tetap diminati adalah harganya yang sangat terjangkau. Dengan uang yang relatif kecil, Anda sudah bisa mendapatkan beberapa jenis gorengan sekaligus. Ini membuat gorengan menjadi pilihan camilan yang ramah di kantong.

  1. Gorengan dan Kesehatan

Meskipun gorengan enak, banyak yang menyarankan untuk tidak terlalu sering mengonsumsinya karena kandungan minyaknya yang tinggi. Tapi jika dinikmati dengan porsi yang wajar dan ditemani sayuran atau buah-buahan, gorengan tetap bisa menjadi bagian dari pola makan yang seimbang.

  1. Tips Memilih Gorengan

Jika Anda sering beli gorengan di pinggir jalan, berikut beberapa tips yang bisa diikuti:

Pilih penjual yang menjaga kebersihan: Pastikan tempat penjual terlihat bersih dan minyak yang digunakan tidak terlalu hitam, karena minyak yang dipakai berulang kali bisa kurang sehat.

Pilih gorengan yang baru matang: Ini memastikan gorengan masih renyah dan belum menyerap terlalu banyak minyak.

Jangan lupa tanya komposisi: Beberapa orang mungkin memiliki alergi atau pantangan terhadap bahan tertentu, jadi selalu tanyakan bahan dasar gorengan yang ingin Anda beli.

Gorengan mungkin terlihat sederhana, namun di balik kesederhanaannya, terdapat kenikmatan dan budaya yang kaya. Tradisi beli gorengan di pinggir jalan menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat Indonesia, menghubungkan rasa dan momen kebersamaan. Jadi, jika Anda merasa lapar di sore hari atau ingin camilan sederhana yang nikmat, jangan ragu untuk mampir dan beli gorengan!

  1. Inovasi Gorengan di Zaman Modern

Seiring perkembangan zaman, gorengan tidak hanya berwujud makanan tradisional seperti bakwan atau tempe goreng. Banyak pelaku kuliner kreatif yang berinovasi dengan menambahkan bahan-bahan modern atau mengubah cara penyajian gorengan agar lebih menarik dan sesuai selera zaman kini.

Beberapa inovasi yang cukup populer meliputi:

Gorengan Keju Mozzarella: Menggabungkan adonan gorengan dengan isian keju mozzarella yang lumer di dalam, memberikan sensasi rasa gurih dan kenyal yang berbeda.

Cireng Sambal Rujak: Selain sambal kacang, cireng kini disajikan dengan sambal rujak yang memberikan cita rasa pedas manis segar.

Pisang Goreng Cokelat atau Keju: Pisang goreng klasik yang dipadukan dengan lelehan cokelat atau taburan keju parut di atasnya, membuatnya lebih manis dan kekinian.

Gorengan Vegan: Tren gaya hidup sehat mendorong terciptanya gorengan yang menggunakan bahan-bahan nabati sepenuhnya, tanpa daging atau produk hewani.

Inovasi-inovasi ini tidak hanya mengubah cara pandang kita terhadap gorengan, tetapi juga memperluas cakupan pasarnya. Banyak kafe modern yang kini menyajikan gorengan sebagai bagian dari menu mereka, dikemas secara elegan dan menarik.

  1. Gorengan dan Momen Sosial

Tidak dapat dipungkiri bahwa gorengan menjadi bagian dari berbagai momen sosial di Indonesia. Entah itu saat berkumpul dengan teman-teman di sore hari, acara keluarga, ataupun sebagai camilan di kantor, gorengan sering kali hadir sebagai pengikat kebersamaan.

Di banyak tempat, beli gorengan bisa menjadi ajang untuk berbincang dengan teman atau tetangga di sekitar penjual. Selain itu, tradisi membawa gorengan ke rumah saat berkunjung ke rumah saudara atau sahabat juga masih sering dilakukan.

  1. Gorengan di Pasar Digital

Dengan meningkatnya penggunaan platform digital, membeli gorengan kini lebih mudah. Banyak penjual gorengan yang memanfaatkan aplikasi pengiriman makanan untuk menjangkau lebih banyak pelanggan. Tidak hanya di pinggir jalan, gorengan kini bisa dipesan dari rumah melalui aplikasi seperti GoFood, GrabFood, atau ShopeeFood.

Tren ini membuat akses ke gorengan semakin praktis, terutama bagi mereka yang sibuk atau tidak sempat keluar rumah. Anda hanya perlu memilih jenis gorengan favorit, memesannya, dan menunggu di rumah hingga pesanan tiba.

  1. Menghidupkan Tradisi, Menikmati Inovasi

Pada akhirnya, gorengan tetap menjadi makanan yang menyatukan berbagai elemen dalam masyarakat Indonesia. Meski banyak inovasi bermunculan, gorengan tradisional dengan cita rasa yang khas tetap memiliki tempat di hati banyak orang. Inovasi hanya menjadi tambahan menarik yang memperkaya pengalaman menikmati gorengan.

Apakah Anda lebih suka menikmati gorengan tradisional di gerobak kaki lima atau mencoba varian baru di kafe modern, gorengan selalu menawarkan sesuatu untuk dinikmati bersama orang-orang terdekat.

437319.png

Fried food is a snack that almost all Indonesians know. From Sabang to Merauke, this food is sold on various street corners, from street vendors to modern cafes. Although simple, fried food always manages to captivate the hearts of various groups, from children to adults.

  1. Uniqueness of Fried Food

Fried food has various types that are appetizing. Some of the most popular are:

Fried Tempe: Sliced tempeh that is fried crispy, often served with soy sauce or cayenne pepper.

Bakwan: Fried food made from flour dough with vegetables such as carrots and cabbage that are fried until golden brown.

Fried Banana: Banana coated in flour and fried until crispy on the outside, but still soft on the inside.

Stuffed Tofu: Fried tofu filled with vegetables or meat, giving a different sensation from ordinary fried tofu.

Cireng: Aci that is fried crispy on the outside but chewy on the inside, often served with chili sauce or peanut sauce.

Each type of fried food has unique characteristics that make it popular with various groups. Starting from the crunchy texture, savory taste, to the interesting variety of fillings.

  1. Moments to Buy Fried Food

Buying fried food is not just about eating, but also about the experience. The bustling atmosphere of the fried food cart, the tempting aroma of hot oil, and light interactions with the seller are part of a warm tradition. Usually, people buy fried food to enjoy in the afternoon with a cup of sweet tea or coffee. Fried food is also a popular snack at casual events such as social gatherings or family gatherings.

  1. Affordable Price

One of the reasons fried food remains in demand is its very affordable price. With a relatively small amount of money, you can get several types of fried food at once. This makes fried food a pocket-friendly snack choice.

  1. Fried Food and Health

Although fried food is delicious, many advise not to consume it too often because of its high oil content. But if enjoyed in reasonable portions and accompanied by vegetables or fruits, fried food can still be part of a balanced diet.

  1. Tips for Choosing Fried Foods

If you often buy fried foods on the side of the road, here are some tips you can follow:

Choose a seller who maintains cleanliness: Make sure the seller's place looks clean and the oil used is not too black, because oil that is used repeatedly can be unhealthy.

Choose fried foods that are freshly cooked: This ensures that the fried foods are still crispy and have not absorbed too much oil.

Don't forget to ask for the ingredients: Some people may have allergies or restrictions on certain ingredients, so always ask about the basic ingredients of the fried foods you want to buy.

Fried foods may look simple, but behind their simplicity, there is a rich enjoyment and culture. The tradition of buying fried foods on the side of the road is an inseparable part of Indonesian life, connecting feelings and moments of togetherness. So, if you feel hungry in the afternoon or want a simple, delicious snack, don't hesitate to stop by and buy fried foods!

  1. Innovation of Fried Foods in the Modern Era

As time goes by, fried foods are not only in the form of traditional foods such as bakwan or fried tempeh. Many creative culinary players innovate by adding modern ingredients or changing the way fried foods are served to make them more attractive and in line with today's tastes.

Some of the quite popular innovations include:

Mozzarella Cheese Fried Food: Combining fried dough with melted mozzarella cheese filling inside, giving a different savory and chewy sensation.

Cireng Sambal Rujak: In addition to peanut sauce, cireng is now served with rujak sauce which gives a fresh, sweet and spicy taste.

Chocolate or Cheese Fried Banana: Classic fried banana combined with melted chocolate or grated cheese sprinkled on top, making it sweeter and more contemporary.

Vegan Fried Food: The healthy lifestyle trend encourages the creation of fried foods that use entirely plant-based ingredients, without meat or animal products.

These innovations have not only changed the way we view fried foods, but have also expanded their market reach. Many modern cafes now serve fried foods as part of their menu, packaged elegantly and attractively.

  1. Fried Food and Social Moments

It is undeniable that fried food is part of various social moments in Indonesia. Whether it is when gathering with friends in the afternoon, family events, or as a snack at the office, fried food is often present as a bond of togetherness.

In many places, buying fried food can be an opportunity to chat with friends or neighbors around the seller. In addition, the tradition of bringing fried food home when visiting relatives or friends is still often done.

All This Photo Taken With :


PhotographyLandscape
Location PhotoAceh
Camera usedSmartphone
Photographer@hattaarshavin



presearch

Register an Binance account
Register an Upbit account
Register an MEXC account
Register an Bitrue account
Register an Tokocrypto account
Register an Huobi account
Register an Kucoin account
Register an Bybit account
Register an Hotbit account
Register an Shutterstock account
Register an Depositphoto account
Register an Pond5 account
20220628_235030.jpg
Instagram ~ Twitter ~ Depositphotos ~pond5 ~ shutterstock ~istock

Authors get paid when people like you upvote their post.
If you enjoyed what you read here, create your account today and start earning FREE BLURT!