Sungai Ayung atau yang dalam bahasa Balinya disebutTukad Ayung adalah sungai terpanjang di Bali. Sungai ini mengalir sepanjang 68,5 km, melewati Kabupaten Bangli, Badung, Gianyar dan kota Denpasar, serta bermuara di Selat Badung di Sanur, Sungai ini terkenal sebagi lokasi rafting di Bali.
Daerah aliran sungai (DAS) Ayung mencakup luas 109,30 km². dengan anak-anak sungainya mencapai 300,84 km² (sekitar 30.000 ha). Sungai Ayung yang panjangnya sekitar 68,5 km ini mengalir dari sumbernya di dekat Kintamani menyusuri sebelah selatan pegunungan yang membatasi Bali utara dan Bali selatan serta berhilir di Pantai Padanggalak. Di bagian hulu, sungai Ayung terdiri dari tiga anak sungai yang cukup besar, yaitu Tukad Bangkung yang berhulu di Pelaga, Tukad Menggani yang berhulu di daerah Catur, dan Tukad Siap yang berhulu di daerah Kintamani. Ketiga anak sungai ini bersatu di daeah Payangan.
Secara umum DAS Ayung dapat dibagi menjadi tiga daerah:
1. Daerah hulu: mulai dari daerah Penikit di Kecamatan Petang ke utara sampai dengan daerah Kintamani yang dibatasi oleh jalan Kintamani-Singaraja, dan Plaga Kecamatan Petang yang dibatasi oleh punggung perbukitan hutan Puncak Mangu. Daerah bagian hulu DAS Ayung terletak pada topografi miring sampai sangat curam.
2. Daerah bagian tengah: mulai dari daerah Penikit di Kecamatan Petang ke selatan sampai di Abiansemal. Daerah bagian tengah ini terletak pada topografi datar sampai bergelombang.
3. Daerah bagian hilir: mulai dari Abiansemal ke selatan Peguyangan, Tonja, Kesiman sampai muara sungai Ayung di pantai Padanggalak, Kecamatan Denpasar Timur hampir seluruhnya memiliki topografi datar.
Tingkat erosi di wilayah DAS Ayung berkisar dari sangat ringan sampai sangat berat, erosi sangat ringan terdapat pada penggunaan lahan sawah yang tersebar di bagian tengah dan hilir DAS, yaitu mulai dari Kecamatan Petang bagian selatan, Kecamatan Abiansemal, Kecamatan Denpasar Utara dan Kecamatan Denpasar Timur. Tingkat erosi ringan pada lahan sawah disebabkan oleh lerengnya yang datar, vegetasinya rapat dan telah diterapkan teknik konservasi tanah dan air seperti teras bangku dengan konstruksi baik.
Wilayah DAS Ayung mempunyai suhu tahunan rata-rata antara 18,4 °C-26,6 °C yang dipengaruhi oleh ketinggian tempat. Curah hujan tahunan di hulu DAS Ayung cukup besar, berkisar antara 1963–3242 mm. Semakin kehilir, curah hujan dan hari hujannya semakin berkurang. Di wilayah tengah curah hujannya berkisar antara 1998–3176 mm dengan hari hujan berkisar antara 105 hari-128 hari. Di wilayah hilir yaitu disekitar kota Denpasar, curah hujannya tergolong agak rendah, yaitu sekitar 1486 mm dan hari hujannya 69 hari.
Berdasarkan perhitungan diperoleh kemiringan rata-rata DAS Ayung sebesar 13,13%, nilai ini berarti wilayah ini cukup miring. Melihat topografi wilayah DAS, daerah ini terdiri dari dua topografi yaitu topografi bergunung dan datar. Nilai dari pegunungan dan datar menunjukkan daerah pegunungan cukup terjal dengan penurunan nilai yang cukup drastis.
Berdasarkan catatan debit yang diukur di Stasiun Pencatat Debit Buangga antara tahun 1973-1986 dapat diketahui bahwa tinggi permukaan air sungai berkisar antara 0,55-0,88m, dengan debit air berkisar antara 6,6-14,2 m³/detik dengan debit rataan 8,69 m³/detik.
Kadar sedimentasi (lumpur) dari hasil pengukuran di Buangga, kadar endapan tertinggi 544,4 ton/hari dan yang terendah sebesar 2,8 ton/hari. Hasil perhitungan dengan metode SCS-USDA sebesar 91.393,127 ton/tahun.
6 Resor Mewah di Tepi Sungai Ayung
1. Alila Ubud
Berlokasi di puncak tebing di Desa Melinggih Kelod, Anda bisa mendengar gemercik dan melihat aliran Sungai Ayung dari ketinggian. Pemandangan seperti itu bisa Anda nikmati langsung dari balkon kamar tempat Anda menginap. Selain itu, kolam renangnya menjadi spot favorit tamu untuk bersantai.
2. Five Elements Puri Ahimsa
Resor di Bali ini cocok untuk Anda yang ingin menenangkan diri dan kabur sejenak dari hiruk pikuk perotaan. Setiap unit vila di resor ini memiliki ruang terbuka dan teras yang langsung menghadap ke Sungai Ayung. Beberapa jenis vila bahkan memiliki kolam pribadi yang bersebelahan dengan aliran sungai. Lokasinya yang berada di Desa Mambal, Badung ini pun mudah dijangkau.
3. Nandini Jungle Resort & Spa
Memadukan nuansa desa tradisional Bali dengan kenyamanan kelas satu, resor ini menyajikan keindahan alam yang beragam, mulai dari Sungai Ayung, hutan rimbun, hingga pemandangan matahari terbit. Jika Anda bermalam di resor yang berada di Desa Buahan, Payangan ini, jangan lupa untuk mengikuti kelas yoga dan spa di tepi sungai.
4. Bali Green Village
Kompleks akomodasi ini unik karena seluruh bangunannya terbuat dari bambu. Anda bisa menginap sambil ditemani gemercik Sungai Ayung. Anda pun bisa mengikuti berbagai aktivitas alam dan ekowisata, seperti tur ke kebun lokal dan lokakarya kerajinan bambu. Lokasinya ada di Jalan Tanah Ayu Sibang Gede, Abiansemal.
5. Kupu Kupu Barong Villas
Jika Anda tengah mencari lokasi untuk berbulan madu, maka resor di Bali ini adalah pilihan yang tepat. Baca juga: 6 Vila dengan Private Pool untuk Bulan Madu di Bali Lokasinya berada di Kedewatan, Ubud, dan dikelilingi pemandangan lembah hijau dan Sungai Ayung. Selain menginap, Anda pun bisa mengikuti aktivitas seru, seperti yoga dan arung jeram.
6. Mandapa Reserve
Resor di Bali ini bisa menjadi alternatif lain jika Anda ingin menginap di kawasan Ubud. Dibangun tepat di sisi aliran Sungai Ayung, Mandapa Reserve menyajikan pemandangan sungi yang bisa dinikmati dari infinity pool-nya. Selain menikmati pemandangan alam, resort ini juga cocok untuk Anda yang mencari ketenangan selama liburan.