Foto: Nationaal Archief
Setelah Jepang menyerang pangkalan militer Amerika Serikat di Pearl Harbor, berbagai koloni Eropa di Asia mulai khawatir. Karena secara logika, hanya soal waktu saja sebelum Jepang menyerbu wilayah mereka, termasuk Hindia Belanda.
Kekhawatiran itu terbukti beberapa bulan kemudian, hanya dalam beberapa minggu Jepang telah membuat Hindia Belanda bertekuk lutut. Setelah merebut Hindia Belanda, Jepang melarang segala hal yang berhubungan dengan Belanda, termasuk bahasa yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
Jepang kemudian mendirikan kamp-kamp interniran untuk menawan wanita dan anak-anak Belanda. Sedangkan laki-laki Belanda dibawa ke berbagai daerah untuk menjalani kerja paksa guna memenangkan Perang Pasifik. Bahkan Gubernur Jenderal Hindia Belanda dibawa ke Manchuria untuk menjalani kerja paksa dan baru dibebaskan ketika Jepang kalah perang pada tahun 1945.
Tak perlu dikatakan, perempuan dan anak-anak Belanda di kamp-kamp interniran tentu menghadapi kehidupan yang tidak manusiawi dan berbagai pelecehan dari tentara Jepang.
Foto di atas menunjukkan suasana di kamp interniran Jepang di Indonesia tahun 1942-1945 yang menampung wanita dan anak-anak Belanda. Orang Belanda yang sebelumnya hidup sebagai warga negara kelas satu, setelah kedatangan Jepang berubah menjadi warga negara kelas tiga dan tertindas.