Foto: Spaarnestad
Setelah Jepang menyerah akibat bom atom oleh pasukan Sekutu pada bulan Agustus 1945, Jepang tidak lagi menguasai Indonesia dan wilayah lain di Asia. Pasukan Sekutu kemudian datang untuk melucuti tentara Jepang yang tersisa dan menahan mereka sebagai tawanan perang.
Foto di atas menunjukkan tawanan perang Jepang yang dipekerjakan sebagai porter oleh militer Belanda sedang menurunkan kargo dari pesawat di Jakarta, 11 Desember 1946. Lokasinya mungkin di bandara Kemayoran atau bandara Cililitan. Kargo tersebut berupa surat-surat Natal untuk para personel militer Belanda dari keluarganya di Belanda. Meski perang telah lama berakhir, namun masih banyak tawanan perang yang tersisa, karena proses pemulangan memakan waktu.
Selain melucuti tentara Jepang, pasukan Sekutu juga bermaksud mengembalikan kekuasaan seperti sebelum perang. Mereka ingin menempatkan kembali pemerintahan kolonial Belanda di Indonesia seperti zaman sebelum perang. Namun, orang-orang Asia (dan juga Afrika) sudah muak dengan kolonialisme Eropa dan ingin bebas. Gelombang nasionalisme begitu kuat setelah perang usai, dan tidak ada cara bagi penjajah untuk mempertahankan kekuasaan mereka atas koloni mereka di Asia dan Afrika.
Militer Belanda akhirnya meninggalkan Indonesia pada akhir tahun 1949, dan Indonesia memprakarsai Konferensi Bandung pada tahun 1955, yang juga dikenal sebagai Konferensi Asia Afrika (KAA) pertama. KAA memainkan peran penting di dunia setelah perang, di mana dunia terbagi menjadi dua blok: Barat dan Timur. Negara-negara yang baru merdeka di Asia dan Afrika memutuskan untuk tidak memihak AS atau Uni Soviet, tetapi membentuk blok mereka sendiri. Mereka menolak untuk berpartisipasi dalam perang negara adidaya dengan membentuk apa yang disebut sebagai Gerakan Non-Blok.
Congratulations, your post has been curated by @r2cornell-curate. Also, find us on Discord
Felicitaciones, su publication ha sido votado por @r2cornell. También, encuéntranos en Discord