Foto: Atlas van Stolk
Sampai tahun 1940 Hindia Belanda adalah surga bagi orang-orang Belanda. Tanah jajahan tersebut menghasilkan keuntungan yang luar biasa baik bagi Kerajaan Belanda maupun bagi perusahaan-perusahaan swasta Belanda di Indonesia. Orang-orang Belanda yang menetap di Indonesia pun mendapat status istimewa sebagai warga kelas satu.
Namun semuanya berubah setelah kedatangan tentara Jepang pada 1942. 1-2 tahun sebelumnya pun ketegangan sudah tinggi, semua menebak-nebak kapan Jepang akan menyerang Hindia Belanda. Perang Dunia II yang berkecamuk di Eropa apinya mulai merambat ke Asia Tenggara. Ketegangan dalam ketidakpastian tersebut akhirnya pecah saat Jepang benar-benar menginvasi Hindia Belanda pada 1942. Dalam waktu singkat Hindia Belanda pun dibuat bertekuk lutut.
Sejak itu kehidupan orang-orang Belanda berubah drastis, dari warga kelas satu menjadi tawanan perang yang tinggal di kamp-kamp konsentrasi. Banyak dari mereka yang tewas di masa pendudukan Jepang ini. Setelah kekalahan Jepang di tahun 1945 pun kehidupan orang-orang Belanda tidak kembali seperti semula karena harus menghadapi kemarahan rakyat Indonesia yang sedang dibakar semangat kemerdekaan. Di periode yang disebut 'bersiap' banyak orang-orang Belanda yang menjadi korban pembunuhan oleh rakyat Indonesia.
Korban-korban yang tewas akibat perang, eksekusi Jepang dan juga periode bersiap dikuburkan di sebuah taman makam kehormatan yang disebut ereveld. Foto di atas adalah ereveld Ancol di Jakarta pada sekitar 1946-1949. Terlihat nisan-nisannya masih terbuat dari kayu, sekarang nisan-nisan tersebut sudah dibuat permanen yang tidak mudah rusak oleh angin pantai yang mengandung garam.
Thank you for using my upvote tool 🙂
Your post has been upvoted (27.39 %)
Delegate more BP for better support and daily BLURT reward 😉
@tomoyan
https://blurtblock.herokuapp.com/blurt/upvote