Kekecewaan saya pada piplres 2019, menjadikan pelajaran berharga. Saya sendiri sebenarnya malu ketika mendukung salah satu capres sampai seperti membela diri sendiri. Siapa preseiden itu dan ternyata tak ada urusan langsung dengan kita.
Maka dari itu, saya acuh tak acuh pada kali ini? Saya tetap memilih tetapi saya tak akan ikutan dukung-mendukung secara terbuka yang menyebabkan kehidupan bertetangga dan berteman menjadi rusak gara-gara beda pilihan presiden.
Hal yang paling penting dari capres itu adalah dia adalah pribumi tulen bukan turunan bangsa asing. Pribumi yang membela rakatnya bukan yang membela kelompoknya. Mampu memberikan pendidikan murah untuk anak saya dan menciptakan lapangan kerja yang banyak. Anak-anak saya sudah siap memasuki dunia kerja 5 tahun kedepan.
Presiden tersebut bisa menurunkan harga bahan pokok, tidak menaikan harga BBM dan listrik. Saya tak tahu masalah hutang negara, saya tak tahu masalah ekonomi makro yang saya tahu dan inginkan , saya bisa bekerja dengan aman, mencari nafkah dengan mudah serta beribadah dengan tenang.
Adapun janji presiden mau ini itu, itumah urusan mereka dan saya tak akan menyebarkan apapun kegiatan mereka. Dibayar juga tidak buat apa apa ikutan aktif nyebarin capres dan kegiatanya... najong banget lah kalau ikutan lagi seperti tahun 2019. Sudah cukup lah menjadi bodoh dengan mendukung salah satu capres dengan cara yang bodoh...