rindu yang menggebu, cinta yang mendamba, inilah sujudku, syair-syair yang tak pernah usai dituliskan
apakah udara yang membuat gigil? atau tubuh yang tak kuasa menolak dingin?
doa dan doa. harap dan cemas berbaur dalam degup dada
doa dan doa. pinta atau sebuah pernyataan cinta?
sungguh sukar menghindar puja puji, semata ikhlas mencintaimu sepenuh hati. duh, sungguh sukar sekali
di batas malam, di puncak malam, ada yang bersimbah. airmata mencari muara asinnya
serupa pepohonan yang rebah, demikian tabah dalam lelaku sembah
diam adalah gerak. gerak adalah diam. keseimbangan dalam semesta. diriku debu. diam atau beterbangan. tetaplah merindu
bacalah. tapi aku membaca dengan mata hati yang rabun, mulai membuta. sejukkan dengan embunmu. terangi dengan cahayamu. agar tak lagi aduh
jutaan binatang liar dalam dada dan kepala, demikian gaduh, dan keheningan membuatnya semakin riuh. aku bersimpuh
apakah aku dapat berpaling dari tatapmu setajam itu?
apakah akal atau rasa, menjangkau engkau, yang rahasia
berserah diri, pasrah, takdir menjadi
malam yang diberkahi, malam yang teramat sunyi, memandang diri sendiri, termangu sendiri