russia will divide ukraine into 2 parts

in news •  2 years ago 

624042d3d11da.jpg

Source

Ukraine's intelligence chief Kyrylo Budanov on Sunday said Russia wanted to divide Ukraine into two, as happened with North and South Korea.

"In fact, this is an attempt to create a North and South Korea in Ukraine," he said in a statement, referring to the division of Korea after the Second World War.

Seeing this, Budanov also vowed that a "total" guerrilla war would be carried out by Ukraine to prevent the division of the country.

He predicted the Ukrainian army would be able to push back the Russian troops.

“The period of the total Ukrainian guerrilla safari is about to begin. Then there will be one relevant scenario left for Russia, how to survive," Budanov said.

Earlier, Budanov said that the Russian army was full of informants and used old war methods against Ukrainian troops.

He also alleged that large numbers of people had been mobilized to engage in guerrilla warfare behind Russian lines.

The head of Ukraine's intelligence service told the US publication The Nation that Ukrainian troops had benefited from miscalculations by Russia.

"The Russian Command has miscalculated many times, and we used this miscalculation," Budanov said.

He said the notion that the Russian army is the second most powerful army in the world is a myth.

Kepala Intelijen Ukraina Kyrylo Budanov pada Minggu kemarin, menyebut Rusia ingin membagi Ukraina menjadi dua, seperti yang terjadi dengan Korea Utara dan Korea Selatan.

"Faktanya, ini adalah upaya untuk menciptakan Korea Utara dan Selatan di Ukraina," kata dia dalam sebuah pernyataan, merujuk pada pembagian Korea setelah Perang Dunia Kedua.

Melihat hal itu, Budanov pun bersumbah bahwa perang gerilya “total” akan dijalankan Ukraina untuk mencegah perpecahan negara.

Dia memperkirakan tentara Ukraina akan dapat mendorong kembali pasukan Rusia.

“Masa safari gerilya Ukraina total akan segera dimulai. Kemudian akan ada satu skenario relevan yang tersisa untuk Rusia, bagaimana bertahan hidup," ungkap Budanov, dikutip dari Reuters.

Sebelumnya, Budanov mengatakan bahwa tentara Rusia penuh dengan informan dan menggunakan metode perang lama dalam melawan pasukan Ukraina.

Dia juga menuding sejumlah besar orang telah dimobilisasi untuk terlibat dalam perang gerilya di belakang garis Rusia.

Dilansir dari Kantor Berita AFP, Kepala Badan Intelijen Ukraina itu mengatakan kepada publikasi AS The Nation bahwa pasukan Ukraina telah diuntungkan dari salah perhitungan oleh Rusia.

"Komando Rusia telah melakukan kesalahan perhitungan berkali-kali, dan kami menggunakan kesalahan perhitungan ini," kata Budanov.

Dia berkata, anggapan bahwa tentara Rusia adalah tentara terkuat kedua di dunia hanyalah mitos.

Authors get paid when people like you upvote their post.
If you enjoyed what you read here, create your account today and start earning FREE BLURT!