My Flower Photography # 445

in myflowerphotography •  2 years ago 

Hello Blurtters,
Today I’m going to share you five photos of beautiful Pagoda flowers that I took using iPhone 5. Hope you like it.
IMG_1305-445.JPG

IMG_1306-445.JPG

IMG_1307-446.JPG

IMG_1308-446.JPG

IMG_1309-446.JPG

Cheers,
Larasbpn

blurt-logo-daisy.gif

Bunga ini dikenal dengan nama bunga pagoda. Dia adalah tumbuhan perdu dengan bunga merah kecil-kecil dalam tandan berbentuk kerucut (pagoda), biasa diperbanyak dengan setek cabang dan biji.

Bunga pagoda termasuk tanaman meranggas yang dijadikan sebagai tanaman hias yang tumbuh di pekarangan rumah atau di jalan raya. Bunga pagoda termasuk ke dalam famili Lamiaceae, memiliki batang yang tegak, bulat, memilik cabang yang sedikit, dan memiliki warna putih kehitaman.

Di beberapa daerah, bunga pagoda dikenal dengan nama tumbak raja (Bali), singgugu (Sunda), srigunggu (Jawa), tinjau handak (Lampung), punggur tosek (Madura). Dalam bahasa Tionghoa, bunga ini dikenal dengan nama Bai Jek Hong atau He Bao Hua. Sedangkan dalam bahasa Inggris dikenal dengan nama Pagoda Flowers.

Tanaman bunga pagoda dapat ditemui di pekarangan rumah karena merupakan tanaman hias. Memiliki tinggi 1 hingga 3 m. Batang tumbuhan ini dipenuhi dengan rambut halus. Memiliki daun tunggal bertangkai yang berbentuk jantung dengan panjang sekitar 15-30 cm dan lebar daun sekitar 10-25 cm, memiliki permukaan kasar, dan letaknya saling berhadapan. Bunga pagoda memiliki bunga majemuk yang terdiri dari bunga-bunga kecil yang hidup bergerombol membentuk piramida yang keluar dari ujung tangkai dan berwarna merah. Kelopak bunga berbentuk corong, dan mahkota bunga berbentuk tabung dengan bercangap lima pada ujungnya dan berwarna oranye. Beberapa jenis bunga pagoda berwarna putih dan kuning.

Tanaman ini tersebar di Indonesia, Taiwan, India, Andaman, serta Kepulauan Nikobar.

Tanaman Bunga pagoda dapat tumbuh di daerah dataran tinggi dengan ketinggial 1.300 mdpl dan semua spesies bunga ini dapat tumbuh di hampir semua habitat tropis, hutan hujan tropis, semak belukar, dan tempat yang dekat dengan sumber air. Untuk merawat tanaman Bunga pagoda, siramlah sebanyak 2 kali dalam sehari yaitu pada pagi dan sore hari. Lakukan penyiraman pada bagian akarnya dan hindari mengenai bagian bunga dan daunnya. Untuk mencegah hama, dapat diberikan pestisida pada tanaman ini dan lakukan pemangkasan ketika ada daun yang layu dan kering.

This flower is known as the pagoda flower. It is a shrub with small red flowers in conical clusters (pagodas), usually propagated by branch cuttings and seeds.

Pagoda flower is a deciduous plant that is used as an ornamental plant that grows in home yards or on roads. Pagoda flower belongs to the Lamiaceae family, has an upright, round stem, has few branches, and has a blackish white color.

In some regions, pagoda flowers are known as tumbak raja (Bali), singgugu (Sunda), srigunggu (Java), tinjau handak (Lampung), punggur tosek (Madura). In Chinese, this flower is known as Bai Jek Hong or He Bao Hua. While in English it is known as Pagoda Flowers.

Pagoda flower plants can be found in home yards because they are ornamental plants. It has a height of 1 to 3 m. The stem of this plant is filled with fine hairs. It has heart-shaped single-stemmed leaves with a length of about 15-30 cm and a leaf width of about 10-25 cm, has a rough surface, and is located facing each other. Pagoda flowers have compound flowers consisting of small flowers that live in clusters forming a pyramid that comes out from the end of the stalk and is red in color. The petals are funnel-shaped, and the corolla is tubular with a five-spangled tip and orange in color. Some types of pagoda flowers are white and yellow.

The plant is distributed in Indonesia, Taiwan, India, Andaman, and Nicobar Islands.

Pagoda flower plants can grow in highland areas with an altitude of 1,300 meters above sea level and all species of this flower can grow in almost all tropical habitats, tropical rainforests, shrubs, and places close to water sources. To care for pagoda flower plants, water twice a day in the morning and evening. Water the roots and avoid hitting the flowers and leaves. To prevent pests, pesticides can be applied to this plant and prune when there are wilted and dry leaves.

IMG_2896.JPG

Bunga Pagoda yang mempunyai nama ilmiah Clerodendrum japonicum Sweet merupakan salah satu tanaman yang sering dijadikan tanaman hias yang biasanya selalu ada di setiap pekarangan rumah. Pagoda adalah kata yang cocok diberikan pada bunga ini karena posisi bunganya yang berumpun mirip seperti pagoda.

Siapa sangka bunga yang memiliki rupa cantik ini ternyata bisa dijadikan obat herbal. Bukan hanya bunganya saja, melainkan akar dan juga daunnya. Akar bunga pagoda memiliki rasa yang pahit. Sifatnya dingin dan khasiatnya bisa menghilangkan bengkak, menghancurkan darah beku dan sebagai anti radang. Biasanya akar bunga pagoda sering digunakan untuk mengobati sakit pinggang, sakit rematik, susah tidur, dan luka memar.

Pada bagian daunnya, bunga pagoda memiliki rasa yang manis, asam, dan agak kelat serta memiliki sifat yang netral (tidak hangat, tidak dingin). Khasiatnya bisa digunakan sebagai anti radang dan untuk mengeluarkan nanah.

Sedangkan bunga pagoda sendiri memiliki rasa yang manis dan sifatnya hangat. Khasiatnya bisa digunakan untuk menghentikan pendarahan seperti wasir berdarah dan anemia.

Telah dijelaskan di atas bahwa bunga ini bisa mengatasi beberapa penyakit. Di sini akan dijelaskan lagi lebih rinci cara kerja bunga pagoda terhadap reaksi untuk melawan beberapa penyakit.

  1. Mengobati asam urat.
    Asam urat ini mungkin bisa dibilang penyakit orang tua karena biasanya terjadi pada orang yang sudah berusia di atas 40 tahun. Tapi tidak menutup kemungkinan mereka yang masih berusia muda pun bisa mengalami asam urat. Cara memanfatkan bunga pagoda yaitu dengan mengambil akarnya. Siapkan sebanyak 30-90 gr akar bunga pagoda, lalu rebus dengan 4 gelas air. Setelah air rebusan berkurang setengahnya, tuangkan (saring) ke dalam gelas, dan obat siap diminum.

  2. Mengobati wasir berdarah.
    Wasir atau ambeien adalah penyakit yang sering kali membuat kita hilang kenyamanan, apalagi disertai dengan keluarnya darah yang tentunya akan membuat khawatir para penderitanya. Dengan memanfaatkan bunga pagoda bisa mengobati wasir berdarah dengan cepat. Caranya tinggal kamu masukkan saja bunga tersebut ke dalam menu masakan atau bisa diolah menjadi masakan. Ya anggap saja bunga tesbut adalah kangkung atau tumis.

  3. Mengatasi insomnia.
    Sama seperti pada pengobatan wasir, namun kali ini bunga pangoda digunakan layaknya mengonsumsi teh. Jadi bunga pagoda kita keringkan dulu, setelah kering baru dimasukan pada segelas air hangat dan untuk menambah rasanya bisa ditambahkan sedikit madu. Untuk bahannya kamu bisa ambil secukupnya saja, atau bisa dikira-kira. Teh bunga pagoda ini bisa mengatasi kamu yang sulit untuk tidur. Jam tidurmu akan kembali normal jika rutin meminum ramuan ini.

  4. Untuk mengobati luka.
    Baik itu luka akiba memar, bisul korengan, dan luka luar lainnya bisa diobati dengan mengunakan bunga pagoda. Caranya dengan menumbuk bunga beserta daunya, kemudian tempelkan pada bagian yang luka tersebut. Cara ini cukup efektif mengobati segala macam luka, bisul, memar, bahkan korengan bisa hilang dan menyusut dengan cepat.

Itulah beberapa manfaat bunga pagoda yang memang berkhasiat untuk mengatasi berbagai penyakit. Jika kamu ada yang sedang menanam bunga pagoda, bisa langsung mempraktikkannya.

Authors get paid when people like you upvote their post.
If you enjoyed what you read here, create your account today and start earning FREE BLURT!
Sort Order:  
  ·  2 years ago  ·  


** Your post has been upvoted (5.46 %) **