Hello Blurtters,
Today I’m going to share you five photos of beautiful flowers called Desrt Rose (Adenium obesum) that I took using the camera of a smartphone. Hope you like it.
Cheers,
Larasbpn
Adenium obesum is a poisonous species of flowering plant belonging to the tribe Nerieae of the subfamily Apocynoideae of the dogbane family, Apocynaceae. It is native to the Sahel regions south of the Sahara (from Mauritania and Senegal to Sudan), tropical and subtropical eastern and southern Africa and also the Arabian Peninsula. Common names include Sabi star, kudu, mock azalea, impala lily and desert rose. Adenium obesum is a popular houseplant and bonsai in temperate regions.
It is an evergreen or drought-deciduous succulent shrub (which can also lose its leaves during cold spells, or according to the subspecies or cultivar). It can grow to 0.12–5 m (0.39–16.40 ft) in height, with pachycaul (disproportionately large) stems and a stout, swollen basal caudex (a rootstock that protrudes from the soil). The leaves are spirally arranged, clustered toward the tips of the shoots, simple entire, leathery in texture, 5–15 cm (2.0–5.9 in) long and 1–8 cm (0.39–3.15 in) broad. The flowers are tubular, 2–5 cm (0.79–1.97 in) long, with the outer portion 4–6 cm (1.6–2.4 in) diameter with five petals, resembling those of other related genera such as Plumeria and Nerium. The flowers tend to be red and pink, often with a whitish blush outward of the throat.
Adenium obesum is a popular houseplant and bonsai[8] in temperate regions. It requires a sunny location and a minimum indoor temperature in winter of 10 °C (50 °F). It thrives on a xeric watering regime as required by cacti. A. obesum is typically propagated by seed or stem cuttings. The numerous hybrids are propagated mainly by grafting on to seedling rootstock. While plants grown from seed are more likely to have the swollen caudex at a young age, with time many cutting-grown plants cannot be distinguished from seed-grown plants. Like many plants, Adenium obesum can also be propagated in vitro using plant tissue culture.
Source
Di Indonesia tanaman hias Desert Rose lebih dikenal dengan nama Kamboja Jepang atau Adenium. Disebut Desert Rose karena sebenarnya tanaman ini merupakan tanaman gurun yang tahan dengan kondisi ekstrim panas dan minim air seperti di padang gurun.
Meskipun saat ini sedang booming tanaman hias "Janda Bolong", Desert Rose masih menjadi primadona bagi para pecinta dan kolektor tanaman hias. Banyak orang yang jatuh hati melihat sosok dan bunga kamboja jepang ini.
Keindahan Desert Rose dapat dinikmati dari kelopak bunganya yang berwarna-warni, mulai dari merah, pink, putih hingga kuning. Bahkan sekarang, sudah banyak dilakukan penyilangan hingga menghasilkan warna kelopok bunga yang unik seperti biru dan hitam.
Tak hanya soal warna yang beragam, motif dan corak mahkota bunga Desert Rose pun bermacam-macam. Ada yang seperti strip atau bercak-bercak, hingga memiliki kelopak bunga yang bertumpuk-tumpuk layaknya bunga ros atau mawar.
Variasi warna, bentuk dan corak mahkota bunganya inilah yang kemudian membuat banyak pecinta tanaman hias menyebut Desert Rose dengan julukan "Queen of thousand flower".
Bentuk dan warna daun Adenium juga bermacam-macam dan memiliki pesona tersendiri. Bentuk daun Adenium ada yang berbentuk bulat di ujung, adapula yang kecil memanjang dengan ujung runcing.
Beberapa jenis tertentu memiliki daun dengan permukaan berbulu lembut. Warna daun Adenium pun bervariasi mulai dari hijau tua, hijau muda, hijau kemerahan hingga belang kuning hijau.
Namun yang membuat tanaman hias ini kian istimewa adalah bentuk bonggol atau akar yang menggembung dan kokoh. Sosoknya yang mirip bonsai ditambah dengan bentuk bonggol yang unik serta keindahan warna-warni mahkota bunga, membuat Desert Rose sangat menarik untuk dikoleksi.
Bonggol Adenium yang besar dan kokoh hanya diperoleh dari anakan hasil penyemaian biji atau benih Adenium. Butuh waktu hingga 10 tahun untuk mendapatkan bonggol Adenium yang mengembung dan kokoh.
Adenium dewasa yang telah berbunga beberapa kali, biasanya akan menghasilkan biji setelah kelompak bunga rontok. Jika kulit pembungkus biji mengering, dari dalamnya akan tampak biji-biji dengan bulu atau rambut-rambut halus berwarna putih.
Sumber
** Your post has been upvoted (4.91 %) **
Curation Trail is Open!
Join Trail Here
Delegate more BP for bigger Upvote + Daily BLURT 😉
Delegate BP Here
Upvote
https://blurtblock.herokuapp.com/blurt/upvote
Thank you 🙂 @tomoyan