Koes Plus Album Cinta Di Balik Kota "Kasih Yang Semesta"

in koesplus •  2 years ago 

Grup Band Koes Plus didirikan oleh Koestono Koeswoyo pada tahun 1969 dengan anggota yang terdiri dari Koestono Koeswoyo (Tonny), Koesyono Koeswoyo (Yon), Koesroyo Koeswoyo (Yok) dan Kasmuri (Murry). Band ini merupakan jelmaan dari grup musik sebelumnya yaitu Koes Bersaudara yang bubar karena salah satu anggotanya yaitu Koesnomo Koeswoyo (Nomo) mengundurkan diri. Dengan bergabungnya Murry dalam grup band ini, namanya berubah dari Koes Bersaudara yang sebelumnya beranggotakan saudara semuanya menjadi Koes Plus (Koes + Murry). Koes Plus merilis album pertamanya pada tahun 1969 dengan label Volume 1 dan berlanjut hingga Volume 14. Selain album dengan label Volume 1 hingga Volume 14, Koes Plus juga memproduksi album-album lainnya seperti Pop Keroncong, Pop Jawa, Pop Melayu dan lain-lain. Koes Plus merupakan grup band legendaris Indonesia yang lagu-lagunya sampai sekarang masih digemari oleh banyak orang dan ada cukup banyak grup band di tanah air yang melestarikan lagu-lagu Koes Plus. Koes Plus Album Cinta Di Balik Kota diedarkan pada tahun 1987.

Koes Plus_2018-008.jpg

KASIH YANG SEMESTA
Siapa jua percaya dia
Menyisih masa bertaut asa

Tiada duka tiada suka
Hanya kasih yang semesta
Semestaaaaa

Engkau dan aku kita semua
Bukan disini atau disana

Tiada arah tiada waktu
Apalagi yang kau mau
Kau mauuuuuu

Kasih sayang yang semesta
( Oh semesta )
Kasih sayang yang semesta
( Oh semesta )
Kasih sayang yang semesta
( Oh semesta )
Kasih sayang yang semesta
( Oh semesta )
Kasih sayang yang semesta
( Oh semesta )
Kasih sayang yang semesta
( Oh semesta )
Kasih sayang yang semesta
( Oh semesta )
Kasih sayang yang semesta
( Oh semesta )

Siapa jua percaya dia
Menyisih masa bertaut asa

Tiada duka tiada suka
Hanya kasih yang semesta
Semestaaaaa

Kasih sayang yang semesta
( Oh semesta )
Kasih sayang yang semesta
( Oh semesta )
Kasih sayang yang semesta
( Oh semesta )
Kasih sayang yang semesta
( Oh semesta )
Kasih sayang yang semesta
( Oh semesta )
Kasih sayang yang semesta
( Oh semesta )
Kasih sayang yang semesta
( Oh semesta )
Kasih sayang yang semesta
( Oh semesta )

Kasih sayang yang semesta
( Oh semesta )
Kasih sayang yang semesta
( Oh semesta )
Kasih sayang yang semesta
( Oh semesta )
Kasih sayang yang semesta
( Oh semesta )
Kasih sayang yang semesta
( Oh semesta )
Kasih sayang yang semesta
( Oh semesta )
Kasih sayang yang semesta
( Oh semesta )
Kasih sayang yang semesta
( Oh semesta )

Dengerin lagunya disini ya teman

Terima Kasih Atas Kunjungan Anda
Wassalam,
#bennywb56

66.jpg

Hari-hari awal dan kontroversi
Berasal dari Bojonegoro, Tuban, Jawa Timur, band ini awalnya bernama Koes Bersaudara, yang terdiri dari lima bersaudara Koeswoyo: John Koeswoyo, Yok Koeswoyo, Yon Koeswoyo, Nomo Koeswoyo dan Tonny Koeswoyo. Kejenakaannya dalam memelopori subkultur rock and roll yang dipengaruhi The Beatles di Indonesia terbukti kontroversial. Subkultur semacam itu telah dilarang oleh Presiden Sukarno pada awal 1960-an, dan pada tahun 1965 kakak beradik ini ditangkap oleh Komando Operasi Tertinggi (KOTI) karena melakukan cover lagu-lagu Beatles. Mereka akhirnya dibebaskan tepat sehari sebelum kudeta nasional, pada tanggal 29 September. Pengalaman ini menghasilkan lagu mereka yang berjudul "Di Dalam Bui".

Koes Plus
Ketika drummer Nomo berhenti pada tahun 1969, Murry diundang untuk mengisi ceruk tersebut, tetapi keputusan itu menyebabkan keributan internal karena band ini awalnya diproyeksikan sebagai aksi keluarga. Perseteruan itu diselesaikan dengan membaptis ulang band sebagai Koes Plus. Band ini terdiri dari Koeswoyos ditambah orang luar; maka nama itu disebut Koes Plus. Sejarawan musik berhipotesis bahwa itu adalah permainan drum Murry yang berat yang menyebabkan band ini memasukkan lagu-lagu rock dalam album mereka yang umumnya ballad-berat.

Koes Plus pada masa-masa awal sangat sulit, karena perusahaan rekaman bersikeras menolaknya. Murry menjadi frustrasi di beberapa titik dan untuk sementara waktu keluar dari band, mendistribusikan rekaman mereka secara bebas serta bergabung dengan beberapa aksi lainnya. Baru setelah lagu-lagu mereka diputar di jaringan radio pemerintah, mereka mendapatkan ketenaran yang cukup besar.

Sekarang
Koes Plus tidak pernah memiliki hak legal apa pun yang berkaitan dengan karya-karya mereka; mereka hanya menerima pembayaran tetap sekitar 3 juta rupiah untuk setiap album yang mereka rekam. Meskipun hal ini berarti bahwa label rekaman mereka bersedia untuk memproduksi sejumlah besar album oleh Koes Plus karena kecilnya investasi yang terlibat, hal ini juga berarti bahwa band ini tidak pernah menikmati royalti dalam bentuk apa pun setiap kali karya mereka direproduksi. Dengan demikian, mereka mengandalkan pertunjukan live yang berkelanjutan untuk pendapatan mereka.

Warna musik Koes Plus terpengaruh kelompok-kelompok musik barat yang populer pada tahun 1960- & 1970-an, tetapi originalitas karyanya tetap terlihat. Koes Plus berani bereksperimen dengan genre musik yang luas, yang tampak pada berbagai album yang dirilisnya. Ini merefleksikan persaingan berbagai aliran musik Indonesia di masa 1970-an. Selain bermain pada aliran pop (dengan sentuhan rock & roll) sebagai ekspresi utama, mereka juga mengeluarkan album bergenre dangdut/melayu, pop keroncong, pop berbahasa Jawa (dengan sentuhan lelagon & langgam Jawa maupun musik melayu) mau pun asing (bahasa Inggris & Prancis), pop anak-anak, & juga pop folk.

Lagu-lagu karya mereka juga dibawakan oleh pemusik lain, baik dalam kolaborasi maupun mandiri dengan garapan aransemen baru. Untuk memberikan beberapa contoh: Ernie Djohan & Arie Koesmiran pernah mengeluarkan album berkolaborasi dengan Koes Plus; kelompok vokal Lex's Trio & komposer Erwin Gutawa membuat album yang khusus menyanyikan ulang lagu-lagu Koes Plus. Lagu Cintamu T'lah Berlalu dinyanyikan ulang oleh Chrisye, serta Manis & Sayang yang dibawakan oleh Katara Singers & Kahitna. Selain pemusik tingkat nasional, berbagai grup band juga banyak yang mengkhususkan diri memainkan lagu-lagu karya Koes Plus pada berbagai pertunjukan panggung; mereka menyebut dirinya "pelestari" (tribute band). Selain itu, sejumlah stasiun radio juga memiliki slot acara yang khusus memainkan lagu-lagu karya Koes Plus maupun grup yang terkait (spin off). seperti Koes Bersaudara & Murry's Group. Selain itu, Wawan Bakwan (mantan vokalis Teamlo) juga mendirikan grup musik yang memparodikan Koes Plus & Koes Bersaudara dengan nama Plus Plus & sering aktif di berbagai event on-air maupun off-air.



Posted from https://blurtlatam.intinte.org

Authors get paid when people like you upvote their post.
If you enjoyed what you read here, create your account today and start earning FREE BLURT!
Sort Order:  
  ·  2 years ago  ·  

Hi Benny, glad to see you again in Blurt. You don't HIVE lately? I haven't seen your post for a while.

  ·  2 years ago  ·  

Glad to see you too here in Blurt
Yup, I haven't posted on Hive for months
Hope to see you again on Hive oneday


Posted from https://blurtlatam.intinte.org