Halo blurtlover saya lankunzdoan saya dari Indonesia backpacker dan traveller di hati saya, saya berusia 40 tahun, toristorologa dari kecil saya menyukai perjalanan, jadi saya mulai bekerja di penginapan dan hotel di dekat desa saya dan pergi bepergian dengan sedikit yang saya peroleh. Kiat-kiat saya sampai saya bisa lulus, saya memulai petualangan dan perjalanan hidup saya yang luar biasa.
Hello blurtlover I am lankunzdoan I am from Indonesia backpacker and traveler at heart, I am 40 years old, toristorologa from childhood I loved travel, so I started working in inns and hotels near my village and went traveling with the little I earned. My tips until I was able to graduate, I started my great adventure and journey of life.
Saat ini, kita sering mendengar istilah “backpacker”. Kebanyakan orang beranggapan bahwa setiap kali Anda bepergian dengan ransel, Anda sudah bisa disebut sebagai backpacker. Padahal, arti backpacking lebih dari itu. Jadi, sebelum Anda menganggap diri Anda seorang backpacker, Anda perlu memahami arti backpacking yang sebenarnya.
Backpacking (backpacking) biasanya diartikan sebagai metode atau cara bepergian. Backpacker sering bepergian ke satu tempat tanpa membawa barang berat. Barang-barang yang dibawa hanya pakaian dan perlengkapan secukupnya yang dianggap perlu dan akan disimpan dalam tas ransel (backpack).
Nowadays, we often hear the term "backpacker". Most people assume that whenever you travel with a backpack, you can already be called a backpacker. In fact, backpacking means much more than that. So, before you consider yourself a backpacker, you need to understand the true meaning of backpacking.
Backpacking (backpacking) is usually defined as a method or way of traveling. Backpackers often travel to one place without carrying heavy items. The only items carried are the clothes and supplies that are deemed necessary and will be stored in a backpack.
Backpacker sejati hanya melakukan perjalanan secara mandiri atau mandiri. Artinya mereka tidak mau menggunakan jasa biro perjalanan apalagi dengan biaya yang sangat mahal. Bahkan lama tinggal di suatu destinasi rata-rata lebih lama dari wisatawan biasa. Untuk itu para backpacker selalu memilih untuk menginap di rumah kenalan atau penginapan dengan akomodasi paling murah, dan makan di tempat yang sederhana. Backpacker sering bepergian ke satu tempat tanpa membawa barang berat. Barang-barang yang dibawa hanya pakaian dan perlengkapan secukupnya yang dianggap perlu dan akan disimpan dalam tas ransel (backpack).
True backpackers only travel independently or independently. This means that they do not want to use travel agency services especially at a very expensive cost. Even the length of stay in a destination is on average longer than ordinary tourists. For this reason, backpackers always choose to stay at acquaintances' homes or inns with the cheapest accommodation, and eat in simple places. Backpackers often travel to one place without carrying heavy items. The items carried are only clothes and equipment that are considered necessary and will be stored in a backpack.
Pilihan serba murah bukan karena mereka tidak mampu (miskin), tetapi karena mereka benar-benar tahu bagaimana mengatur pengeluaran saat bepergian. Jadi uang yang mereka bawa sebenarnya digunakan untuk sesuatu yang benar-benar mereka inginkan, bukan hanya kemewahan.
Karena tidak menggunakan jasa biro perjalanan, para backpacker selalu menggunakan angkutan umum yang biasa digunakan warga sekitar. Dengan menggunakan transportasi umum, mereka dapat berinteraksi dengan warga sekitar untuk mendapatkan pengalaman baru dan lebih berharga saat berlibur di suatu daerah.
The choice to go cheap is not because they are poor, but because they really know how to manage their expenses while traveling. So the money they bring is actually used for something they really want, not just luxuries.
Because they do not use travel agency services, backpackers always use public transportation commonly used by local residents. By using public transportation, they can interact with local residents to gain new and more valuable experiences while on vacation in an area.
Poin penting lainnya bagi para backpacker adalah mereka memiliki kendali penuh atas rencana perjalanan mereka. Lama tinggal yang lebih lama memberi backpacker lebih banyak kebebasan untuk pergi ke mana pun, saat mereka pergi, dan saat mereka tiba. Terakhir, yang membedakan backpacker dengan wisatawan biasa adalah nilai edukasi saat berwisata. Karena dilakukan secara mandiri, seorang backpacker dituntut untuk melakukan penelitian yang ekstensif tentang tempat wisata, tempat menginap, serta budaya, bahasa dan kondisi sosial tempat yang akan dikunjungi.
Another important point for backpackers is that they have complete control over their travel plans. Longer lengths of stay give backpackers more freedom to go where, when they go, and when they arrive. Lastly, what sets backpackers apart from regular travelers is the educational value of traveling. Because it is done independently, a backpacker is required to do extensive research on tourist attractions, places to stay, as well as the culture, language and social conditions of the place to be visited.