Ayam geprek merupakan salah satu menu makanan yang dapat dengan mudah dijumpai hampir diseluruh wilayah Indonesia. Meskipun kemunculannya belum lama ini, popularitas ayam geprek langsung meroket dikalangan masyarakat terutama masyarakat pecinta makanan pedas.
Harganya yang relatif terjangkau dan rasanya yang enak membuat ayam geprek menjadi salah satu menu andalan bagi anak kost saat ini. Ayam geprek dapat kita jumpai di lapak kaki lima hingga restoran bintang lima.
Pada tahun 2017, populeritas ayam geprek semakin meroket. Bahkan, Google mencatat ayam geprek menjadi salah satu makanan yang paling banyak dicari oleh orang Indonesia dan menurut salah satu aplikasi antar makanan, Go-Food, mencatat sepanjang tahun 2019, lebih dari 300 juta porsi ayam geprek telah dipesan.
Ayam geprek sendiri adalah ayam goreng tepung yang kemudian diulek atau dilumatkan dengan sambal.
Dilansir dari Wikipedia, kata geprek sendiri adalah istilah dalam Bahasa Jawa yang memiliki arti "dipukul", "ditekan", atau "dilumatkan", sehingga ayam geprek adalah ayam goreng tepung yang dipukul atau ditekan dengan ulekan, lalu dibalur dengan sambal.
Sekilas, ayam geprek ini memang mirip dengan ayam penyet yang lebih dahulu populer, keduanya sama-sama ayam goreng yang dipukul dengan ulekan lalu dicampur dengan baluran sambal. Hanya saja cara pengolahan ayamnya yang sedikit berbeda. Ayam penyet sendiri adalah ayam goreng tradisional Jawa yang diungkep dengan bumbu kuning lalu kemudian digoreng, sedangkan ayam geprek adalah ayam goreng gaya barat yang berbalut tepung yang lazim disebut dengan fried chicken.
Menurut berbagai sumber, ternyata asal usul ayam geprek pertama kalinya berasal dari kota Yogyakarta. Ruminah atau yang kerap disapa sebagai Bu Rum disebut-sebut sebagai pencetus pertama ayam geprek. Sebelum membuat menu fenomenal ini, bu rum sendiri merupakan penjual makanan seperti soto, lotek, dan lainnya. Menurutnya ayam geprek ini adalah sebuah menu yang tercipta atas ketidaksengajaan.
Pada awalnya ada seorang mahasiswa yang merupakan langganan di warung makan Bu Rum meminta agar ayam goreng tepungnya diberi sambal bawang, lalu diulek agar teksturnya hancur. Dirasa enak dan cocok, banyak orang yang kemudian meminta Bu Rum untuk membuatkan menu makanan yang sama. Pada saat itu banyak pelanggan yang memberi nama untuk menu baru ini dengan nama ayam gejrot, dan ada pula yang menyebutnya dengan nama ayam ulek. Lalu akhirnya Bu Rum sendirilah yang memilih untuk memberi nama menu buatannya ini dengan nama ayam geprek.
Ayam geprek menjadi populer di Indonesia, puncaknya pada tahun 2017, populartitas ayam geprek ini dibuktikan dengan maraknya gerai makanan yang mulai ikut serta menyajikan ayam geprek dimenu makanannya. Banyak dari para pengusaha kuliner yang mulai membuka bisnis ayam geprek ini.
Saat ini sambal ayam geprek pun semakin bervariasi, tak hanya sambal bawang saja, kini sambal ayam geprek ada yang menggunakan sambal matah, sambal cabai hijau, sambal terasi, sambal tomat, sambal dabu-dabu, dan lainnya. Bahkan kini ada yang menambahkan ayam geprek dengan saus mentai dan keju mozzarella.
Ayam geprek biasa disajikan dengan nasi putih hangat yang dilengkapi dengan lalapan.
Upvoted. Thank You for sending some of your rewards to @null. Read my last post to make sure that BLURT burning is profitable for you. Learn how to get more upvotes
https://blurtlatam.intinte.org/burn/@mariuszkarowski/how-to-get-automatic-upvote-from-my-accounts