Foto: Kumparan
Kira-kira apa pengaruh pandemi terhadap pasar modal? Apakah positif atau negatif?
Kepala Otoritas Jasa Keuangan Wimboh Santoso baru saja mengumumkan bahwa emiten berhasil meraup dana segar sebesar Rp358,42 triliun sepanjang tahun 2021 ini, tertinggi sepanjang sejarah.
Padahal capaian penghimpunan dana pada tahun 2020 baru mencapai Rp118,7 triliun. Artinya, terjadi kenaikan luar biasa penghimpunan dana di pasar modal Indonesia di tahun 2021.
Yang lebih menggembirakan lagi, capaian ini melampaui jumlah pembiayaan perbankan di tahun yang sama. Sepanjang sejarah, pembiayaan perbankan belum pernah menembus angka Rp300 triliun.
Ini merupakan indikator yang bagus, sebab artinya perusahaan bisa mengakses dana publik dengan lebih murah, karena tidak perlu melalui lembaga perantara yaitu perbankan. Publik pun menjadi pelaku aktif dalam perekonomian sebagai investor yang memiliki saham di perusahaan.
Ternyata capaian ini tidak lepas dari pandemi Covid-19 yang sudah dua tahun bersama kita. Pandemi membuat pergerakan manusia terhambat, sehingga mengurangi konsumsi. Selain itu pandemi juga membuat orang lebih berhati-hati dan menabung lebih banyak karena ketidakpastian pendapatan di masa depan. Hal ini menyebabkan mengalirnya uang ke pasar modal. Orang menunda liburan dan konsumsi lainnya, dialihkan untuk berinvestasi di pasar modal.
Selain itu proses digitalisasi yang makin marak juga makin mendekatkan pasar modal dengan investor ritel sehingga lebih mudah berinvestasi.
Dua hal tersebut menyebabkan penghimpunan dana di pasar modal tahun ini memecahkan rekor sepanjang sejarah.
** Your post has been upvoted (17.92 %) **
Curation Trail Registration is Open!
Curation Trail Here
Delegate more BP for better Upvote + Daily BLURT 😉
Delegate BP Here
Thank you 🙂 @tomoyan
https://blurtblock.herokuapp.com/blurt/upvote