Natal dan Tahun Baru, Jutaan Orang Meninggalkan Jabodetabek

Foto: iNews

Walau masih dalam situasi pandemi, mobilitas warga sudah kembali normal seperti sebelum pandemi. Hal ini akibat perubahan kebijakan pemerintah yang tidak lagi membatasi pergerakan orang karena merasa tingkat vaksinasi Covid-19 sudah cukup tinggi. Pembatasan pergerakan manusia amat memukul perekonomian, karena itu setelah vaksinasi dirasa cukup tinggi maka aktivitas warga dilonggarkan kembali.

Hal ini terlihat dari pergerakan kendaraan yang meninggalkan area Jabodetabek selama musim liburan Natal dan Tahun Baru. Menurut catatan PT. Jasa Marga (Persero) Tbk sebanyak 1.276.008 kendaraan meninggalkan wilayah Jabodetabek menggunakan jalan tol pada 17-24 Desember 2021.

Angka tersebut didapat dari empat gerbang tol (GT) utama, yaitu GT Cikupa (arah Merak), GT Ciawi (arah Puncak), GT Cikampek Utama (arah Trans Jawa), dan GT Kalihurip (arah Bandung).

Bila dirinci, distribusi kendaraan yang meninggalkan Jabodetabek adalah sebagai berikut: sebanyak 587.503 kendaraan (46 persen) menuju arah Timur (Trans Jawa dan Bandung), 398.923 kendaraan (31,3 persen) menuju arah Barat (Merak), dan 289.582 kendaraan (22,7 persen) menuju arah Selatan (Puncak).

Bisa dibaca sebagai 46 persen kendaraan menuju Jawa (Tengah, Timur, dan Barat), 31,3 persen kendaraan menuju Sumatera, dan 22,7 persen kendaraan menuju Puncak. Kita dapat menduga kira-kira tujuan dari orang-orang tersebut berdasarkan arahnya. Selain truk dan kendaraan barang yang mengangkut kargo, kemungkinan yang menuju Jawa adalah untuk mudik, begitu pula yang menuju Sumatera. Sedangkan yang menuju Puncak kemungkinan untuk berlibur.

Dari total 1,27 juta kendaraan yang meninggalkan Jabodetabek, jika tiap kendaraan berisi tiga orang saja, maka berarti ada 3,81 juta orang yang meninggalkan Jabodetabek selama sepekan. Di tengah dunia yang saling terhubung seperti saat ini, pandemi global memang sesuatu yang sulit untuk dihindarkan.