Gambar: The Economic Times
Emas adalah salah satu jenis aset paling primitif yang dikenal manusia. Emas memiliki nilai intrinsik yang membuatnya bisa diterima oleh siapa saja walau tanpa jaminan pemerintah. Berbeda dengan uang fiat yang memerlukan jaminan dan paksaan dari pemerintah agar dapat diterima semua orang.
Secara alamiah manusia menyukai emas dan menganggapnya berharga, oleh karena itu ia menjadi salah satu aset yang paling awal dimiliki oleh manusia. Dan karena manusia menyukai fisiknya maka perdagangan emas sejak dulu adalah perdagangan fisik, manusia suka melihatnya, menyentuhnya, dan menyimpannya.
Namun kini emas memasuki babak baru, hadirnya era digital membuat perdagangan emas juga bergeser ke arah digital. Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) menjamin bahwa perdagangan emas digital ini aman karena fisik emas disimpan di lembaga penjaminan dan terdapat lembaga kliring.
Namun pertanyaan besarnya sebetulnya adalah masihkah emas digital relevan di tengah meledaknya aset kripto? Perdagangan emas digital berarti emas menjadi aset yang cair dan mudah diperdagangkan layaknya saham dan kripto, namun itu berarti permintaan emas didorong oleh motif keuntungan semata, bukan lagi kecintaan terhadap fisik emas.
Terlebih lagi, investasi emas berkonotasi dengan investasi generasi tua. Akankah general muda berinvestasi di emas digital ketimbang saham dan kripto yang lebih dekat dengan kehidupan mereka?
** Your post has been upvoted (13.98 %) **
Curation Trail Registration is Open!
Curation Trail Here
Delegate more BP for better Upvote + Daily BLURT 😉
Delegate BP Here
Thank you 🙂 @tomoyan
https://blurtblock.herokuapp.com/blurt/upvote