Kestabilan Algorithmic Stablecoin -- AMPL Vs HBD

in indonesia •  3 years ago 

Screenshot_20210713-124648_TradingView.jpg
(Chart by TradingView)

Stablecoin adalah cryptocurrency yang mempunyai nilai stabil terhadap mata uang fiat, biasanya terhadap USD. Tujuannya adalah supaya bisa digunakan sebagai alat pengukur harga yang terpercaya oleh para pelaku usaha.

Bayangkan bila kita memberikan harga pada sebuah barang atau jasa dengan menggunakan bitcoin yang harganya sangat volatil atau berubah-ubah begitu cepat. Maka barang atau jasa itu pun harganya akan ikut berubah-ubah secepat berubahnya harga bitcoin.

Di antara berbagai jenis stablecoin, maka yang paling stabil adalah yang menggunakan jaminan (collateral) berupa mata uang fiat, atau cryptocurrency lainnya. Misalnya Tether (USDT) yang jaminannya adalah USD, atau Dai (DAI) yang menggunakan jaminan Ethereum, dll.

Sementara itu, stablecoin yang paling susah dibuat adalah yang hanya menggunakan algoritma untuk menstabilkan harga tanpa jaminan apapun, yaitu yang disebut algorithmic stablecoin. Misalnya Ampleforth (AMPL), Fei Protocol (FEI), HIVE Backed Dollar (HBD), dll.

Karena tidak menggunakan jaminan apa-apa, maka algorithmic stablecoin bisa menjadi sangat scalable mengikuti perkembangan ekonomi, dan sangat decentralizable menghindari pemusatan kekuasaan.

Ampleforth (AMPL) adalah salah satu algorithmic stablecoin yang mempeg harganya ke USD. Ia menggunakan algoritma yang disebut elastic supply untuk menstabilkan harganya.

Apabila harga jatuh kurang dari $1, maka Ampleforth akan secara dinamis mengurangi jumlah supply, sehingga secara proporsional semua pengguna akan mendapati jumlah koin di walletnya berkurang. Berkurangnya sirkulasi koin ini akan menyebabkan harga naik lagi menuju $1.

Sebaliknya ketika harga melambung lebih dari 1 USD, Ampleforth akan menambah jumlah supplynya, sehingga semua pengguna akan mendapati jumlah koin di walletnya bertambah. Bertambahnya sirkulasi koin ini akan menyebabkan harga turun lagi menuju $1.

Sementara itu, HBD (HIVE Backed Dollar) adalah algorithmic stablecoin yang dibackup oleh HIVE coin, yang merupakan sepasang native coin di blockchain Hive. HBD secara resmi telah menjadi stablecoin sejak hardfork Hive terakhir lebih dari seminggu yang lalu.

Pada dasarnya HBD adalah smart contract di atas Hive blockchain yang menjamin bahwa pengguna kapanpun akan dapat menukar 1 HBD miliknya dengan sejumlah HIVE seharga 1 USD, dan begitu pula sebaliknya.

Jadi bila harga HBD jatuh di bawah $1, pengguna dapat menukarnya di blockchain dengan HIVE setara $1, lalu menggunakan HIVE itu untuk membeli lagi HBD yang sedang murah, kemudian menukarnya lagi di blockchain dst. Ini akan memberikan tekanan beli terhadap HBD di pasar dan menaikkan lagi harganya menuju $1.

Sebaliknya ketika harga HBD melambung di atas $1, pengguna dapat menukar HIVE setara $1 dengan 1 HBD, lalu menggunakan HBD yang sedang mahal itu untuk membeli lagi HIVE, kemudian menukarnya lagi di blockchain dst. Ini akan memberikan tekanan jual terhadap HBD di pasar dan menurunkan lagi harganya menuju $1.

Grafik di atas menampilkan harga tiga stablecoin dalam USD selama 5 hari terakhir. Yaitu harga USDT yang berbasis jaminan, serta AMPL dan HBD yang berbasis algoritma.

USDT yang mempunyai jaminan USD adalah yang paling stabil, sehingga bisa kita jadikan sebagai benchmark untuk dua yang lain. Yaitu AMPL dan HBD yang berbasis algoritma saja tanpa jaminan apapun.

Kita bisa melihat bahwa kedua algorithmic stablecoin itu harganya berfluktuasi di antara $0.95 ~ $1.05. Namun HBD lebih banyak berada di bawah $1, sementara AMPL cukup banyak berada di atas $1, walaupun sempat jatuh juga sampai di bawah $0.95.

Fluktuasi ini terbilang masih cukup besar untuk bisa disebut sebagai stablecoin yang sebenarnya. Dengan fluktuasi sebesar ini maka harga barang dan jasa menjadi tidak stabil. Sehingga pelaku usaha menjadi kesulitan untuk menjalankan bisnisnya.

Masih banyak PR yang harus dikerjakan oleh tim pengembang algorithmic stablecoin. Bagaimana gerangan cara untuk menekan fluktuasi ini dan meningkatkan presisi kestabilannya. Sehingga kelak algorithmic stablecoin benar-benar bisa menjadi stablecoin yang sebenarnya.

Authors get paid when people like you upvote their post.
If you enjoyed what you read here, create your account today and start earning FREE BLURT!