Image by Pixabay
Tweet dikenal sebagai pesan singkat yang diposting oleh pengguna situs microblogging populer Twitter.
Bahasa China, Jepang, dan Korea yang menggunakan karakter lebar (seperti karakter China) dibatasi hingga 140 karakter. Untuk bahasa lain, tweet diperbolehkan hingga 280 karakter.
Tweet biasanya berisi status singkat tentang apa yang sedang dilakukan atau dikerjakan pengguna pada suatu waktu.
Sebagai contoh,
"Lagi makan malam bersama teman-teman."
"Wah harus lembur sampai larut malam ini."
Namun, tweet juga dapat berisi konten serius, termasuk pesan yang panjang atau sangat panjang. Dalam hal ini, tweet dapat dibagi menjadi banyak tweet pendek yang dibuat berseri.
Follower pengguna kemudian dapat berkomentar, mengomentari satu sama lain, dan me-retweet pesan ke pengikut masing-masing.
Bagaimana dengan platform Blurt? Platform Blurt kita menyediakan semua (atau hampir semua) fungsi yang digunakan oleh situs microblogging seperti Twitter.
Kita dapat mentweet dalam 140 karakter, 280 karakter atau lebih, dan dalam bahasa apa pun. Tweet yang lebih panjang dapat langsung diposting (sebagai blog) dan tidak perlu dipecah-pecah.
Kita bisa saling follow, saling berkomentar, saling upvote, dan saling reblurt. Kita bisa melakukan segalanya, tidak ada masalah.
Dengan demikian, secara teknis, platform Blurt mendukung kemampuan blogging maupun microblogging. Pertanyaannya sekarang adalah bagaimana kita sebagai komunitas Blurt bisa menyepakati hal ini.
Apakah kita ingin fokus hanya pada fitur blogging saja? Atau kita ingin mencoba fitur microblogging juga?