The Chinese rose (Chinese: ; pinyin: yuèjì) (Rosa chinensis)[2][3] is a shrub, sometimes called the Bengal rose,[4][5]Bengali scarlet or Bengal beauty,[6] is a member of the genus Rosa that originally from Southwest China in the provinces of Guizhou, Hubei, and Sichuan. Rosa chinensis was first published in 1768 by Nikolaus Joseph von Jacquin in the book Observationum Botanicarum, 3, p. 7, p. 55.
Kultivar
Bahasa
Unduh PDF
Pantau
Sunting
Dalam dunia pertanian, kultivar diartikan sebagai sekelompok tumbuhan yang telah dipilih/diseleksi untuk suatu atau beberapa ciri tertentu yang khas dan dapat dibedakan secara jelas dari kelompok lainnya, serta tetap mempertahankan ciri-ciri khas ini jika diperbanyak dengan cara tertentu, baik secara seksual maupun aseksual. Dalam pembicaraan sehari-hari awam kerap kali menyebut kultivar sebagai varietas atau ras (ras lokal, landrace), meskipun sebenarnya masing-masing memiliki pengertian yang berbeda. Kultivar merupakan produk dari pemuliaan tanaman.
Pengertian dan penamaan kultivar diatur dalam "Aturan Internasional bagi Tatanama Tanaman Budidaya" (International Code of Nomenclature for Cultivated Plants, ICNCP). Istilah kultivar (bahasa Inggris: cultivar, singkatan dari cultivated varieties) merupakan pengelompokan dasar (culton istilah yang sejajar dengan taxon dalam botani) bagi tanaman budidaya, dan dikoinekan oleh L.H. Bailey pada tahun 1923.[1] Berbagai kultivar dengan kekhasan sifat yang sama disebut sebagai kelompok kultivar. Kedua istilah ini (kultivar dan kelompok) dijelaskan dan diatur penggunaannya dalam ICNCP.
Bahan tanam yang dapat disebut kultivar mencakup material dari benih seleksi, hasil persilangan (seperti varietas hibrida), perbanyakan vegetatif (langsung atau melalui kombinasi), variasi somaklonal, fusi sel/protoplas, rekayasa genetika, poliploidisasi, dan cara-cara lain. Contoh penamaan: Oryza sativa 'Cisadane'.
Yang dimaksud dengan tanaman budidaya adalah tanaman yang dibudidayakan oleh manusia yang dapat dibedakan dengan jelas dari cikal-bakal liarnya atau, jika diambil langsung dari alam liar untuk dibudidayakan, layak untuk diberikan nama khusus yang berbeda dari populasi liar bagi kepentingan hortikultura (W.T. Stearn, 1986).
Mawar Tiongkok (Hanzi: 月季; Pinyin: yuèjì) (Rosa chinensis)[2][3] adalah tanaman semak, terkadang disebut mawar Benggala,[4][5]kirmizi Benggala atau kecantikan Benggala,[6] adalah anggota genus Rosa yang aslinya berasal dari Tiongkok Barat Daya di provinsi Guizhou, Hubei, dan Sichuan. Rosa chinensis pertama kali dipublikasikan pada 1768 oleh Nikolaus Joseph von Jacquin dalam buku Observationum Botanicarum, 3, p. 7, p. 55.
Agriculture is the activity of utilizing biological resources by humans to produce food, industrial raw materials, or energy sources, as well as to manage their environment.[1] The activities of utilizing biological resources included in agriculture are commonly understood by people as cultivating plants or growing crops and raising livestock, although the scope can also be in the form of using microorganisms and bioenzymes in the processing of advanced products, such as making cheese and tempeh, or simply extraction, such as fishing. fish or forest exploitation.
Humans or people (Homo sapiens, Latin meaning "man who knows") are the primate species with the largest population, widest distribution, and are characterized by the ability to walk on two legs and a complex brain capable of making tools, culture. , and complex language. Most humans live in social structures consisting of certain groups which in turn can compete or help each other ranging from small family groups with kinship ties to large political groups or countries. Social interactions between humans create a diversity of values, norms, and rituals in human society. The human desire to know and influence the surrounding environment gave rise to developments in philosophy, science, mythology, and religion.