Selamat pagi teman-teman Blurt Indonesia dan teman-teman Blurt dimanapun kalian berada. Apa khabarnya kalian hari ini? Semoga kita semua senantiasa dalam keadaan sehat untuk bisa berbagi disini. Pada kesempatan di pagi hari yang masih terasa dingin meskipun matahari mulai bersinar dengan terangnya, saya akan berbagi dengan teman-teman 5 lembar foto dari tumbuhan berbunga yang memiliki bunga kecil namun cukup indah dan memiliki nama Rumput Israel. Tumbuhan Rumput Israel ini berada (tumbuh dengan liar) di pinggir jalan depan rumah dari tetangga saya.
Terima Kasih Atas Kunjungannya Ke Blog Saya
🍀larasbpn🌿
Rumput Israel
Rumput israel (Asystasia gangetica) adalah tanaman hias semi liar yang termasuk ke dalam Genus Asystasia. Tumbuhan ini merupakan tumbuhan yang banyak terdapat di tepi-tepi jalan, belukar dan ladang.
Manfaat
Tumbuhan ini dianggap sebagai Gulma utama di ladang-ladang Pohon karet dan kelapa sawit di Nusantara. Di bidang penternakan ia dapat dijadikan makanan binatang ternak terutamanya lembu, kambing dan biri-biri.
Selain itu ia juga dapat dijadikan obat-obatan dalam pengobatan tradisional. Rumput Israel digunakan secara tradisional untuk mengobati asma, reumatik, batuk kering, dan gangguan pencernaan.[1]
Aktivitas farmakologis dari tanaman Rumput Israel diantaranya efek bronkopasmolitik, anti inflamasi, anti hipertensi, anti artritis, dan antiviral dengue.
Daunnya nipis seperti kangkung, dengan urat daunnya yang berselang seli tetapi ada yang bertemu urat. Batangnya lembut berwarna hitam dan berair. Habitatnya menjalar dan menguasai tumbuh-tumbuhan yang berada di sekitarnya.
Asystasia gangetica yang sering disebut sebagai bayaman, ara sungsang, rumput Israel, china violet, merupakan hijauan jenis gulma yang banyak tumbuh dibawah naungan lahan pertanian dan perkebunan terutama kelapa sawit. Kita tahu bahwa perkebunan kelapa sawit merupakan komoditi unggulan yang banyak dikembangkan terutama di Kepulauan Bangka Belitung. Keberadaan gulma dilahan perkebunan sering kali mengganggu karena dapat menurunkan efisiensi penggunaan pupuk serta menurunnya produksi tanaman karena persaingan dalam memperoleh unsur hara, air, cahaya, dan ruang. Namun keberadaan gulma A. gangetica dapat dijadikan sebagai potensi hijauan pakan ternak, Pada kondisi naungan seperti perkebunan kelapa sawit produksi A. gangetica memiliki pertumbuhan yang cepat serta biomasa yang tinggi.
Gangetica dapat diambil dengan pemanenan dilahan-lahan perkebunan atau dilakukan sistem integrasi perkebunan dan ternak sapi. Integrasi perkebunan dengan ternak sapi akan menghasilkan banyak keuntungan seperti perbaikan struktur tanah, penyediaan pupuk organik, menekan biaya produksi, dan memberantas gulma. Integrasi ini tentunya akan saling memberikan keuntungan baik sektor perkebunan, peternak, maupun ternak. Menurut Kumalasari et al (2020), Asystasia gangetica memiliki kandungan nutrient yang baik. Hal ini dilihat dari kadar protein mencapai 10,90-35,17%; lemak kasar 0,78-4,17%; serat kasar10,22%-48,97%. Perbedaan kandungan nutrient terutama protein pada A. gangetica tergantung pada bagian tumbuhan yang dimanfaatkan. Bagian daun A. gangetica memiliki kandungan nutrient yang lebih tinggi dibandingkan bagian batang, hal ini dikarenakan daun memiliki zat hijau daun (klorofil) yang memiliki kandungan utama nitrogen (Silungwe 2011). Keragaman antara proporsi daun dan batang salah satunya dipengaruhi oleh naungan. A. gangetica yang mendapatkan sedikit naungan (30%) memiliki panjang batang, jumlah cabang, dan daun yang lebih banyak dibandingkan dengan naungan gelap, namun naungan yang gelap akan menghasilkan panjang, lebar, dan luas daun yang lebih tinggi (Kumalasari et al. 2020).
Gangetica sangat disukai oleh ternak sehingga memiliki palatabilitas yang tinggi. Kandungan serat kasar yang rendah terutama pada bagian daun A. gangetica membuat hijauan ini memiliki daya cerna yang tinggi. Pemberian A. gangetica jangan diberikan dalam kondisi segar kepada ternak karena dapat menyebabkan kembung. Penyakit kembung pada ruminansia salah satunya disebabkan karena pemberian hijauan yang memiliki kadar air yang tinggi atau terlalu banyak diberikan daun muda. Dalam mencegah kembung pemanenan A. gangetica pagi hari dapat diberikan sore hari kepada ternak dan pemanenan hijauan sore hari diberikan ke esok harinya pada pagi hari. Pada saat ternak diumbar (integrasi) dilahan perkebunan sebaiknya dilakukan diatas jam 8 untuk mencegah infeksi cacing.
Klasifikasi dan Morfologi Rumput Israel (Asystasia gangetica)
Pengertian Rumput Israel adalah salah satu jenis tumbuhan yang banyak di temukan di pinggir jalan atau tepi jalan, semak belukar dan kebun. Rumput ini berkembang sangat cepat dan menyebar melalui perakaran atau serabut akar serta tumbuh secara berumbun/bergerombol. Sebagian masyarakat tumbuhan ini di anggap sebagai rumput perusak atau gulma di beberapa varietes tanaman seperti kebun karet, kelapa sawit, dan sebagainya. Untuk di bidang peternakan tumbuhan ini di manfaatkan untuk makanan ternak terutamanya untuk sapi, kambing, dan ternak ruminansia lainnya.
Rumput Israel memiliki nama Latin asystasia gangetica ini di dataran Afrika, Arab dan Asia. Di beberapa apa negara pertamanya negara Kenya dan uganda tanaman ini di konsumsi Sebagai sayuran, Sedangkan bagian daunnya di manfaatkan atau digunakan untuk mengobati asma. di India tanaman ini di gunakan untuk mengobati penyakit rematik, sedangkan di Maluku tanaman ini di olah menjadi jus dan dicampur jeruk dan bawang untuk mengobati batuk titik sedangkan di Filipina tanaman ini di gunakan untuk mengobati gangguan pencernaan. Jadi bukan hanya di Indonesia aja melainkan negara lain juga memanfaatkan tumbuhan dari rumput Israel ini.
Klasifikasi Tumbuhan Rumput Israil
Kingdom: Plantae
Subkinhdom: Tracheobionta
Divisi: Magnioliophya
Kelas: Magnoliopsida
Sub Kelas: Asteridae
Ordo: Scrophulariales
Famili: Acanthaceae
Genus: Asystasia
Spesies: Asystasia gangetica L. T. Anderson
Morfologi Tumbuhan Rumput Israel
Rumput ini tumbuh merambat dan bercabang, batangnya berbentuk segi empat dengan panjang mencapai 2 m. Bentuk daun saling berlawanan dan tidak terdapat stipula, Panjang tangkai daun 0,5-5 cm, bentuk pangkal daun segitiga sungsang atau berbentuk jantung Saat daun masih kecil. bagian ujung daun berbentuk meruncing dan permukaan daun memiliki bulu pendek dan lembut.
Rumput ini juga memiliki 4-6 urat daun di setiap sisi pelepahnya. Bunga pada tumbuhan ini Berbentuk majemuk dan mengarah satu sisi dengan panjang 25 cm. Tangkai bunga memiliki panjang hingga 3 mm dan kelopak bunga dengan panjang 4-10 mm. Bunga ini berwarna putih atau putih dengan bintik-bintik keunguan.
Kandungan Tumbuhan Rumput Israel
Kandungan rumput Israel mengandung senyawa alkaloid, antrakuinon, fenolik, steroid, tanin, Glikosida, dan xanthoprotein.
Adapun beberapa senyawa ekstrak metanol di antaranya luteolin, kuersetin, kaempferol, dan isorhammnetin.
Manfaat Tumbuhan Rumput Israel
Rumput Israel secara lokal di gunakan sebagai sayuran, wijen ataupun sayuran lainnya yang di campur kan dengan kacang tanah terutamanya di Negara Kenya dan Uganda. Kandungan nutrisi dan juga nilai gizi yang tinggi di Indonesia terutamanya di Asia Tenggara digunakan sebagai pakan untuk sapi, kambing dan domba. di Afrika larutan tanaman ini di gunakan untuk meringankan rasa sakit saat melahirkan dan getahnya di gunakan untuk mengobati luka meredakan otot kaku dan pembesaran limpa pada anak-anak. Selain itu juga, serbuk dari akar rumput ini ini memiliki efek analgesik dan di gunakan untuk mengobati sakit perut dan gigitan ular. pada bagian daunnya nya di gunakan untuk mengobati gangguan saluran kemih dan epilepsi.
Namun ada juga di beberapa daerah rumput ini juga di gunakan untuk mengobati rematik, alergi kulit, antelmintik, pembengkakan, penyakit telinga dan diabetes.
Manfaat Rumput Israel untuk Mengobati Luka Hingga Batuk Kering
Namanya Rumput israel (Asystasia gangetica (L.) T. Anderson) adalah sejenis herba yang tumbuh merambat dengan cepat di areal terbuka di daerah tropis.
Keluarga Acanthaceae ini di beberapa negara memiliki nama yang berbeda; Chinese violet (Inggris), Herbe le rail (Prancis), Namu (Liberia), Ara sungsang, Seri pagi (Malaysia) dan Rumput israel (Indonesia) (Grubben G.J.H, 2004).
Deskripsi
Rumput israel tumbuh merambat dan bercabang, batangnya berbentuk segi empat dengan panjang hingga 2 meter.
Duduk daun saling berlawanan tanpa stipula.
Panjang tangkai daun 0,5-6 cm dengan daun yang berbentuk ovutus dengan panjang 4-9 cm dan lebar 2-5 cm.
Pangkal daun segitiga sungsang (Cuneatus) atau berbentuk jantung (Cordatus) saat daun masih kecil, Ujung daunnya berbentuk meruncing (Acuminatus).
Permukaan daunnya berbulu pendek dan lembut (pubescens).
Bentuk perbungaan majemuk dan berderet mengarah pada satu sisi dengan panjang deret bunga mencapai 25 cm.
Tangkai bunga memiliki panjang hingga 3 mm dan kelopak bunga dengan panjang 4-10 mm.
Bunga biasanya berwarna putih atau putih dengan bintik-bintik keunguan.
Rumput israel memiliki daya serap tinggi terhadap nutrisi dalam tanah dan mengganggu penyerapan nutrisi spesies lain sehingga dikategorikan sebagai gulma.
Selain itu Rumput israel memiliki palatabilitas dan daya cerna yang tinggi sehingga dapat digunakan sebagai pakan hewan (Grubben G.J.H, 2004).
Ekologi
Rumput israel berasal dari daratan tropis Afrika, Arabia dan Asia.
Biasa ditemukan di pinggir jalan dan tepi sungai, di daerah yang lembab, dan dapat tumbuh hingga ketinggian 2.500 mdpl.
Pada daerah dengan musim kemarau 4 bulan atau lebih, tanaman ini kemungkinan tidak dapat bertahan hidup.
Rumput israel dapat berkembang pada tanah aluvium pantai, tanah gambut dengan 85 persen bahan organik dan pH 3,5-4,5, dan tanah liat. (Grubben G.J.H, 2004).
Kandungan Fitokimia
Kandungan zat mineral tanaman Rumput Israel baik mineral makro maupun mineral mikro tinggi.
Menurut Agea et al., (2014) kandungan zat mineral tanaman Rumput Israel yaitu, Ca 17,1g/kg , K 4,0 g/kg , P 13,4 g/kg, Mg 10,7 g/kg, Zn 1,8 mg/kg, Cu 37,2mg/kg, dan Mn 4,3 mg/kg.
Unsur mineral makro seperti Ca, P, Mg, Na dan K berperan penting dalam aktivitas fisiologis dan metabolisme tubuh, sedangkan unsur mineral mikro seperti Fe, Cu, Zn, Mn, dan Co diperlukan dalam sistem enzim (McDowell, 1983).
Menurut Kumalasari et al., (2020b) Rumput Israel memiliki kandungan nutrien yang baik sebagai pakan ternak, terutama daunnya dengan kandungan protein kasar mencapai 24,2 % .
Manfaat
Rumput Israel secara lokal digunakan sebagai sayuran di Kenya dan Uganda dimana tanaman ini dicampur dengan kacang tanah, wijen, ataupun sayuran lainnya.
Kemampuan tumbuh yang baik dan nilai gizi yang tinggi menjadikan Rumput Israel digunakan sebagai pakan untuk sapi, kambing dan domba di Asia Tenggara.
Di Afrika, larutan dari tanaman ini digunakan untuk meringankan rasa sakit saat melahirkan, dan getahnya digunakan untuk mengobati luka, meredakan otot kaku dan pembesaran limpa pada anak- anak.
Serbuk dari akar Rumput Israel dipercaya memiliki efek analgesik dan digunakan dalam mengobati sakit perut dan gigitan ular.
Larutan dari daunnya digunakan untuk mengobati epilepsi dan gangguan saluran kemih.
Di Kenya dan Uganda, tanaman ini dikonsumsi sebagai sayuran, sedangkan di Nigeria, daun dari tanaman ini digunakan untuk mengobati asma.
Di India, tanaman ini digunakan untuk mengobati penyakit rematik, sedangkan di Maluku, tanaman ini diolah menjadi jus dan dicampur dengan jeruk dan bawang putih untuk mengobati batuk kering.
Sedangkan di Filipina, tanaman ini digunakan untuk mengobati gangguan pencernaan (Grubben G.J.H, 2004). Menurut Ezike et al., (2008) penggunaan Rumput Israel sebagai obat tradisional asma dikarenakan adanya kandungan Terpenoid pada tanaman tersebut yang dapat memberikan efek bronkopasmolitik.
Sebaran
Asystasia gangetica merupakan tanaman yang biasa ditemukan di daratan Afrika, Arab, dan Asia (Grubben G.J.H, 2004).
Sementara itu di Kawasan Kesatuan Pengelolaan Hutan Konservasi (KPHK) Pati Barat, Rumput Israel atau ara sungsang dapat ditemukan di Cagar Alam (CA) Gunung Celering, CA Kembang, CA Keling Iabc, CA Keling II/III yang terletak di Kabupaten Jepara.
Di Afrika, larutan dari tanaman ini digunakan untuk meringankan rasa sakit saat melahirkan, dan getahnya digunakan untuk mengobati luka, meredakan otot kaku dan pembesaran limpa pada anak- anak.
Serbuk dari akar Rumput Israel dipercaya memiliki efek analgesik dan digunakan dalam mengobati sakit perut dan gigitan ular.
Larutan dari daunnya digunakan untuk mengobati epilepsi dan gangguan saluran kemih.
Di Kenya dan Uganda, tanaman ini dikonsumsi sebagai sayuran, sedangkan di Nigeria, daun dari tanaman ini digunakan untuk mengobati asma.
Di India, tanaman ini digunakan untuk mengobati penyakit rematik, sedangkan di Maluku, tanaman ini diolah menjadi jus dan dicampur dengan jeruk dan bawang putih untuk mengobati batuk kering.
Sedangkan di Filipina, tanaman ini digunakan untuk mengobati gangguan pencernaan (Grubben G.J.H, 2004). Menurut Ezike et al., (2008) penggunaan Rumput Israel sebagai obat tradisional asma dikarenakan adanya kandungan Terpenoid pada tanaman tersebut yang dapat memberikan efek bronkopasmolitik.
Sebaran
Asystasia gangetica merupakan tanaman yang biasa ditemukan di daratan Afrika, Arab, dan Asia (Grubben G.J.H, 2004).
Sementara itu di Kawasan Kesatuan Pengelolaan Hutan Konservasi (KPHK) Pati Barat, Rumput Israel atau ara sungsang dapat ditemukan di Cagar Alam (CA) Gunung Celering, CA Kembang, CA Keling Iabc, CA Keling II/III yang terletak di Kabupaten Jepara.
** Your post has been upvoted (3.05 %) **
Curation Trail is Open!
Join Trail Here
Delegate more BP for bigger Upvote + Daily BLURT 😉
Delegate BP Here
Upvote
https://blurtblock.herokuapp.com/blurt/upvote
Thank you 🙂 @tomoyan