Selamat pagi teman-teman Blurt Indonesia diseluruh Nusantara dan teman-teman Blurt dimanapun kalian berada. Apa khabarnya kalian hari ini? Semoga kita semua senantiasa dalam keadaan sehat untuk bisa berbagi disini. Pada kesempatan di pagi hari yang cukup dingin ini dingin ini ketika matahari mulai bersinar menerangi bumi, saya akan berbagi dengan teman-teman 5 lembar foto dari tanaman hias yang dikenal dengan nama Daun Pucuk Merah. Tanaman Daun Pucuk Merah ini berada (di tanam) di halaman depan dari rumah tetangga saya.
Terima Kasih Sudah Melihat Blog Ini
🍀larasbpn🌿
Daun Pucuk Merah
Pucuk merah atau daun pucuk merah (Syzygium myrtifolium) adalah spesies tumbuhan yang dikenal sebagai tanaman hias yang berasal dari genus Syzygium. Warna tunas daun yang baru muncul memiliki warna merah menyala sehingga tumbuhan ini memiliki sebutan Pucuk Merah. Warna daun akan berubah perlahan menjadi hijau seiring berjalannya waktu. Pucuk merah adalah sejenis tanaman perdu yang biasanya dijadikan tanaman hias di pekarangan rumah, perkantoran dan sebagainya serta masih termasuk ke dalam family yang sama dengan tanaman cengkih. Bila diperhatikan, bentuk tajuk dan daunnya pun sangat menyerupai tanaman cengkih. Tumbuhan ini merupakan tanaman asli dari Bangladesh, Borneo, Jawa, semenanjung Malaya, Myanmar, Filipina, Sumatra, dan Thailand.
Budidaya
Tanaman ini sering ditanam di pinggir jalan, halaman maupun di pekarangan rumah. Pucuk merah dapat diperbanyak bisa dengan 2 cara yakni cara Vegetatif dan cara generatif. Selain alasan keindahan, pohon ini ditanam karena memiliki akar tunggang yang mampu menghujam ke dalam tanah secara kokoh untuk merehabilitasi lahan, mencegah longsor dan menyimpan cadangan air.
Manfaat
Pucuk merah memiliki kemampuan menyerap karbon dioksida (CO2) lebih besar dibandingkan jenis tumbuhan yang lain. Hal ini dilihat dari laju fotosintesis dan kandungan timbal (PB) daun pucuk merah. Disamping itu, tanaman ini dapat mencegah longsor dan menyimpan cadangan air. Hal ini dikarenakan tanaman ini memiliki struktur akar tunggang yang kokoh.
Morfologi
Akar pucuk merah terdiri dari akar tunggang yang merambat dan terus membesar. Akar berbentuk bulat dan berwarna coklat. Akar dari tanaman ini bisa menopang lebih kuat agar tanaman pucuk merah bisa berdiri tegak; bentuk batang yang bulat, berkayu, dan mempunyai kambium didalamnya. Tinggi dari batang pucuk merah ini bisa mencapai ketinggian 5 meter jika tumbuh di tempat yang subur dan terdapat nutrisi yang tinggi; daun pucuk merah ini berbentuk oval dengan lancip pada ujung daunnya, untuk struktur daun pucuk merah mempunyai tulang daun dengan tumbuh di tiap rantingnya.
Warna dari daun pucuk merah ini cukup unik, karena jika daun masih muda, daun nya akan berwarna merah, seiring waktu daun nya akan berubah menjadi hijau. Dua warna yang dikombinasikan tersebut menjadikan tanaman ini memiliki warna yang indah jika dilihat; bunga dari tanaman pucuk merah ini merupakan bunga yang majemuk dengan tersusun dalam malai berkarang terbatas. Ketika bunga sudah mekar, bunga dari pucuk merah akan tampak kepala putik yang berwarna putih dengan tangkai putik yang berukuran lebih pendek jika dibanding benang sari dari bunganya. Letak putik tepat berada di tengah sedangkan tangkai sari berwarna putih berukuran lebih panjang dari putik nya dan memiliki jumlah yang banyak. Bunga dari tanaman pucuk merah ini merupakan bunga yang majemuk dengan tersusun dalam malai berkarang terbatas.
Pucuk merah memiliki buah yang berbentuk bulat agak pipih. Di bagian tengah dari permukaan atas buah terdapat cekungan. Ukuran dari buah pucuk merah berdiameter kira-kira 0,7 cm. Untuk warna dari buah ini berwarna hitam mengkilap ketika sudah masak.
Pucuk merah merupakan salah satu tanaman hias yang mudah dijumpai. Tanaman ini punya nama latin yakni Syzygium sinubanense atau Syzygium campanulatum var. longistylum. Masuk ke keluarga Myrtaceae seperti dikutip dari nparks.gov.sg, pucuk merah dapat tumbuh hingga berbentuk pohon dengan kelebatan sekitar 16-30 meter.
Sebagai tanaman hias, pucuk merah bisa diletakkan pada pot jika ukurannya masih kecil sekitar 1 sampai 5 meter. Tanaman ini banyak tersebar di Timur Laut India, Myanmar, Thailand, Semenanjung Malaysia, Singapura, Sumatera, Kalimantan dan Filipina.
1. Mengenal Tanaman Pucuk Merah
Dibanding tanaman hias lainnya, pucuk merah memang populer sejak dulu hingga kini. Tanaman ini banyak ditanam di pekarangan rumah maupun di pinggir jalan. Selain alasan keindahan, pucuk merah dipelihara karena memiliki akar tunggang yang mampu menghujam ke dalam tanah secara kokoh untuk merehabilitasi lahan, mencegah longsor dan menyimpan cadangan air. Itu sebabnya, pucuk merah juga banyak dijumpai pada area perbukitan.
Melansir Wikipedia, keunikan pada pucuk merah terletak pada warna daunnya. Jika masih muda, daunnya akan berwarna merah dan seiring waktu akan berubah menjadi hijau. Kombinasi dua warna tersebut menjadikan tanaman ini punya keindahan yang mampu menyejukkan mata. Daun pucuk merah berbentuk oval namun lancip pada ujung daunnya.
Pucuk merah juga memiliki bunga yang bersifat majemuk dan tersusun dalam malai berkarang terbatas. Saat bunga sudah mekar, tampak kepala putik warna putih dengan tangkai berukuran lebih pendek jika dibanding benang sari dari bunganya. Letak putik tepat berada di tengah, sedangkan tangkai sari berwarna putih berukuran lebih panjang dari putiknya dengan jumlah lebih banyak.
Tinggi dari batang pucuk merah bisa mencapai ketinggian 5 meter jika tumbuh di tempat yang subur dan terdapat nutrisi yang tinggi. Sementara akar pucuk merah terdiri dari akar tunggang yang merambat dan terus membesar. Akarnya berbentuk bulat dan berwarna coklat, dan mampu menopang secara kuat agar tanaman bisa berdiri tegak.
2. 10 Manfaat Pucuk Merah
Tahukah Anda bahwa pucuk merah bukan hanya sekedar tanaman hias biasa? Ya, pucuk merah rupanya punya beragam manfaat yang menakjubkan. Melansir dari berbagai sumber terpercaya, berikut 10 manfaat pucuk merah yang wajib Anda ketahui.
- Manfaat Pucuk Merah: Pewarna Alami
Merujuk penelitian dan pengujian yang dilakukan tahun 2019, buah pada tanaman pucuk merah mengandung senyawa Antosianin. Senyawa tersebut telah banyak digunakan sebagai pewarna alami pada berbagai produk makanan dan minuman sehingga dapat menggantikan penggunaan pewarna sintetis pada produk pangan. - Manfaat Pucuk Merah: Pengharum Ruangan
Daun pada tanaman pucuk merah juga mengandung minyak atsiri. Ekstrak dari daunnya memiliki aroma yang sangat unik dan khas, sehingga bisa dimanfaatkan sebagai pengharum ruangan yang sangat menyegarkan. Untuk membuat pengharum ruangan dari daun pucuk merah, bisa diolah dengan cara ditumbuk hingga halus maupun dijadikan minyak esensial. - Manfaat Pucuk Merah: Pembersih Udara
Manfaat utama dari pucuk merah adalah kemampuannya menyerap karbon dioksida (CO2) lebih besar dibandingkan jenis tumbuhan yang lain. Hal ini dilihat dari laju fotosintesis dan kandungan timbal (PB) daun pucuk merah. Dengan demikian, menanam pucuk merah di rumah akan sekaligus menjadi air purifier alami yang sangat hemat biaya. - Manfaat Pucuk Merah: Penangkal Longsor
Pucuk merah banyak juga ditanam pada area perbukitan. Mengapa demikian? Ini karena tanaman ini dapat mencegah longsor akibat struktur akar tunggang yang kokoh. Sehingga jika Anda tinggal di area rawan longsor, sangat disarankan untuk menanam pohon pucuk merah secara masif. - Manfaat Pucuk Merah: Tanaman Hias Cantik
Penggemar tanaman hias pasti tak pernah absen menjadikan pucuk merah sebagai salah satu koleksinya. Pasalnya, selain mudah dalam proses perawatannya, pucuk merah juga dibanderol dengan harga yang relatif murah. Untuk pucuk merah setinggi satu meter, dijual dengan harga sekitar Rp75.000. - Manfaat Pucuk Merah: Pagar Hidup untuk Rumah
Dilansir dari Flora Fauna Web, tanaman pucuk merah masuk dalam klasifikasi famili yang sama dengan tanaman cengkih. Jika diperhatikan sekilas, tajuk dan daun tanaman pucuk merah memang menyerupai tanaman cengkih.
Keistimewaan tanaman ini ada pada ujung daun mudanya berwarna merah dan oranye. Daun mudanya yang menyembul di sela-sela daun hijau terlihat seperti bunga.
Perawatan pucuk merah cukup mudah. Anda cukup memotong ujung-ujung tanaman agar tunas baru bisa tumbuh dan memunculkan daun mudanya. Dengan perawatan yang rutin, tanaman pucuk merah bisa menjadi pagar tanaman yang cantik di rumah Anda. - Manfaat Pucuk Merah: Sebagai Teh Herbal
Pernah mencoba teh pucuk merah? Jika belum, tak ada salahnya mencicipi segarnya teh herbal dari daun pucuk merah. Untuk mengolahnya, pilih daun berwarna merah dan jemur hingga kering. Kemudian rebus daun yang sudah mengering bersama air, maupun bisa diseduh dengan air panas. Teh dari tanaman pucuk merah ini mengandung flavonoid yang bertindak sebagai pewarna alami maupun zat antioksidan. - Manfaat Pucuk Merah: Obat Kanker
Tanaman pucuk merah mempunyai kandungan senyawa Antosianin yang berperan sebagai penangkal radikal bebas dan antioksidan dalam tubuh. Ketika radikal bebas dari luar masuk ke dalam tubuh, sel dalam tubuh akan terganggu sehingga terjadi mutasi sel yang dapat menyebabkan timbulnya penyakit kanker. Untuk mencegahnya, Anda bisa mengonsumsi teh pucuk merah secara rutin. - Manfaat Pucuk Merah: Obat Diare dan Kram Perut
Asam betulinat pada ekstrak pucuk merah juga diketahui memiliki aktivitas antidiare dan antispasmodik yang baik dengan membantu merelaksasikan otot di dinding usus. Khasiat ini akan sangat berguna untuk meredakan keluhan kram perut dan diare. - Manfaat Pucuk Merah: Obat Diabetes
Penderita diabetes juga bisa menikmati teh pucuk merah sebagai alternatif pengontrol dan penurun kadar gula darah. Ini lantaran pucuk merah memiliki senyawa aktif steroid dan terpenoid.
3. Cara Merawat Tanaman Hias Pucuk Merah
Merawat tanaman hias pucuk merah bukan perkara sulit. Supaya pucuk merah dapat tumbuh maksimal dan indah, tanam atau tempatkan pucuk merah di tempat yang banyak terkena sinar matahari. Hal ini akan membuat tanaman terus menghasilkan tunas dan daun yang berwarna merah.
Kemudian agar tanaman tetap menghasilkan pucuk-pucuk baru yang berwarna merah, perlu dilakukan pemangkasan secara berkala terhadap daun-daun yang sudah tua. Adapun saat melakukan pemangkasan sebaiknya dilakukan tepat di bagian ruas cabang, agar tunas baru bisa segera tumbuh dari bagian ruas yang telah dipangkas.
Pemangkasan dapat dilakukan secara berkala dengan waktu minimal 2 minggu sekali. Selain itu, untuk mendapat bentuk tajuk yang indah dari tanaman ini, pangkaslah sesuai keinginan mulai dari berbentuk kotak, cemara, bulat, ataupun bentuk lainnya.
Pucuk merah juga perlu perawatan normal seperti penyiraman dan pemupukan. Siram tanaman setiap hari untuk menjaga pertumbuhan dan kesuburan. Sementara pupuk dapat diberikan secara berkala, yakni minimal 2 bulan sekali agar tanaman tetap dapat tumbuh sehat dan baik.
4. Pucuk Merah Untuk Mengurangi Polutan
Tumbuhan terutama pada bagian daun adalah bagian yang paling peka terhadap polusi atau pencemaran udara. Konsentrasi polusi atau pencemar di udara yang terlalu tinggi dapat memengaruhi pertumbuhan pada tanaman, terutama salah satunya ialah gangguan respon fisiologis yaitu perubahan pada sistem fotosintesa.
Kadar polusi udara yang ada pada suatu lingkungan pun dapat memengaruhi fungsi stomata pada tumbuhan, dimana pada daerah dengan kadar polusi yang lebih besar akan mengalami tingkat kerusakan stomata yang lebih banyak. Kerusakan stomata dapat berupa terjadinya penyempitan celah stomata, warna stomata yang menghitam karena pencemaran logam, sehingga stomata tidak dapat menjalankan fungsi normalnya.
Untuk itu, tanaman pucuk merah seringkali dijadikan bukan hanya mempercantik kondisi jalan namun juga sebagai pengurang kadar polusi. Terbukti pucuk merah memiliki kemampuan penyerapan karbondioksida (CO2) lebih besar dibandingkan jenis tumbuhan yang lain. Kemampuannya setara dengan tanaman hias lainnya yakni lidah mertua.
Merawat tanaman hias pucuk merah bukan perkara sulit. Supaya pucuk merah dapat tumbuh maksimal dan indah, tanam atau tempatkan pucuk merah di tempat yang banyak terkena sinar matahari. Hal ini akan membuat tanaman terus menghasilkan tunas dan daun yang berwarna merah.
Kemudian agar tanaman tetap menghasilkan pucuk-pucuk baru yang berwarna merah, perlu dilakukan pemangkasan secara berkala terhadap daun-daun yang sudah tua. Adapun saat melakukan pemangkasan sebaiknya dilakukan tepat di bagian ruas cabang, agar tunas baru bisa segera tumbuh dari bagian ruas yang telah dipangkas.
Pemangkasan dapat dilakukan secara berkala dengan waktu minimal 2 minggu sekali. Selain itu, untuk mendapat bentuk tajuk yang indah dari tanaman ini, pangkaslah sesuai keinginan mulai dari berbentuk kotak, cemara, bulat, ataupun bentuk lainnya.
Pucuk merah juga perlu perawatan normal seperti penyiraman dan pemupukan. Siram tanaman setiap hari untuk menjaga pertumbuhan dan kesuburan. Sementara pupuk dapat diberikan secara berkala, yakni minimal 2 bulan sekali agar tanaman tetap dapat tumbuh sehat dan baik.
4. Pucuk Merah Untuk Mengurangi Polutan
Tumbuhan terutama pada bagian daun adalah bagian yang paling peka terhadap polusi atau pencemaran udara. Konsentrasi polusi atau pencemar di udara yang terlalu tinggi dapat memengaruhi pertumbuhan pada tanaman, terutama salah satunya ialah gangguan respon fisiologis yaitu perubahan pada sistem fotosintesa.
Kadar polusi udara yang ada pada suatu lingkungan pun dapat memengaruhi fungsi stomata pada tumbuhan, dimana pada daerah dengan kadar polusi yang lebih besar akan mengalami tingkat kerusakan stomata yang lebih banyak. Kerusakan stomata dapat berupa terjadinya penyempitan celah stomata, warna stomata yang menghitam karena pencemaran logam, sehingga stomata tidak dapat menjalankan fungsi normalnya.
Untuk itu, tanaman pucuk merah seringkali dijadikan bukan hanya mempercantik kondisi jalan namun juga sebagai pengurang kadar polusi. Terbukti pucuk merah memiliki kemampuan penyerapan karbondioksida (CO2) lebih besar dibandingkan jenis tumbuhan yang lain. Kemampuannya setara dengan tanaman hias lainnya yakni lidah mertua.
** Your post has been upvoted (3.08 %) **
Curation Trail is Open!
Join Trail Here
Delegate more BP for bigger Upvote + Daily BLURT 😉
Delegate BP Here
Upvote
https://blurtblock.herokuapp.com/blurt/upvote
Thank you 🙂 @tomoyan