Selamat pagi teman-teman Blurt Indonesia diseluruh Nusantara dan teman-teman Blurt dimanapun kalian berada. Apa khabarnya kalian hari ini? Semoga kita semua senantiasa dalam keadaan sehat untuk bisa berbagi di Blog yang sma-sama kita cintai. Pada kesempatan di pagi hari yang dingin cerah ini, saya akan berbagi dengan teman-teman 4 lembar foto dari tumbuhan berbunga yang memiliki bunga yang indah dan memiliki nama Dadap Merah. Pohon bunga Dadap Merah ini berada (di tanam) di sebuah taman bunga kecil yang berada dipinggir jalan (Taman Kota).
Terima Kasih Sudah Mampir Ke Blog Saya
larasbpn
DADAP MERAH
Dadap merah, Dadap ayam, atau hanya dadap saja, adalah sejenis pohon anggota suku Fabaceae. Pohon yang kerap digunakan sebagai pagar hidup dan peneduh ini memiliki banyak sebutan yang lain. Di antaranya dadap ayam, dadap laut (Jawa), dadap blendung (Sunda), dhaddha' (Madura), dalungdung (Bali), deris (Timor), galala itam (Maluku) dan lain-lain.
Pohonnya yang berukuran sedang, mencapai tinggi 15–20 m dan gemang 50–60 cm. Bagian kulit batang yang masih muda dan halus bergaris-garis vertikal hijau, abu-abu, coklat muda atau keputihan; batang biasanya dengan duri-duri tempel kecil (1–2 mm) yang berwarna hitam. Tajuknya serupa payung atau membulat renggang, menggugurkan daun di musim kemarau.
Daun majemuk beranak daun tiga, hijau hingga hijau muda, poros daun dengan tangkai panjang 10–40 cm. Anak daun bundar telur terbalik, segitiga, hingga bentuk belah ketupat dengan ujung tumpul; anak daun ujung yang terbesar ukurannya, 9-25 × 10–30 cm.
Bunga-bunga tersusun dalam tandan berbentuk kerucut, di samping atau di ujung ranting yang gundul, biasanya muncul tatkala daun berguguran, menarik banyak burung berdatangan untuk menyerbukinya. Mahkota berwarna merah jingga hingga merah gelap; benderanya 5,5-8 × 8 cm, berkuku pendek, tidak bergaris putih. Polong tebal dan berwarna gelap, menyempit di antara biji-biji, 15–20 cm × 1.5–2 cm, berisi 5-10 butir biji berbentuk telur, coklat, merah atau ungu mengkilap.
Dadap kerap dipakai sebagai pohon peneduh di kebun-kebun kopi dan kakao, atau pohon rambatan bagi tanaman lada, sirih, panili, atau umbi gadung. Sering pula ditanam di tepi pekarangan untuk obat keluarga, atau hanya sebagai pembatas kebun. Di wilayah Pasifik, dadap dimanfaatkan sebagai penahan angin.
Tanaman ini menghasilkan kayu ringan (BJ 0,2-0,3), lunak dan berwarna putih, yang baik untuk membuat pelampung, peti-peti pengemas, pigura, dan mainan anak. Kayunya juga merupakan bahan pulp, tetapi kurang baik digunakan sebagai kayu api karena banyak berasap.
Daun dadap yang muda dapat digunakan sebagai sayuran. Biasanya dilalab setelah direbus dahulu, atau bisa juga dibuat sayur bening. Daunnya berkhasiat membanyakkan susu ibu, membuat tidur lebih nyenyak, dan bersama dengan bunganya untuk melancarkan haid. Cairan sari daun yang dicampur madu diminum untuk mengobati cacingan; sari daun dadap yang dicampur minyak jarak (kasteroli) digunakan untuk menyembuhkan disentri. Daun dadap yang dipanaskan digunakan sebagai tapal untuk meringankan reumatik. Pepagan (kulit batang) dadap memiliki khasiat sebagai pencahar, peluruh kencing dan pengencer dahak. Bijinya agaknya beracun.
Namun, laporan terbaru pada tahun 1980-an menunjukkan di mana daun, batang, buah, dan akar dadap mengandung racun yang bernama asam hidrosianida. Racun yang lainnya yang ditemukan adalah eritrina. Dalam bijinya, ditemukan alkaloid eritralin dan hipaforin. Dalam sebuah tes pada seekor kodok, ditemukan kodok tersebut menjadi sangat aktif dan banyak bergerak. Namun, dalam salah satu turunannya (derivative-nya), apabila terminum dalam dosis yang banyak, dapat menyebabkan kelumpuhan.
Memiliki kandungan protein (dan nitrogen) yang tinggi, daun-daun dadap juga dimanfaatkan sebagai pakan ternak atau untuk pupuk hijau. Sebatang pohon dadap yang berukuran sedang, yang dipangkas 3-4 kali setahun, dapat menghasilkan 15-50 kg hijauan pakan ternak dalam setahunnya. Sejauh ini, daun-daun dadap diketahui tidak bersifat racun (toksik) bagi ternak ruminansia. Perakaran dadap bersimbiosis dengan bakteri Bradyrhizobium mengikat nitrogen dari udara, dan meningkatkan kesuburan tanah. Namun, dadap dapat digunakan sebagai pemeberantas serangga.
Dadap menyebar secara alami di pantai dan daerah-daerah di belakangnya (hutan pantai), terutama di dekat-dekat muara sungai. Pohon ini tumbuh baik di daerah lembap dan setengah kering, dengan curah hujan 800 – 1500 mm pertahun dan 5-6 bulan basah. Ditanam untuk pelbagai keperluan, dadap sering dijumpai mulai dari wilayah pesisir hingga elevasi sekitar 1500 m dpl. Meskipun mampu hidup pada pelbagai keadaan tanah, dadap menyukai tanah-tanah yang dalam, sedikit berpasir, dan berdrainase baik. Dadap mampu tumbuh pada tanah-tanah bergaram, tanah yang terendam air secara berkala, dan tanah kapur berkarang. Kisaran pH tanah antara 4.5 – 8.0.
Perbanyakan dapat dilakukan melalui biji atau stek besar. Biji-biji hendaknya direndam dalam air hangat (80 °C) selama 10 menit, dilanjutkan dengan air biasa hingga semalam, sebelum kemudian ditebarkan di persemaian. Biji akan berkecambah setelah 8-10 hari, dan tumbuh cepat mencapai tinggi 30–50 cm dalam waktu 8-10 minggu.
Stek besar, dengan panjang 2–3 m dan diameter 2–5 cm, didiamkan sekurangnya 24 jam sebelum ditanam, agar tidak mudah diserang jamur. Lebih baik jika ditanam dalam kondisi agak kering. Untuk tiang-tiang pagar, dipakai stek yang lebih besar lagi, dengan diameter hingga 15 cm dan perlu didiamkan (disimpan tegak berdiri) sekitar seminggu sebelum ditanam. Calon tiang ini ditanam pada jarak sekitar 2 m. Untuk peneduh, dadap biasa ditanam pada jarak 8 x 10 m.
Pohon bernama latin Erythrina crista-galli L ini sejenis pohon anggota suku Fabaceae (Leguminosae). Dadap Merah (Erythrina cristagalli) termasuk dalam keluarga Fabaceae. Memiliki bunga berwarna merah cerah, bentuk mahkota seperti sepatu koboi.
Bunga-bunga tersusun dalam tandan berbentuk kerucut, di samping atau di ujung ranting yang gundul, biasanya muncul tatkala daun berguguran sehingga menarik banyak burung berdatangan untuk menyerbukkannya. Batang pohon ini sendiri berwarna putih dan lunak. Kerap kali digunakan sebagai pembuat mainan anak, pigura atau peti kemas.
Selain sebagai pagar hidup, Dadap kerap dipakai sebagai pohon peneduh di pekarangan, perkebunan kopi atau kakao, atau pohon rambatan bagi tanaman lada, sirih, vanili, atau umbi gadung.
Daun-daun dadap yang muda dapat digunakan sebagai sayuran dan obat, misalnya untuk menyembuhkan disentri, meringankan rematik, obat pencahar dan peluruh dahak. Daun-daun ini juga berkhasiat memperbanyak air susu ibu, membuat tidur lebih nyenyak, dan bersama dengan bunganya untuk melancarkan haid. Sementara daun-daunnya yang tidak baik sering digunakan sebagai pakan ternak.
Pohon Dadap berukuran sedang hingga tinggi. Bisa mencapai tinggi 15–20m, dan tumbuh baik di daerah lembap atau setengah kering. Pohon Dadap Merah dapat dikembangbiakan dengan cara stek atau menyebar biji.
Selain manfaatnya yang banyak seperti yang dijelaskan diatas, ternyata pohon ini mampu menyerap polusi udara, penghambat polusi, dan mendatangkan burung-burung. Buah dadap merah merupakan santapan burung sehingga dapat mengundang datangnya burung-burung yang beterbangan di kawasan rumah anda.
RED DADAP
Red dadap, chicken dadap, or just dadap, is a type of tree in the Fabaceae tribe. This tree, which is often used as a live fence and shade, has many other names. These include chicken dadap, sea dadap (Java), dadap blendung (Sunda), dhaddha' (Madura), dalungdung (Bali), deris (Timor), galala itam (Maluku) and others.
Its medium-sized trees reach 15-20 m in height and 50-60 cm in girth. The young, smooth bark is vertically striped green, gray, light brown or whitish; the trunk is usually with small (1-2 mm) black outboard spines. The crown is umbrella-like or loosely rounded, shedding leaves in the dry season.
Three-petaled compound leaves, green to light green, leaf axils with stalks 10-40 cm long. Leaflets inverted ovate, triangular, to rhombic shape with blunt tips; tip leaflets are largest, 9-25 × 10-30 cm.
The flowers are arranged in conical clusters, beside or at the ends of bare twigs, usually appearing as the leaves fall, attracting many birds to pollinate them. The crown is orange-red to dark red; the flowers are 5.5-8 × 8 cm, short-nailed, not white-ribbed." Pods are thick and dark-colored, narrowed between seeds, 15-20 cm × 1.5-2 cm, containing 5-10 egg-shaped seeds, brown, red or shiny purple.
Dadap is often used as a shade tree in coffee and cacao plantations, or a propagation tree for pepper, betel nut, panili, or tuber gadung plants. It is also often planted at the edge of the yard for family medicine, or simply as a garden border. In the Pacific region, dadap is used as a windbreak.
The plant produces light wood (BJ 0.2-0.3), soft and white in color, which is good for making floats, packing crates, frames, and children's toys. The wood is also a pulp material, but is not good for firewood as it smokes a lot.
The young leaves of dadap can be used as a vegetable. They are usually served after boiling them, or they can be made into clear vegetables. The leaves are effective in increasing mother's milk, making sleep better, and together with the flowers to launch menstruation. The liquid juice of the leaves mixed with honey is drunk to treat worms; the juice of the leaves mixed with castor oil (kasteroli) is used to cure dysentery. Heated dadap leaves are used as a poultice to relieve rheumatism. Pepagan (stem bark) of dadap has laxative, urinary and phlegm thinning properties. The seeds are presumably poisonous.
However, recent reports in the 1980s showed that the leaves, stems, fruits and roots of dadap contain a poison called hydrocyanic acid. Another poison found is erythrina. In its seeds, the alkaloids eritralin and hypaphorin were found. In a test on a frog, it was found that the frog became very active and moved a lot. However, in one of its derivatives, if taken in large doses, it can cause paralysis.
Having a high protein (and nitrogen) content, the leaves of dadap are also used as animal feed or for green fertilizer. A medium-sized dadap tree, which is pruned 3-4 times a year, can produce 15-50 kg of animal feed forage in a year. So far, dadap leaves are known to be non-toxic to ruminants. The roots of dadap are symbiotic with Bradyrhizobium bacteria, fixing nitrogen from the air and increasing soil fertility. However, it can be used as an insect repellent.
Dadap spreads naturally on the coast and areas behind it (coastal forest), especially near river mouths. The tree grows well in humid and semi-arid areas, with 800 - 1500 mm of rainfall per year and 5-6 wet months. Planted for various purposes, dadap is often found from coastal areas to elevations of about 1500 m above sea level. Although able to live on various soil conditions, dadap prefers deep, slightly sandy, well-drained soils. Dadap is able to grow on saline soils, soils that are periodically submerged in water, and calcareous limestone soils. The soil pH range is between 4.5 - 8.0.
Propagation can be done through seeds or large cuttings. Seeds should be soaked in warm water (80°C) for 10 minutes, followed by plain water overnight, before spreading in the nursery. Seeds will germinate after 8-10 days, and grow quickly to a height of 30-50 cm within 8-10 weeks.
Large cuttings, 2-3 m long and 2-5 cm in diameter, should be allowed to stand for at least 24 hours before planting, so that they are not susceptible to mold attack. It is best if they are planted in slightly dry conditions. For fence posts, even larger cuttings are used, up to 15 cm in diameter and need to be allowed to stand for about a week before planting. These prospective poles are planted at a distance of about 2 m. For shade, dadap is usually planted at a distance of 8 x 10 m.
The tree with the Latin name Erythrina crista-galli L is a member of the Fabaceae (Leguminosae) tribe. Red Dadap (Erythrina cristagalli) belongs to the Fabaceae family. It has bright red flowers, crown shape like cowboy boots.
The flowers are arranged in cone-shaped clusters, next to or at the ends of bare twigs, usually appearing when the leaves fall, attracting many birds to come to pollinate them. The trunk itself is white and soft. It is often used to make children's toys, frames or containers.
Apart from being a living fence, Dadap is often used as a shade tree in yards, coffee or cocoa plantations, or a propagation tree for pepper, betel nut, vanilla, or umbi gadung plants.
The young leaves of Dadap can be used as a vegetable and medicine, for example to cure dysentery, relieve rheumatism, laxative and phlegm. These leaves are also effective in increasing breast milk, making sleep better, and together with the flowers to smooth menstruation. Meanwhile, the bad leaves are often used as animal feed.
Dadap trees are medium to tall. It can reach 15-20m in height, and grows well in damp or semi-dry areas. The Red Dadap tree can be bred by cuttings or spreading seeds.
In addition to its many benefits as described above, it turns out that this tree can absorb air pollution, block pollution, and bring in birds. Red Dadap fruit is a bird food so that it can invite the arrival of birds flying in your home area.
Dadap abang, dadap ayam, utawa mung dadap, iku jinis wit sing kagolong ing suku Fabaceae. Wit iki, sing asring digunakake minangka pager urip lan teduh, akeh jeneng liyane. Antarane dadap ayam, dadap laut (Jawa), dadap blendung (Sunda), dhaddha' (Madura), dalungdung (Bali), deris (Timor), galala itam (Maluku) lan liya-liyane.
Wit iki ukurane sedheng, dhuwuré 15–20 m lan dhuwuré 50–60 cm. Kulit sing enom lan mulus nduweni garis vertikal ijo, abu-abu, coklat cahya utawa putih; Asal-Usul biasane duwe duri lengket ireng cilik (1-2 mm). Kanopi kaya payung utawa dibunderaké kanthi longgar, godhong sing rontok ing mangsa kemarau.
Godhong majemuk duwé godhong telu, ijo nganti ijo cahya, keksi godhongé dawané 10–40 cm. Anak godhong endhog bunder, segi telu, nganti bentuk rombus kanthi ujung tumpul; ukuran leaflet paling gedhe, 9-25 × 10-30 cm.
Kembang kasebut disusun ing tandan kerucut, ing jejere utawa ing ujung cabang sing gundhul, biasane katon nalika godhong tiba, narik akeh manuk kanggo polinasi. Makutha iku oranye-abang nganti abang peteng; gendera 5,5-8 × 8 cm, kuku cendhak, ora ana belang putih. Polong sing kandel, peteng, sempit ing antarane wiji, 15-20 cm × 1,5-2 cm, ngemot 5-10 ovoid, coklat, abang utawa ungu wiji mengilap.
Dadap asring digunakake minangka wit peneduh ing kebon kopi lan coklat, utawa minangka tanduran anggur kanggo mrico, sirih, vanila, utawa umbi ubi. Asring uga ditandur ing pinggir pekarangan kanggo obat kulawarga, utawa mung minangka wates kebon. Ing wilayah Pasifik, dadap digunakake minangka penahan angin.
Tanduran iki ngasilake kayu entheng (BJ 0.2-0.3), alus lan putih, sing apik kanggo nggawe pelampung, kothak kemasan, bingkai, lan dolanan bocah. Kayu kasebut uga minangka bahan pulp, nanging ora patiya apik kanggo digunakake minangka kayu bakar amarga akeh ngrokok.
Godhong dadap sing isih enom bisa kanggo sayuran. Biasane lalab sawise digodhog dhisik, utawa bisa uga digawe sayuran bening. Godhong berkhasiat kanggo nambah ASI, nggawe turu luwih nyenyak, lan bebarengan karo kembang kanggo miwiti haid. Jus godhong dicampur karo madu diombe kanggo nambani cacing usus; Ekstrak godhong dadap sing dicampur karo minyak jarak (casteroli) digunakake kanggo nambani disentri. Godhong dadap sing dipanasake digunakake minangka tapal kanggo ngobati rematik. Papagan (kulit kayu) dadap nduweni khasiat minangka pencahar, pencahar urin lan pengencer dahak. Wiji kasebut dianggep beracun.
Nanging, laporan pungkasan ing taun 1980-an nuduhake yen godhong, batang, woh lan oyod dadap ngandhut racun sing diarani asam hidrosianat. Racun liyane sing ditemokake yaiku eritrina. Ing wiji, alkaloid erythralin lan hypaforin ditemokake. Ing tes kodhok, ditemokake yen kodhok kasebut aktif banget lan akeh obah. Nanging, ing salah sawijining turunan, nalika dijupuk ing dosis gedhe, bisa nyebabake lumpuh.
Nduweni kandungan protein (lan nitrogen) sing dhuwur, godhong dadap uga digunakake kanggo pakan ternak utawa kanggo pupuk ijo. Wit dadap ukuran sedheng, sing dipangkas 3-4 kaping setahun, bisa ngasilake 15-50 kg pakan pakan sajrone setahun. Sapunika dipunmangertosi bilih godhong dadap menika boten beracun tumrap ruminansia. Oyod dadap ing simbiosis karo bakteri Bradyrhizobium ndandani nitrogen saka udhara, lan nambah kesuburan lemah. Nanging, dadap bisa digunakake minangka obat serangga.
Dadap nyebar kanthi alami ing pesisir lan wilayah mburine (alas pesisir), utamane ing cedhak muara kali. Wit iki tuwuh apik ing wilayah sing lembab lan semi-gersang, kanthi curah udan 800-1500 mm saben taun lan 5-6 wulan udan. Ditanem kanggo macem-macem tujuan, dadap asring ditemokake saka wilayah pesisir nganti dhuwure sekitar 1500 m saka permukaan laut. Sanadyan bisa urip ing kahanan lemah sing jembar, dadap luwih milih lemah sing jero, rada berpasir, lan drainase apik. Dadap bisa tuwuh ing lemah sing asin, lemah sing kerep kebanjiran banyu, lan lemah watu gamping. Kisaran pH lemah antara 4,5 – 8,0.
Panyebaran bisa ditindakake kanthi wiji utawa potongan gedhe. Wiji kudu direndhem ing banyu anget (80 ° C) suwene 10 menit, banjur banyu biasa sewengi, sadurunge disebar ing nursery. Wiji germinate sawise 8-10 dina, lan tuwuh kanthi cepet, tekan dhuwur 30-50 cm ing 8-10 minggu.
Potongan gedhe, dawane 2-3 m lan diameter 2-5 cm, diijini ngaso paling sethithik 24 jam sadurunge tanduran, saengga kurang rentan kanggo serangan jamur. Luwih apik yen ditanam ing kahanan sing rada garing. Kanggo posting pager, potongan sing luwih gedhe digunakake, kanthi diameter nganti 15 cm lan kudu diidini ngadeg (disimpen kanthi tegak) kira-kira seminggu sadurunge ditanam. Calon cagak iki ditandur kanthi jarak udakara 2 m. Kanggo naungan, dadap biasane ditandur kanthi jarak 8 x 10 m.
** Your post has been upvoted (2.98 %) **
Curation Trail is Open!
Join Trail Here
Delegate more BP for bigger Upvote + Daily BLURT 😉
Delegate BP Here
Upvote
https://blurtblock.herokuapp.com/blurt/upvote
Thank you 🙂 @tomoyan