Fotografi Bunga #56 - Bunga Kucai

in bunga •  2 years ago 

Selamat pagi teman-teman Blurt Indonesia diseluruh Nusantara dan teman-teman Blurt dimanapun kalian berada. Apa khabarnya kalian hari ini? Semoga kita semua senantiasa dalam keadaan sehat untuk bisa berbagi disini. Pada kesempatan di pagi hari yang dingin ini (sedang turun hujan), saya akan berbagi dengan teman-teman 4 lembar foto dari tumbuhan berbunga yang memiliki bunga yang indah berwarna dan memiliki nama Kucai atau Bawang Kucai. Pohon tumbuhan Kucai ini di tanam di pot dan berada halaman depan dari rumah tetangga saya.
IMG_20221106_060752.jpg

IMG_20221106_060754.jpg

IMG_20221106_060758.jpg

IMG_20221106_060803.jpg

Terima Kasih Sudah Mampir Ke Blog Saya
@larasbpn

blurt-logo-daisy.gif

Kucai, atau Daun Kucai adalah salah satu jenis tanaman rempah yang dapat dijadikan sebagai bahan dasar obat herbal. Namun, tidak jarang dijadikan sebagai bahan masakan karena kucai dikenal sebagai sayuran daun. Nama ilmiah kucai adalah Allium tuberosum dan A. ramosus.

Kucai berdaun pipih dan memiliki bunga berwarna putih.Daun kucai memiliki aroma yang tajam dan pekat namun berbeda dengan aroma yang dimiliki oleh daun bawang ataupun daun prei, bunga dari kucai dapat dijadikan sebagai rempah penyedap. Nama kucai ini berasal dari bahasa Hokkian “Kú-chhài”. Tanaman kucai sendiri banyak dijumpai di Kawasan Asia Tenggara, selain itu kita juga dapat menemukan kucai di China, India dan Jepang.

Karena manfaat dan kegunaannya, banyak orang kini mulai melakukan budidaya bawang kucai ataul Garlic Chives ini untuk dijadikan salah satu usaha mereka. Tidak hanya bisa dibudidayakan di lahan yang luas, bagi yang memiliki lahan sempit namun ingin menanam atau budidaya bawang kucai ini dapat melakukan penanaman menggunakan pot atau polybag. Berikut adalah cara budidaya menanam Bawang Kucai di Pot atau Polybag:

**Persiapan Pot atau Polybag Tanam Dan Media Tanam**

Pot atau polybag tanam yang perlu disiapkan adalah pot atau polybag tanam dengan ukuran sedang dengan diameter sekitar 25 cm. Pilihah pot atau polybag yang berwarna hitam. Selain menggunakan pot atau polybag sebenarnya penanaman dapat dilakukan dengan menggunakan kaleng bekas dan bagian bawahnya di lubangi. Media tanam yang digunakan untuk menanam kucai dalam pot yaitu campuran tanah dengan kompos atau bokhasi, karena kandungan bahan organik yang tinggi pada media tanam akan mempercepat pertumbuhan tanaman. Perbandingan antara tanah dengan kompos yaitu 1 : 1 dan tambahkan furadan 3g sebanyak satu sendok ke setiap polybag atau pot tanam. selanjutnya, masukkan mesia tanam dalam pot atau polybag tanam yang telah disiapkan.

**Persiapan Media Bibit Bawang Kucai**

Bibit bawang kucai diperoleh dari tanaman kucai yang sudah tau dan telah berbunga, selanjutnya bunga tersebut dikeringkan, jika sudah kering gosok dengan tangan untuk mendapatkan biji benih.

**Penanaman Bawang Kucai Dalam Pot**

Sebelum penanaman, media tanam dalam pot atau polybag terlebih dahulu disiram hingga basah merata. Selanjutnya biji benih kucai di tabur dalam polybag atau pot tersebut dan tutup kembali dengan tanah tipis saja.

Perawatan Tanaman Bawang Kucai

Penyiraman

Lakukan penyiraman setiap hari saat biji benih baru di tabur, selanjutnya lakukan penyiraman sebanyak
2 kali sehari atau jika media tanam terlihat kering.

Penjarangan Dan Pembubunan

Lakukan penjarangan dan pembubunan jika tanaman kucai tumbuh bergerombol, penjarangan ini dilakukan saat tanaman telah berukuran panjang sekitar minimal 3 cm.

Pemupukan

Lakukan pemupukan secara rutin yaitu setiap 2-3 minggu sekali. Pemupukan tersebut menggunakan pupuk kompos atau bokashi.

Penyiangan

Lakukan penyiangan pada gulma atau tanaman pengganggu yang tumbuh disekitar tanaman kucai dalam pot atau polybag, penyiangan ini dilakukan setiap 2 minggu sekali atau bisa disesuaikan dengan frekuensi pertumbuhan gulma.

Nama Asing Bawang Kucai

Bawang kucai juga memiliki nama asing lainnya, seperti: chive, garlic chives, Chinese chives, jiu tsai, gau tsoi (Cina), nira (Jepang), kutsay, amput, imayyaw (Filipina), kui chaai, hom paen (Thailand), bong he (Vietnam), buchu (Korea).

Bawang kucai tumbuh dalam rumpun yang padat. Bawang kucai biasanya tumbuh setinggi 30 sampai 50 cm. Kucai memiliki umbi yang ramping berbentuk kerucut dengan panjang sekitar 2 sampai 3 cm dan lebar sekitar 1 cm.

Daun pada bawang kucai berbentuk tabung hampa, dengan panjang hingga 50 cm, dan memiliki diameter sekitar 2 sampai 3 mm. Bawang kucai memiliki tekstur daun yang lembut jika sudahmuncul bunga dari daun.

Bunga sampai bunga pada bawang kucai berwarna pucat ungu, berbentuk bintang dan memiliki enam kelopak bunga. Bunga pada bawang kucai memiliki lebar sekitar 1 sampai 2 cm, dan diproduksi dalam bunga yang banyak, yaitu sekitar 10 sampai 30 bunga.

Setelah sampai pada konsumen, bawang kucai biasanya diolah dengan menghaluskanya kemudian mencampurnya ke dalam masakan atau bisa juga dipotong sebagai bumbu dalam berbagai jenis masakan dan dijadikan campuran hidangan utama, salad, serta camilan.

Bawang kucai biasa di masak, dipanggang, digoreng, bahkan dimakan mentah, atau ditambahkan sebagai penambah citarasa dan penambah cantik tampilan hidangan.

Khasiat bawang kucai digunakan sebagai pengobatan tradisional untuk mengobati berbagai macam penyakit. Dalam segi khasiat, bawang kucai mengandung zat gizi yang mampu mencegah penyakit kanker dan hipertensi, serta bisa menurunkan kadar kolesterol darah.

Manfaat Bawang Kucai

Selain bawang merah, bawang kucai juga mengandung vitamin C yang tinggi. Vitamin C sangat diperlukan untuk memperkuat imunitas tubuh terhadap serangan penyakit. Vitamin C juga merupakan antioksidan yang sangat kuat, sehingga sangat baik untuk oksidasi radikal bebas.

Nah, selain itu, berikut adalah beberapa manfaat bawang kucai:

Meremajakan Kulit

Kulit akan menjadi terasa lebih cerah dan bersih dengan kandungan vitamin C yang terdapat pada bawang kucai. Vitamin C mampu merangsang pembentukan kolagen pada kulit.

Kolagen berperan aktif untuk meregenerasi kulit yang rusak atau karena terluka. Vitamin C yang terdapat pada bawang kucai juga dapat menghilangkan kerutan dan lipatan pada kulit, sehingga kulit akan tetap bagus dan mencegah penuaan dini.

Selain itu, vitamin C yang terdapat pada bawang kucai juga mampu menangkal panas sinar matahari sehingga kulit kamu tetap aman dari pengaruh buruk sinar matahari, jika kamu rajin mengkonsumsi bawang kucai ini.

Baik Untuk Wanita Hamil

Bawang kucai mengandung asam folat yang tinggi. Asam folat sangat penting, terutama bagi para ibu hamil untuk menjaga kesehatan janin dan juga mengoptimalkan perkembangan dari janin dan mencegah kecacatan bawaan pada bayi, sehingga dapat lahir dengan sehat. Asam folat ini juga bermanfaat bagi ibu hamil karena dapat melindungi tubuh dari berbagai penyakit.

Bawang kucai juga bermanfaat untuk pertumbuhan tulang dan gigi pada janin yang masih dalam kandungan. Pertumbuhan tulang dan gigi dapat berjalan optimal berkat kandungan kalsium dan fosfor yang tinggi pada buah Bawang kucai.

Selain itu, Bawang kucai diperkaya juga dengan kalium, dimana kalium itu sendiri berfungsi untuk mempertahankan kalsium dalam tubuh. Hal ini akan menjadikannya sangat bermanfaat dalam proses pembentukan tulang janin dan menguatkan persendian pada tubuh ibu menjadi lebih sehat dan lebih kuat, serta dapat memperlancar ASI.

Cepat Menyembuhkan Demam

Vitamin dan mineral yang terdapat pada bisa mengurangi keparahan gejala demam karena flu biasa, termasuk peradangan, hidung meler dan sakit kepala. Vitamin C dan zat anti bakteri lainnya mampu mengontrol alergi yang bisa menyebabkan demam. Hal ini akan mengurangi kadar histamin, dan seringkali dapat mempercepat menghilangkan demam.

Mengurangi Risiko Hipertensi

Bawang kucai dapat menurunkan tekanan darah, serta mengurangi kemungkinan risiko hipertensi dan masalah kesehatan serius yang terkait dengan tekanan darah tinggi. Vitamin C yang terdapat pada bawang kucai akan membantu pembuluh darah tetap sehat, yang membantu melindungi kita dari penyakit tertentu seperti aterosklerosis, kolesterol, dan nyeri dada.

Sebuah penelitian yang di lakukan oleh Institut Teknologi Bandung menemukan bahwa bawang kucai dapat menurunkan tekanan darah sistolik hingga 28,67 mmHg dan tekanan darah diastolik hingga 4,64 mmHg. Khasiat antihipertensi itu dikarenakan kucai mengandung senyawa tetrametiloksamida dan ester 17 sampai etadekadesenil.

Efek antihipertensi ektrak kucai sebanding dengan atenolol dosis 25 mg. Atenolol adalah zat penurun hipertensi yang kerap menjadi resep dokter.

Mencegah dan Mengobati Penyakit Jantung

Kandungan antioksidan yang tinggi pada kucai, seperti vitamin C, flavonoid dan juga sulfur dapat mencegah penyakit jantung dengan jalan mencegah radikal bebas yang dapat merusak dinding arteri, yang dapat menyebabkan pembentukan plak.

Kandungan zat- zat antioksidan tersebut juga berkhasiat untuk menjaga kolesterol dari oksidasi yang dapat menyebabkan penyakit jantung dan stroke.

Mencegah Keracunan Timbal

Keracunan timbal dapat menyebabkan berbagai masalah perkembangan dan perilaku, terutama pada anak-anak yang tinggal di daerah perkotaan yang tinggi polusi.

Hal ini bisa menyebabkan ketidakmampuan belajar, menurunkan IQ, dan terhambatnya pertumbuhan pada anak-anak. Pada orang dewasa mungkin bisa menderita kerusakan ginjal, dan tekanan darah tinggi.

Nah, Kandungan antioksidan yang tinggi pada kucai, seperti vitamin C, flavonoid dan juga sulfur dapat membantu menurunkan tingkat timbal dalam darah kita secara cepat.

Untuk Menurunkan Berat Badan

Kandungan serat yang terdapat pada bawang kucai terbukti bisa membantu menurunkan kadar lemak dan menjaga berat badan yang sehat. Kandungan bawang kucai yang banyak serat, anti oksidan, kalsium, vitamin dan juga mineral yang terkandung dalam bawang kucai sangat baik sekali bagi mereka yang sedang melakukan program diet.

Mengonsumsi bawang kucai juga dapat menurunkan insulin, sehingga tubuh tidak menyimpan gula dan mengkonversinya menjadi lemak untuk digunakan sebagai bahan bakar tubuh. selain itu, kucai juga dipercaya mempunyai efek untuk membantu mengurangi kadar kolesterol jahat dalam darah.

Mencegah Kanker

Kandungan flavonoid dan juga sulfur pada bawang kucai mampu mencegah beberapa dari jenis kanker. Vitamin C pada bawang kucai juga turut membantu regenerasi vitamin E yang merupakan antioksidan lain yang kuat. Sifat antioksidan dalam bawang kucai akan melindungi sel jaringan tubuh dari kerusakan dan mutasi DNA, sehingga melindungi tubuh dari penyakit kanker dan menjaga sistem kekebalan tubuh untuk berperang melawan kanker.

Mengobati Infeksi Vagina

Infeksi vagina merupakan penyebab paling umum dari keputihan dan biasanya menimbulkan bau tidak sedap, yang mempengaruhi hingga 30 persen wanita hamil dan sepersepuluh wanita yang tidak hamil.

Kebanyakan wanita tidak mengetahui penyebab keputihan dan membiarkannya begitu saja. Padahal, jika tidak ditangani dengan baik, keputihan bisa berakibat fatal, seperti kemandulan dan kehamilan ektopik (hamil di luar kandungan). Selain itu, keputihan juga adalah gejala awal kanker rahim.

Saat wanita sedang hamil, keputihan adalah hal umum yang akan dirasakan, karena adanya perubahan hormonal yang terjadi, hingga memicu produksi cairan meningkat.

Selain itu, wanita hamil yang mengalami penurunan keasaman di vaginanya, yang juga mengakibatkan pencernaan mengalami perubahan. Hal tersebut menyebabkan meningkatnya resiko sering terjadinya keputihan pada wanita hamil, terutama keputihan yang diakibatkan adanya infeksi jamur.

Pada wanita hamil, infeksi inilah yang mengakibatkan meningkatnya resiko bayi lahir prematur. Bayi pun akan turut terkena infeksi dari keputihan yang di alami ibunya. Bayi yang mengalami infeksi akibat bakteri dapat menyebabkan kebutaan.

Sedangkan bayi yang terkena infeksi virus berisiko mengalami gangguan pencernaan dan gangguan pernapasan, hingga bisa menyebabkan mengalami kematian.

Nah, untuk menghindarinya, meminum air seduhan bawang kucai adalah salah satu solusinya. Bawang kucai mentah mengandung phytochemical yang dapat membantu membunuh bakteri dan virus penyebab penyakit.

Mencegah Depresi dan Stres

Kandungan zat seperti vitamin C dan asam folat pada bawang kucai dapat membantu meringankan depresi dengan mencegah kelebihan homosistein yang dapat mengganggu produksi hormon pencipta rasa nyaman, yaitu serotonin, norepinefrin, dan dopamin, yang mengatur suasana hati, tidur, dan nafsu makan.

Foreign Names of Chives

Chives also have other foreign names, such as: chive, garlic chives, Chinese chives, jiu tsai, gau tsoi (China), nira (Japan), kutsay, amput, imayyaw (Philippines), kui chaai, hom paen (Thailand), bong he (Vietnam), buchu (Korea).

Chives grow in dense clumps. Chives usually grow 30 to 50 cm tall. Chives have slender, cone-shaped bulbs that are about 2 to 3 cm long and about 1 cm wide.

The leaves on chives are hollow tubular, up to 50 cm long, and have a diameter of about 2 to 3 mm. Chives have a soft leaf texture when flowers emerge from the leaves.

Flowers on chives are pale purple, star-shaped and have six petals. Flowers on chives are about 1 to 2 cm wide, and are produced in many flowers, which are about 10 to 30 flowers.

After reaching consumers, chives are usually processed by pureeing them and then mixing them into dishes or can also be cut as seasonings in various types of dishes and used as a mixture of main dishes, salads, and snacks.

Chives are usually cooked, grilled, fried, even eaten raw, or added as a flavor enhancer and a beautiful addition to the appearance of the dish.

The properties of chives are used as traditional medicine to treat various diseases. In terms of efficacy, chives contain nutrients that can prevent cancer and hypertension, and can lower blood cholesterol levels.

Benefits of Chives

Aside from shallots, chives also contain high levels of vitamin C. Vitamin C is needed to strengthen the body's immunity against disease. Vitamin C is also a very powerful antioxidant, so it is very good for free radical oxidation.

Well, besides that, here are some of the benefits of chives:

Rejuvenates Skin

The skin will feel brighter and cleaner with the vitamin C content found in chives. Vitamin C is able to stimulate collagen formation in the skin.

Collagen plays an active role in regenerating damaged or injured skin. Vitamin C contained in chives can also eliminate wrinkles and folds in the skin, so that the skin will remain good and prevent premature aging.

In addition, vitamin C contained in chives is also able to ward off the heat of the sun so that your skin remains safe from the bad effects of sunlight, if you diligently consume this chives onion.

Good for Pregnant Women

Chives are high in folic acid. Folic acid is very important, especially for pregnant women to maintain fetal health and also optimize the development of the fetus and prevent congenital defects in babies, so they can be born healthy. Folic acid is also beneficial for pregnant women because it can protect the body from various diseases.

Chives are also beneficial for the growth of bones and teeth in the fetus that is still in the womb. Bone and tooth growth can run optimally thanks to the high calcium and phosphorus content in chives.

In addition, chives are also enriched with potassium, which itself functions to maintain calcium in the body. This will make it very useful in the process of fetal bone formation and strengthen the joints in the mother's body to be healthier and stronger, and can facilitate breast milk.

Quickly Cure Fever

Vitamins and minerals found in can reduce the severity of fever symptoms due to the common cold, including inflammation, runny nose and headache. Vitamin C and other anti-bacterial substances can control allergies that can cause fever. This reduces histamine levels, and can often speed up fever relief.

Reduces Risk of Hypertension

Chives can lower blood pressure, and reduce the possible risk of hypertension and serious health problems associated with high blood pressure. The vitamin C found in chives will help blood vessels stay healthy, which helps protect us from certain diseases such as atherosclerosis, cholesterol, and chest pain.

A study conducted by the Bandung Institute of Technology found that chives can lower systolic blood pressure by 28.67 mmHg and diastolic blood pressure by 4.64 mmHg. The antihypertensive efficacy is because chives contain tetramethylxamide compounds and 17 to ethadecadesenyl esters.

The antihypertensive effect of chive extract is comparable to a 25 mg dose of atenolol. Atenolol is a hypertension-lowering agent that is often prescribed by doctors.

Prevent and Treat Heart Disease

The high antioxidant content of chives, such as vitamin C, flavonoids and sulfur can prevent heart disease by preventing free radicals that can damage artery walls, which can lead to plaque formation.

These antioxidants are also effective in protecting cholesterol from oxidation, which can cause heart disease and stroke.

Prevents Lead Poisoning

Lead poisoning can cause a variety of developmental and behavioral problems, especially in children living in polluted urban areas.

It can cause learning disabilities, lower IQ, and stunted growth in children. Adults may suffer from kidney damage and high blood pressure.

Well, the high antioxidant content of chives, such as vitamin C, flavonoids and sulfur can help reduce the level of lead in our blood quickly.

To Lose Weight

The fiber content found in chives has been proven to help reduce fat levels and maintain a healthy weight. The fiber, anti-oxidants, calcium, vitamins and minerals contained in chives are very good for those who are on a diet program.

Consuming chives can also lower insulin, so that the body does not store sugar and convert it into fat to be used as body fuel. In addition, chives are also believed to have an effect to help reduce bad cholesterol levels in the blood.

Prevents Cancer

The flavonoids and sulfur in chives can prevent some types of cancer. Vitamin C in chives also helps regenerate vitamin E which is another powerful antioxidant. The antioxidant properties in chives will protect the body's tissue cells from DNA damage and mutation, thus protecting the body from cancer and keeping the immune system fighting against cancer.

Treats Vaginal Infections

Vaginal infections are the most common cause of vaginal discharge and usually cause an unpleasant odor, affecting up to 30 percent of pregnant women and a tenth of non-pregnant women.

Most women are unaware of the cause of vaginal discharge and leave it at that. In fact, if not treated properly, vaginal discharge can have fatal consequences, such as infertility and ectopic pregnancy (pregnancy outside the womb). In addition, vaginal discharge is also an early symptom of uterine cancer.

When a woman is pregnant, vaginal discharge is a common thing that will be felt, due to the hormonal changes that occur, triggering increased fluid production.

In addition, pregnant women experience decreased acidity in their vagina, which also causes digestion to change. This leads to an increased risk of frequent vaginal discharge in pregnant women, especially vaginal discharge caused by a yeast infection.

In pregnant women, this infection increases the risk of premature birth. The baby will also be affected by the infection from the vaginal discharge experienced by the mother. Babies who experience bacterial infections can cause blindness.

While babies affected by viral infections are at risk of digestive disorders and respiratory problems, which can cause death.

Well, to avoid this, drinking chives steeped water is one solution. Raw chives contain phytochemicals that can help kill disease-causing bacteria and viruses.

Prevents Depression and Stress

Substances such as vitamin C and folic acid in chives can help alleviate depression by preventing excess homocysteine that can interfere with the production of the feel-good hormones serotonin, norepinephrine, and dopamine, which regulate mood, sleep, and appetite.

Authors get paid when people like you upvote their post.
If you enjoyed what you read here, create your account today and start earning FREE BLURT!
Sort Order:  
  ·  2 years ago  ·  


** Your post has been upvoted (18.06 %) **