Bawang Kucai

Bawang Kucai, Kucai atau yang juga sering disebut daun kucai, dikenal sebagai sayuran daun. Bawang Kucai jarang dipakai dalam menu masakan Indonesia. Nama kucai berasal dari Bahasa Hokkian, "Ku-chhai". Penggunaannya umum dalam masakan Tionghoa, seperti bubur ayam. Pada budaya boga Tiongkok dan Jepang, kucai merupakan bahan campuran isi Jiaozi.

Kucai berdaun pipih dan bunganya berwarna putih.

Kucai berbeda dengan Lokio (bawang batak), yang berdaun silinder dan berongga. Aroma Bawang kucai lebih dekat ke bawang putih daripada lokio, sehingga dalam bahasa Inggris disebut garlic-chives.

Daunnya beraroma tajam dan pekat namun berbeda dengan aroma daun prei maupun daun bawang. Bunga bawang kucai dapat digunakan pula sebagai rempah penyedap.

Kucai dan daun bawang memiliki tampilan yang terbilang mirip. Kalau anda pergi ke pasar tradisional atau pasar swalayan yang menjual bahan makanan. Kucai dan daun bawang bisa dijumpai di sana. Berikut, ada penjelasan mengenai perbedaan kucai dan daun bawang yang kalau dilihat selintas mirip, melansir dari laman All Recipes.

Walau memiliki tampilan mirip, kucai dan daun bawang memiliki ciri khas tersendiri. Kucai memiliki rasa seperti bawang bombay. Selain itu, kucai juga memiliki rasa mirip dengan bawang merah tetapi lebih lembut. Sementara daun bawang memiliki rasa manis di bagian batang daun bawang. Selain itu, bagian hijaunya memiliki rasa yang lebih segar, lembut, dan pedas sedikit menyengat.

Rasa dari kucai yang cukup tajam membuatnya cocok untuk digunakan sebagai hiasan. Sementara daun bawang lebih cocok untuk digunakan sebagai pelengkap sup, tumisan, atau gorengan seperti martabak telur. Ada cara menggunakan daun bawang agar tetap renyah yaitu tambahkan di akhir proses memasak.