My Black And White Photography 26-12-2022

in bnwphotography •  2 years ago 

20221226_083216.jpgShot using Samsung smartphone

Below are the rules to follow in this Black & White photography challenge:

  • Photo/photos taken by you
  • Black and white images that represent any positive meaning in life
  • Present one or two image every day
  • You may add people, if you want
  • No explanation needed
  • Use tag #bnwphotography.

20221226_083216 - Copy.jpg

Wassalam,
Dewiasih

blurt-logo-daisy.gif

20221226_092504.jpgFoto saya ambil menggunakan smartphone Samsung

Di bawah ini adalah aturan yang harus diikuti dalam tantangan fotografi Hitam Putih:

  • Harus foto milik anda sendiri (diambil oleh anda)
  • Gambar hitam putih yang mewakili setiap makna positif
  • Posting satu atau dua gambar setiap hari
  • Diperbolehkan memposting orang, kalau anda inginkan
  • Tidak perlu penjelasan tentang foto yang anda posting
  • Gunakan tagar #hitamputih

20221226_092504 - Copy.jpg

Wassalam,
Dewiasih

blurt-logo-daisy - Copy.gif

Foto Hitam Dan Putih Bagi Pemula

Bagi pemula atau sebagian besar penghobi fotografi umumnya enggan untuk serius dengan foto hitam dan putih, dalam pikiran mereka foto dalam hitam putih itu kurang menarik dan membosankan, tidak ada WOW factor-nya.

Seolah olah seperti menonton televisi hitam putih atau film hitam putih bisu jaman dulu, apa lagi sekarang kita hidup di era digital modern dengan teknologi yang canggih.

Dalam dunia fotografi, foto hitam dan putih adalah sebuah bentuk karya seni, bahkan sebetulnya juru foto yang terbaik/terkenal lebih banyak bekerja dalam nuansa tunggal (monochrome), dalam sejarah fotografi kita kenal karya-karya Ansel Adams, Edward Weston atau Henri Cartier-Brenson, dan masih banyak lagi. Dengan kata lain seni foto hitam dan putih ini adalah media dengan sejarah yang panjang, kaya, dan tetap akan selalu abadi.

Penting diketahui, bahwa dengan membiasakan bekerja dalam nuansa hitam dan putih kita akan dapat menjadi seorang juru foto yang lebih baik. Mengapa? Karena kita dipaksa untuk bekerja dan berfikir dengan rasa, komposisi, dan imajinasi yang kuat, memang pada awalnya ini sangat tidak mudah.

Warna memang pengaruhnya sangat kuat, dan cenderung mendominasi foto begitu banyak sehingga sulit untuk melihat unsur-unsur lain seperti nada, kontras, tekstur, bentuk dan kualitas cahaya. Juru foto berpengalaman secara naluriah melihat hal-hal ini, terlepas dari apakah mereka bekerja dalam warna atau hitam dan putih.

Karena kita baru memulai, kita mungkin perlu beberapa panduan dasar untuk melakukannya. Tetapi makin sering kita melakukan maka semua itu akan semakin mudah.

Ada subjek-subjek tertentu yang selalu berhasil dengan baik dari yang lain dalam foto bernuansa hitam dan putih, umumnya bagi saya adalah subjek lanskap laut dan lanskap gurun karenag mempunyai texture serta gradasi abu-abu yang lebar, subjek potret manusia juga sangat baik dalam nuansa monokhrom, lanscap pegunungan dengan warna warni flora yang cerah dan beragam kadang tidak selalu berhasil dalam warna monokrom. Jika ini adalah pilihan pertama kalinya kita ingin mencoba membidik dalam warna hitam dan putih, maka ini adalah subjek yang cocok untuk di mulai.

Membidik Dalam Hitam dan Putih

Sebelum era fotografi digital satu-satunya cara untuk bekerja dalam warna hitam dan putih adalah menggunakan film hitam dan putih. Syukurlah, sekarang ini jauh lebih mudah untuk bekerja dalam warna hitam dan putih, hanya dengan memutar tuas Picture Styles di kamera kita sudah bisa langsung bekerja dalam Monochrome.

Kamera dengan viewfinder elektronik akan otomatis menampilkan gambar dalam hitam dan putih, ini sanagat membantu kita melihat bagaimana gambar akan terlihat dalam hitam dan putih, sebelum kita menekan tombol rana. Bila dengan kamera DSLR kita akan mendapatkan efek yang sama pada screen Live View. (Biasakan selalu melihat subjek dalam nuansa hitam dan putih pada kamera)

Saya sarankan, dan ini yang biasa saya lakukan untuk selalu menggunakan format RAW. Karena untuk selanjutnya akan lebih mudah daripada menggunakan format JPEG. Format RAW kadang akan memberikan kualitas gambar yang tidak sebaik format JPG. Dengan RAW data yang kita rekam adalah data-data warna lengkap walaupun di live view kita melihat nya dalam monochrome, sebaliknya dalam format JPEG datanya sudah dirubah menjadi data yang telah terkonversi ke monokrom, jadi kita akan kehilangan data warna yang justru kita perlukan untuk mengkoreksi waran dalam sekala abu-abu

Tetapi jika memang masih pemula dalam fotografi memang mungkin lebih mudah menggunakan format JPEG, karena hasilnya akan sama persis seperti pada waktu kita membidik dalam mode monochrome (tidak berwarna), sehingga kita tidak perlu lagi susah payah menkonversi ke hitam dan putih dan mengatur ulang kembali semuanya dalam foto editor.

Bekerja Dengan Monochrome Mode

Setelah berada dalam mode monokrom kita mempunyai beberapa opsi pilihan tambahan (tiap kamera berbeda-beda). opsi pilihan tambahan ini akan sangat membantu kita dalam mengatur kamera untuk menghasilkan foto yang terbaik. Sangat penting dipelajari betul-betul petunjuk buku panduan kamera anda supaya lebih mudah memanfaatkan fitur-fitur yang ada pada kamera.

Filter Warna

Penggunaan filter warna adalah kesehari-harian pada era fotografi menggunakan film. Juru foto kerap membeli filter berwarna, dan menggunakannya untuk mengubah nada dalam foto hitam dan putih. Misalnya, jika kita sedang memasukan unsur langit biru, kemudian menggunakan filter Kuning akan membuat langit sedikit lebih gelap, filter Oranye membuatnya bahkan lebih gelap, dan filter Merah juga lebih gelap, begitu pula sebaliknya langit merah akan terekam lebih gelap dengan filter Biru
Bisa juga menggunakan filter Hijau, filter Hijau dapat mengeluarkan detail lebih menonjol untuk subjek hijau seperti daun-daunan didalam hutan. Empat filter warna (merah, oranye, kuning dan hijau) juga sangat berguna sekali bagi kamera digital, sebagai alat pengaturan nuansa hitam dan putih.

Masalahnya pada camera warna digital kita tidak dapat menggunakan filter warna optik pada lensa, ada beberapa kamera digital sekarang ini sudah dipasang filter-filter warna secara built-in (tidak bekerja seperti filter optik), bahkan ada yang ditambah dengan filter ND juga.

Kontras

Jika kita mengambil foto dalam cahaya datar (misalnya, potret seseorang berdiri di tempat teduh) foto mungkin terlihat datar (dua dimensi). Jadi, kita perlu untuk mengkompensasi dengan meningkatkan kontras nya, Kita dapat melakukannya di-kamera dengan pengaturan kontras (umumnya kanera digital dilengkapi dengan opsi ini), atau kita juga dapat melakukan ini di Photoshop atau Lightroom setelah foto selesai diambil.

Kroping dan Format Persegi

Kebanyakan kamera modern dapat di ubah-ubah aspek rasio nya. Ini sangat menguntungkan kita dalam memilih format yang sesuai dengan suasana atau kebiasaan/selera pribadi kita, misalnya kita sudah terbiasa dengan format persegi karena sering berurusan dengan aplikasi Instagram dengan smartphone, atau kita membutuhkan format lebar karena sering sekali membuat foto-foto lanskap atau panorama. Jika kamera kita memiliki jendela bidik elektronik, maka format aspek rasio nya akan terlihat seperti yang kita pilih dan tentu ini membuat komposisi pada bingkai lebih mudah.

Nada warna dan efek-efek lain

Kita mungkin ingin membuat nada warna dan efek-efek artistik yang ada pada kamera sesuai dengan yang kita sukai. Kamera kita memang bisa meberikan pilihan ini dan kadang akan bagus pada nuansa yang lembut, tapi kadang-kadang kita terlalu mengaturnya sehingga efeknya malah terlau kuat, jadi lakukan lah sekreatif mungkin dengan hati-hati.

Black And White Photos For Beginners

For beginners or most photography hobbyists are generally reluctant to take black and white photos seriously, in their minds black and white photos are less interesting and boring, there is no WOW factor.

It's as if watching black and white television or silent black and white films in the past, especially now that we live in the modern digital era with sophisticated technology.

In the world of photography, black and white photos are a form of art, even the best/famous photographers work more in monochrome, in the history of photography we know the works of Ansel Adams, Edward Weston or Henri Cartier-Brenson, and many more. In other words, the art of black and white photography is a medium with a long, rich, and eternal history.

It is important to know that by getting used to working in black and white, we will be able to become better photographers. Why? Because we are forced to work and think with strong taste, composition, and imagination, it is indeed not easy at first.

Color is indeed a very strong influence, and it tends to dominate the photo so much that it is difficult to see other elements such as tone, contrast, texture, shape and quality of light. Experienced photographers instinctively see these things, regardless of whether they work in color or black and white.

Since we're just getting started, we may need some basic guidance to do so. But the more often we do it, the easier it will be.

There are certain subjects that always work better than others in black and white photos, generally for me it is the subject of seascapes and desert landscapes because they have texture and wide gray gradations, human portrait subjects are also very good in monochromatic shades, mountainous landscapes with colorful flora that are bright and varied sometimes don't always work in monochrome. If this is the first time we want to try shooting in black and white, then this is a suitable subject to start with.

Shooting in Black and White

Before the era of digital photography the only way to work in black and white was to use black and white film. Thankfully, it's now much easier to work in black and white, simply by turning the Picture Styles lever on your camera you can start working in Monochrome right away.

Cameras with electronic viewfinders will automatically display the image in black and white, this really helps us see how the image will look in black and white, before we press the shutter button. If with a DSLR camera we will get the same effect on the Live View screen. (Get in the habit of always seeing your subject in black and white on the camera)

I recommend, and this is what I usually do to always use the RAW format. Because henceforth it will be easier than using the JPEG format. The RAW format will sometimes provide image quality that is not as good as the JPG format. With RAW the data we record is complete color data even though in live view we see it in monochrome, on the other hand in the JPEG format the data has been converted to data that has been converted to monochrome, so we will lose the color data which we actually need to correct warrants in grayscale

But if you are still a beginner in photography, it might be easier to use the JPEG format, because the results will be exactly the same as when you shoot in monochrome mode (no color), so you don't have to bother converting to black and white and rearranging everything. in photo editor.

Works With Monochrome Mode

Once in monochrome mode we have a few additional options (every camera is different). This additional selection option will really help us in setting up the camera to produce the best photos. It is very important to really study the instructions for your camera manual so that it is easier to use the features on the camera.

Color Filters

The use of color filters was everyday in the era of film photography. Photographers often buy color filters, and use them to change the tone in black and white photos. For example, if we are entering an element of a blue sky, then using a Yellow filter will make the sky a little darker, an Orange filter will make it even darker, and a Red filter will also be darker, and vice versa a red sky will be recorded darker with a Blue filter.
You can also use a Green filter, a Green filter can bring out more prominent details for green subjects such as leaves in the forest. Four color filters (red, orange, yellow and green) are also very useful for digital cameras, as a tool for adjusting black and white tones.

The problem with our digital color cameras is that we cannot use optical color filters on the lens, there are some digital cameras now that have built-in color filters installed (do not work like optical filters), some even add ND filters as well.

Contrast

If you take a photo in flat light (for example, a portrait of a person standing in the shade) the photo may appear flat (two-dimensional). So, we need to compensate by increasing the contrast. We can do this in-camera with contrast settings (most digital cameras come with this option), or we can also do this in Photoshop or Lightroom after the photo has been taken.

Cropping and Square Format

Most modern cameras can change the aspect ratio. This is very beneficial for us in choosing a format that suits our atmosphere or habits/personal tastes, for example we are used to the square format because we often deal with the Instagram application with a smartphone, or we need a wide format because we often take landscape or panoramic photos. If our camera has an electronic viewfinder, the aspect ratio format will look like the one we choose and of course this makes composition on the frame easier.

Tone and other effects

We may want to make the color tone and artistic effects that exist in the camera according to what we like. Our camera can indeed provide this choice and sometimes it will be good at soft nuances, but sometimes we adjust it too much so that the effect is too strong, so be as creative as possible with caution.

Foto Ireng Putih Kanggo Pamula

Kanggo pemula utawa paling hobi fotografi umume wegah njupuk foto ireng putih kanthi serius, ing pikirane foto ireng putih kurang menarik lan mboseni, ora ana faktor WOW.

Kaya-kaya nonton televisi ireng putih utawa film ireng putih sing bisu, apamaneh saiki urip ing jaman digital modern kanthi teknologi sing canggih.

Ing donya fotografi, foto ireng lan putih minangka wujud seni, malah fotografer paling apik/kondhang luwih akeh nggarap monokrom, ing sajarah fotografi kita ngerti karya Ansel Adams, Edward Weston utawa Henri Cartier-Brenson, lan akeh. liyane. Kanthi tembung liya, seni fotografi ireng lan putih minangka media kanthi sejarah sing dawa, sugih, lan langgeng.

Penting kanggo ngerti yen kanthi biasa kerja ireng lan putih, kita bakal bisa dadi fotografer sing luwih apik. Kenging punapa? Amarga kita kepeksa nyambut gawe lan mikir kanthi rasa, komposisi, lan imajinasi sing kuat, mula pancen ora gampang.

Werna pancen duwe pengaruh sing kuwat banget, lan cenderung ndominasi foto nganti angel ndeleng unsur liyane kayata nada, kontras, tekstur, wujud lan kualitas cahya. Fotografer sing berpengalaman kanthi naluriah ndeleng barang-barang kasebut, ora preduli apa sing digunakake ing warna utawa ireng lan putih.

Amarga kita lagi miwiti, kita butuh sawetara pandhuan dhasar kanggo nindakake. Nanging luwih asring kita nindakake, luwih gampang.

Ana subyek tartamtu sing tansah bisa luwih apik tinimbang liyane ing foto ireng lan putih, umume kanggo kula iku subyek seascapes lan padang pasir amarga padha duwe tekstur lan gradasi abu-abu sudhut, subyek potret manungsa uga apik banget ing nuansa monokromatik , lanskap pegunungan kanthi flora warna-warni sing padhang lan macem-macem kadhangkala ora bisa digunakake ing monokrom. Yen iki pisanan kita pengin nyoba njupuk ing ireng lan putih, banjur iki subyek cocok kanggo miwiti karo.

Motret ing ireng lan putih

Sadurunge jaman fotografi digital, siji-sijine cara kanggo nggarap ireng lan putih yaiku nggunakake film ireng lan putih. Semalat, saiki luwih gampang nggarap ireng lan putih, mung kanthi nguripake tuas Gaya Gambar ing kamera sampeyan bisa langsung makarya ing Monokrom.

Kamera karo jendhela bidik elektronik bakal kanthi otomatis nampilake gambar ing ireng lan putih, iki pancene mbantu kita ndeleng carane gambar bakal katon ing ireng lan putih, sadurunge kita mencet tombol rana. Yen nganggo kamera DSLR kita bakal entuk efek sing padha ing layar Live View. (Anakake kebiasaan ndeleng subyek kanthi ireng lan putih ing kamera)

Aku nyaranake, lan iki biasane aku tansah nggunakake format RAW. Amarga saiki bakal luwih gampang tinimbang nggunakake format JPEG. Format RAW kadhangkala bakal nyedhiyakake kualitas gambar sing ora apik kaya format JPG. Kanthi RAW data sing direkam yaiku data warna sing lengkap sanajan ing tampilan langsung katon ing monokrom, ing sisih liya ing format JPEG data kasebut wis diowahi dadi data sing wis diowahi dadi monokrom, mula data warna bakal ilang. sing bener-bener perlu kanggo mbenerake jaminan ing skala abu-abu

Nanging yen sampeyan isih pemula ing fotografi, bisa uga luwih gampang nggunakake format JPEG, amarga asil bakal persis kaya nalika sampeyan njupuk ing mode monochrome (ora ana warna), dadi sampeyan ora perlu repot ngowahi menyang ireng lan putih lan ngatur maneh kabeh ing editor foto.

Kanggo Mode Monokrom

Sawise ing mode monochrome kita duwe sawetara opsi tambahan (saben kamera beda). Opsi pilihan tambahan iki bakal mbantu kita nyetel kamera kanggo ngasilake foto sing paling apik. Penting banget kanggo sinau instruksi manual kamera supaya luwih gampang nggunakake fitur ing kamera.

Saringan Warna

Panggunaan saringan warna saben dina ing jaman fotografi film. Fotografer asring tuku saringan warna, lan digunakake kanggo ngganti nada ing foto ireng lan putih. Contone, yen kita ngetik unsur langit biru, banjur nggunakake Filter Kuning bakal nggawe langit rada peteng, Filter Oranye bakal dadi luwih peteng, lan Filter Abang uga bakal peteng, lan kosok balene abang. langit bakal direkam luwih peteng karo Filter Biru.
Sampeyan uga bisa nggunakake panyaring Ijo, panyaring Ijo bisa nggawa rincian sing luwih penting kanggo subyek ijo kayata godhong ing alas. Filter papat warna (abang, oranye, kuning lan ijo) uga migunani banget kanggo kamera digital, minangka alat kanggo nyetel nada ireng lan putih.

Masalah karo kamera warna digital yaiku kita ora bisa nggunakake filter warna optik ing lensa, saiki ana sawetara kamera digital sing wis dipasang filter warna (ora bisa digunakake kaya filter optik), malah ana sing nambah filter ND uga.

Kontras

Yen sampeyan njupuk foto ing cahya sing rata (contone, potret wong sing ngadeg ing iyub-iyub), foto kasebut bisa katon datar (loro dimensi). Dadi, kita kudu ngimbangi kanthi nambah kontras. Kita bisa nindakake iki ing kamera kanthi setelan kontras (akeh kamera digital duwe pilihan iki), utawa kita uga bisa nindakake iki ing Photoshop utawa Lightroom sawise foto dijupuk.

Format Potong lan Kotak

Umume kamera modern bisa ngganti rasio aspek. Iki mupangati banget kanggo kita milih format sing cocog karo swasana utawa kabiasaan / selera pribadi, contone, kita wis biasa karo format persegi amarga kita asring ngurus aplikasi Instagram nganggo smartphone, utawa mbutuhake format sing amba amarga asring. njupuk foto lanskap utawa panorama. Yen kamera kita duwe jendhela bidik elektronik, format rasio aspek bakal katon kaya sing kita pilih lan mesthi nggawe komposisi ing pigura luwih gampang.

Nada lan efek liyane

Kita bisa uga pengin nggawe nada warna lan efek artistik sing ana ing kamera miturut apa sing disenengi. Kamera kita pancen bisa nyedhiyakake pilihan iki lan kadhangkala bakal apik ing nuansa alus, nanging kadhangkala kita nyetel banget supaya efek kasebut kuwat banget, mula dadi kreatif kanthi ati-ati.



Posted from https://blurtlatam.intinte.org

Authors get paid when people like you upvote their post.
If you enjoyed what you read here, create your account today and start earning FREE BLURT!
Sort Order:  
  ·  2 years ago  ·  


** Your post has been upvoted (2.49 %) **

Congratulations, your post has been curated by @r2cornell-curate. Also, find us on Discord

Manually curated by @abiga554

logo3 Discord.png

Felicitaciones, su publication ha sido votado por @r2cornell-curate. También, encuéntranos en Discord