ANAK saya mengaku sangat bahagia jika saya yang mengantarnya ke sekolah. Saya tak pernah menanyakan alasannya mengapa. Namun yang pasti kebahagiaan dia juga kebahagiaan saya. Bahkan sebelum mengetahui jika dia begitu senang karena saya sendiri yang mengantarnya, dari lubuk hati saya sudah tertanam rasa cinta kepadanya untuk selalu dekat dan hadir dalam setiap saat di kehdiupannya.
Alasannya sederhana. Setiap ada waktu, saya selalu ingin ada untuk mereka. Sehingga kami memiliki hubungan yang snagat kuat. Dia akan selalu mencari ayahnya kapan pun dia butuh. Karena memang sejak kecil, hanya saya dan istri saya yang mengurusnya.
Kami hanya mempekerjakan orang lain ketika dia baru lahir hingga usia dua tahun. Setelah itu tidak. Karena waktu berjalan begitu cepat. Sesaat lagi dia akan terus tumbuh hingga dewasa. Begitu dia duduk di bangku SMA, maka dia akan punya banyak sekali teman. Pun ketika kuliah.
Di saat itu, mungkin dia akan mulai mengurangi interaksi dengan ayahnya. Sebagai gadis dewasa dia akan malu untuk menceritakan semua hal pada ayah. Karena itu mungkin dia akan berbagi dengan sahabatnya atau dengan orang yang ia cintai.
Karena itu, ketika ada kesmepatan, jangan pernah membiarkan anak-anak anda sendiri. Lakukan sebanyak mungkin kegiatan dengan mereka. agar ketika kita tua, dia merindukan saat-saat kita hadir dalam kehidupannya. Semoga anak-anak kita juga akan selalu ingat pada kita setelah kita tiada.
Mereka akan selalu mengirim doa, agar kita mendapat keringanan di alam barzah.