Leuser, Paru-Paru Dunia di Aceh

in blurtnesia •  2 years ago 


Leuser adalah sebuah kawasan lindung di Provinsi Aceh, Indonesia, yang terletak di sebelah barat Pulau Sumatra. Kawasan ini dikenal sebagai hutan hujan tropis terakhir di Sumatra dan menjadi tempat tinggal beragam spesies satwa liar yang dilindungi, seperti harimau sumatra, gajah sumatra, orangutan sumatra, serta ratusan spesies burung endemik.

Kawasan Leuser memiliki luas sekitar 2,6 juta hektar dan mencakup sebagian besar wilayah pegunungan Bukit Barisan. Kawasan ini terdiri dari beberapa kawasan lindung yang saling berhubungan, seperti Taman Nasional Gunung Leuser, Taman Nasional Bukit Barisan Selatan, Taman Nasional Kerinci Seblat, dan Suaka Margasatwa Singkil.

Selain menjadi tempat hidup beragam satwa liar, kawasan Leuser juga memiliki fungsi penting bagi masyarakat sekitar. Hutan di kawasan ini menyediakan kayu dan hasil hutan lainnya, serta menjadi tempat untuk berburu dan mencari sumber pangan seperti buah-buahan, sayuran, dan ikan.

Sayangnya, kawasan Leuser juga menghadapi berbagai ancaman, terutama dari kegiatan manusia seperti perambahan hutan, perkebunan kelapa sawit, dan tambang emas ilegal. Kegiatan ini mengakibatkan hilangnya habitat satwa liar dan kerusakan lingkungan yang signifikan.

Sejak tahun 2011, pemerintah Indonesia telah menetapkan kawasan Leuser sebagai salah satu Kawasan Strategis Nasional (KSN) yang diharapkan dapat dilindungi dan dikembangkan secara berkelanjutan. Namun, implementasi program ini masih dihadapkan dengan berbagai tantangan dan konflik kepentingan yang kompleks antara pihak-pihak yang terlibat.

Upaya pelestarian kawasan Leuser juga telah mendapat dukungan dari berbagai pihak, baik dari dalam maupun luar negeri. Organisasi-organisasi lingkungan dan lembaga swadaya masyarakat telah menggalang dukungan untuk memperjuangkan pelestarian kawasan ini, dan banyak program-program konservasi telah dilakukan di dalam kawasan Leuser.

Pelestarian kawasan Leuser sangat penting bagi kelestarian satwa liar dan lingkungan di Sumatra, serta untuk kesejahteraan masyarakat sekitar yang sangat bergantung pada sumber daya alam dari kawasan ini. Oleh karena itu, perlu adanya dukungan dan upaya yang lebih besar dari pemerintah, masyarakat, dan berbagai pihak terkait untuk memastikan pelestarian kawasan Leuser dan keberlangsungan hidup satwa liar serta lingkungan yang ada di dalamnya.


Kawasan Leuser dijaga oleh beberapa pihak yang terlibat dalam upaya pelestariannya, di antaranya:

Pemerintah Indonesia: Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan memiliki tugas untuk mengelola dan mengawasi kawasan Leuser sebagai kawasan lindung yang dilindungi oleh undang-undang.

Selain itu, pemerintah juga bertanggung jawab dalam menegakkan hukum dan mengambil tindakan terhadap kegiatan yang merusak lingkungan dan satwa liar di kawasan ini.

Beberapa organisasi non-pemerintah yang bergerak di bidang lingkungan dan konservasi seperti Leuser Conservation Forum, Wildlife Conservation Society, dan Yayasan Orangutan Sumatra telah lama berjuang untuk memperjuangkan pelestarian kawasan Leuser dan satwa liar yang ada di dalamnya.

Organisasi-organisasi ini juga membantu dalam memantau dan melaporkan kegiatan yang merusak lingkungan di kawasan Leuser.

Masyarakat yang tinggal di sekitar kawasan Leuser juga memiliki peran penting dalam menjaga kawasan ini.

Masyarakat lokal dapat menjadi mitra dalam program konservasi dan memperoleh manfaat ekonomi dari pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan.

Selain itu, masyarakat juga dapat membantu dalam melaporkan kegiatan ilegal yang merusak lingkungan di kawasan Leuser.

Selain pihak-pihak di atas, berbagai pihak lain seperti perusahaan swasta, pemerintah daerah, dan lembaga donor juga terlibat dalam upaya pelestarian kawasan Leuser.

Perusahaan swasta dapat membantu dalam mendukung program konservasi melalui program tanggung jawab sosial perusahaan, sementara pemerintah daerah dapat memfasilitasi koordinasi antarpihak dan lembaga donor dapat memberikan dukungan keuangan dan teknis dalam pelaksanaan program konservasi.



Kawasan Leuser memiliki banyak manfaat bagi dunia, baik secara langsung maupun tidak langsung. Beberapa manfaat Leuser bagi dunia di antaranya:

Kawasan Leuser memiliki luas hutan yang sangat besar dan merupakan salah satu hutan lindung terbesar di dunia. Hutan lindung memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem global, melindungi tanah dan air, serta mengurangi dampak perubahan iklim.

Oleh karena itu, pelestarian kawasan Leuser dapat membantu dalam mempertahankan keberlanjutan lingkungan hidup dan kesejahteraan manusia di seluruh dunia.

Kawasan Leuser menjadi habitat bagi berbagai jenis satwa liar yang langka dan dilindungi, seperti orangutan Sumatra, harimau Sumatra, gajah Sumatra, dan banyak lagi. Pelestarian kawasan Leuser sangat penting dalam menjaga keberlangsungan hidup satwa liar tersebut, serta menjaga keanekaragaman hayati dan keindahan alam yang merupakan aset penting bagi dunia.

Kawasan Leuser juga memiliki fungsi penting sebagai daerah tangkapan air yang mengalir ke beberapa sungai besar di Sumatra, seperti Sungai Aceh, Sungai Alas, dan Sungai Batang Toru.

Air yang dihasilkan dari kawasan Leuser sangat penting untuk memenuhi kebutuhan air bagi masyarakat, pertanian, dan industri di daerah sekitarnya. Oleh karena itu, pelestarian kawasan Leuser dapat membantu dalam menjaga ketersediaan dan kualitas air di wilayah tersebut.

Kawasan Leuser juga memiliki potensi untuk mendukung kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat yang tinggal di sekitarnya. Masyarakat dapat memanfaatkan sumber daya alam yang ada di kawasan Leuser secara berkelanjutan, seperti hasil hutan non-kayu dan pengelolaan wisata alam.

Selain itu, pelestarian kawasan Leuser juga dapat membantu dalam mengurangi kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di sekitarnya.

Kawasan Leuser memiliki keindahan alam yang luar biasa, seperti hutan tropis yang hijau dan sungai yang jernih. Potensi wisata alam kawasan Leuser sangat besar dan dapat membantu dalam meningkatkan pendapatan daerah serta memberikan manfaat ekonomi yang berkelanjutan bagi masyarakat setempat.

Dengan demikian, pelestarian kawasan Leuser memiliki manfaat yang sangat besar bagi dunia secara keseluruhan, baik dalam menjaga keberlangsungan ekosistem, satwa liar, sumber daya air, kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat, serta potensi wisata alam.


Perhatian dunia terhadap Kawasan Leuser telah terjadi sejak beberapa dekade yang lalu. Berikut beberapa peristiwa penting yang menunjukkan perhatian dunia terhadap Kawasan Leuser:

Pengakuan sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO: Pada tahun 2004, Kawasan Leuser diakui sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO yang terletak di Provinsi Aceh dan Sumatra Utara, Indonesia. Pengakuan ini menunjukkan pentingnya kawasan Leuser bagi dunia, baik dari segi keanekaragaman hayati maupun keindahan alamnya.

Aksi Petisi Global: Pada tahun 2016, sebuah petisi global diluncurkan untuk mendukung pelestarian Kawasan Leuser. Petisi ini diinisiasi oleh organisasi lingkungan hidup Greenpeace dan berhasil mengumpulkan lebih dari 1 juta tanda tangan dari seluruh dunia dalam waktu kurang dari 2 bulan. Aksi petisi ini menunjukkan bahwa kawasan Leuser mendapat perhatian dunia yang cukup besar.

Keterlibatan Organisasi Lingkungan Hidup: Organisasi lingkungan hidup seperti Greenpeace, WWF, dan Rainforest Action Network telah lama memperjuangkan pelestarian Kawasan Leuser. Mereka telah melakukan kampanye internasional, membantu masyarakat setempat, serta bekerja sama dengan pemerintah Indonesia dalam upaya pelestarian kawasan Leuser.

Perhatian Media Internasional: Kawasan Leuser telah menjadi sorotan media internasional, baik dari media cetak maupun elektronik. Beberapa media internasional seperti BBC, National Geographic, dan Al Jazeera telah memberitakan tentang keindahan dan pentingnya kawasan Leuser, serta ancaman yang dihadapinya.

Dengan demikian, perhatian dunia terhadap Kawasan Leuser telah terjadi sejak beberapa dekade yang lalu, dan semakin meningkat seiring dengan meningkatnya kesadaran global tentang pentingnya pelestarian lingkungan hidup dan keanekaragaman hayati.


Anggaran untuk merawat Kawasan Leuser berasal dari berbagai sumber, termasuk pemerintah Indonesia, lembaga swadaya masyarakat, dan lembaga internasional. Berikut adalah beberapa contoh sumber anggaran yang digunakan untuk merawat Kawasan Leuser:

Pemerintah Indonesia mengalokasikan anggaran untuk membiayai program dan proyek pelestarian lingkungan hidup, termasuk program pelestarian Kawasan Leuser. Dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Indonesia, ada beberapa pos anggaran yang digunakan untuk mendukung pelestarian lingkungan hidup, seperti Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Badan Restorasi Gambut, dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

Beberapa lembaga swadaya masyarakat (LSM) seperti Yayasan Leuser International, Forest, Nature and Environment of Aceh (HAkA), dan Leuser Conservation Forum (FKL) juga memperoleh dana dari sumbangan masyarakat, donatur internasional, dan program corporate social responsibility (CSR) dari perusahaan-perusahaan swasta.

Lembaga internasional seperti Global Environment Facility (GEF), World Wildlife Fund (WWF), dan United Nations Development Programme (UNDP) juga menyediakan dana untuk mendukung program pelestarian Kawasan Leuser.

Namun, karena jumlah anggaran yang dibutuhkan untuk merawat Kawasan Leuser sangat besar, maka upaya pelestarian Kawasan Leuser masih sangat terbatas.

Banyak tantangan yang harus dihadapi seperti adanya kepentingan ekonomi yang bersaing, keterbatasan teknologi, dan minimnya kesadaran masyarakat.

Oleh karena itu, dibutuhkan peran aktif dari semua pihak, baik pemerintah, LSM, perusahaan swasta, maupun masyarakat, untuk menjaga dan merawat Kawasan Leuser dengan sebaik-baiknya.


Uni Eropa telah memberikan sejumlah sumbangan dan bantuan untuk mendukung pelestarian Kawasan Leuser sebagai paru-paru dunia. Berikut beberapa contoh sumbangan dan bantuan dari Uni Eropa untuk Leuser:

Uni Eropa meluncurkan program konservasi dan restorasi hutan tropis di Asia Tenggara, termasuk di Kawasan Leuser. Program ini diimplementasikan oleh organisasi-organisasi lingkungan hidup di wilayah tersebut, dan mendapat dukungan dana dari Uni Eropa.

Uni Eropa memberikan dana untuk proyek restorasi hutan di Kawasan Leuser yang dipimpin oleh Yayasan Leuser International dan organisasi-organisasi lingkungan hidup setempat. Proyek ini bertujuan untuk mengembalikan kawasan hutan yang rusak menjadi hutan yang sehat, serta meningkatkan partisipasi masyarakat dalam upaya pelestarian lingkungan hidup.

Uni Eropa memberikan bantuan untuk proyek penguatan pengelolaan kawasan konservasi di Indonesia, termasuk di Kawasan Leuser. Proyek ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas pengelola kawasan konservasi dan masyarakat setempat dalam melindungi keanekaragaman hayati dan memperkuat perekonomian lokal.

Uni Eropa memberikan bantuan untuk pengembangan ekowisata di Kawasan Leuser. Bantuan ini digunakan untuk mendukung pengembangan destinasi wisata yang berkelanjutan dan ramah lingkungan di kawasan tersebut, serta membantu meningkatkan perekonomian lokal.

Dengan adanya sumbangan dan bantuan dari Uni Eropa, diharapkan upaya pelestarian Kawasan Leuser dapat semakin ditingkatkan. Namun, dibutuhkan dukungan dari semua pihak untuk menjaga dan merawat Kawasan Leuser sebagai paru-paru dunia bagi kehidupan manusia.

Authors get paid when people like you upvote their post.
If you enjoyed what you read here, create your account today and start earning FREE BLURT!