TEKNOLOGI blockchain telah menjadi populer dalam beberapa tahun terakhir karena potensinya untuk memberikan inovasi hebat pada berbagai industri. Namun, terlepas dari inovasi yang ditawarkan oleh blockchain, teknologi ini masih tergolong baru dan masih banyak celah yang dapat diperbaiki.
Salah satu tantangan terbesar yang dihadapi pengembang blockchain adalah apa yang dikenal sebagai trilema blockchain yang mengacu pada pertukaran antara tiga elemen kunci dari teknologi blockchain: desentralisasi, keamanan, dan skalabilitas.
Elemen pertama dalam trilema blockchain adalah desentralisasi. Sebagai elemen yang cukup diperbincangkan saat teknologi blockchain menjadi populer, desentralisasi adalah salah satu prinsip inti dari teknologi blockchain.
Pada dasarnya, desentralisasi berarti kontrol pada blockchain didistribusikan di antara banyak node, daripada dikendalikan oleh otoritas pusat. Tujuan desentralisasi adalah untuk menciptakan sistem yang tidak terpusat dan dapat dikelola bersama-sama oleh penggunanya.
Namun, mencapai desentralisasi sejati bukanlah hal yang mudah. Desentralisasi membutuhkan sejumlah besar peserta untuk mengoperasikan blockchain, yang dapat menjadi tantangan untuk dicapai dalam praktiknya.
Selain itu, desentralisasi dapat mengakibatkan waktu pemrosesan transaksi yang lebih lambat, karena setiap node di jaringan harus memverifikasi dan mengkonfirmasi setiap transaksi.
Salah satu contoh blockchain terdesentralisasi adalah Bitcoin. Bitcoin adalah jaringan node peer-to-peer yang beroperasi pada mekanisme konsensus proof-of-work. Setiap node di jaringan menyimpan salinan blockchain dan memverifikasi transaksi melalui proses yang dikenal sebagai penambangan.
Dengan mendistribusikan kontrol blockchain di antara banyak node, Bitcoin mampu mencapai tingkat desentralisasi yang tinggi.
Elemen kedua dari trilema blockchain adalah keamanan. Keamanan yang menjadi salah satu prioritas dikarenakan banyaknya pengguna awam dan hacker adalah elemen yang tidak kalah penting dalam menopang teknologi blockchain. Blockchain yang aman adalah yang tahan terhadap serangan dan manipulasi.
Ada beberapa jenis serangan berbeda yang dapat ditargetkan terhadap blockchain, termasuk 51% Attack, dan Double Spending. Pelajari lebih lanjut tentang berbagai jenis retasan atau attack pada artikel ini.
Salah satu contoh blockchain yang aman adalah Ethereum. Ethereum adalah blockchain terdesentralisasi yang beroperasi pada mekanisme konsensus pembuktian kerja. Namun, Ethereum saat ini sedang dalam proses transisi ke mekanisme konsensus proof-of-stake, yang diharapkan dapat meningkatkan keamanan jaringan.
Untuk menjadi teknologi yang sustainable, sangat penting bagi blockchain untuk memprioritaskan skalabilitas. Sebagai elemen terakhir pada trilema blockchain, skalabilitas mengacu pada kemampuan blockchain untuk menangani sejumlah besar transaksi dengan cepat dan efisien.
Semakin banyak pengguna bergabung dengan blockchain, jumlah transaksi yang diproses oleh jaringan meningkat, yang dapat mengakibatkan waktu transaksi lebih lambat dan biaya transaksi lebih tinggi.
Ada beberapa pendekatan berbeda untuk meningkatkan skalabilitas blockchain. Salah satu pendekatannya adalah dengan meningkatkan ukuran blok, yang memungkinkan lebih banyak transaksi diproses di setiap blok.
Namun, meningkatkan ukuran blok juga dapat menyebabkan blockchain lebih tersentralisasi, karena blok yang lebih besar lebih sulit diproses dan membutuhkan lebih banyak sumber daya.
Pendekatan lain untuk meningkatkan skalabilitas adalah mengimplementasikan solusi off-chain, seperti Lightning Network. Lightning Network adalah jaringan saluran pembayaran yang beroperasi di atas blockchain Bitcoin.
Dengan merutekan transaksi melalui saluran pembayaran, Lightning Network mampu memproses transaksi lebih cepat dan efisien daripada blockchain Bitcoin.
Trilema blockchain adalah tantangan mendasar yang dihadapi pengembang blockchain. Mencapai keseimbangan antara desentralisasi, keamanan, dan skalabilitas bukanlah hal yang mudah, dan seringkali membutuhkan kompromi antara ketiga elemen tersebut.
Akan tetapi, dengan memahami trilema blockchain dan pertukaran yang terlibat, pengembang blockchain dapat bekerja untuk menciptakan solusi blockchain yang lebih efisien dan aman.[ds]
Congratulations, your post has been curated by @r2cornell, a curating account for @R2cornell's Discord Community.