Musallah Jabal H. Saifanur tersebut terletak di jalan lintas nasional Bireuen-Takengon, tepatnya di Km 27, Desa Krueng Simpo, Kecamatan Juli, Bireuen, Aceh.
Musalla yang dibangun oleh almarhum bapak Bupati Bireuen, H Saifannur itu, sudah dicat kuning hijau. Sehingga kelihatan sangat indah. Sebelah utara dan selatan musalla, terlihat pemandangan yang indah gunung nan hijau.
Bapak H. Saifannur adalah seorang pengusaha yang berasal dari Kota Bireuen. Putra kelahiran Peusangan ini menjabat Bupati pada tahun 2017 dan meninggal pada tahun 2020.
Saat pengerjaan jalan Bireuen-Takengon Pak Saifannur membangun sebuah mushalla dipinggir jalan lintas, tepatnya di Cot Panglima. Beliau berharap mushalla tersebut dapat digunakan pelintas untuk shalat atau beristirahat.
Namun musalla tersebut hingga kini belum bisa difungsikan, karena belum ada air.
Sedangkan tempat wudhuk dan tempat penampungan air sudah ada.
Saat ini di sekelilingnya sudah dipenuhi semak belukar.
Jika musalla ini sudah bersih dan indah, pasti banyak yang singgah, untuk shalat dan foto-foto, sehingga masyarakat sekitar yang membuka lapak dagangannya di pinggir jalan luar musalla bisa menambah pendapatan masyarakat sekitar.
Hingga saat ini warga yang melintas belum bisa memfungsikan mushalla tersebut sebagaimana mestinya. Hingga tahun 2023 saat dijabat oleh Pj. Bupati, belum ada satu langkah pun niat untuk menghidupkan mushalla ini.
Kita berharap mushalla ini bisa difungsikan dengan menyediakan air wudhuk. Jika sudah tersedia aur maka pelintas tetap akan beristirahat di tempat ini dan tentunya tempat ini bisa dijadikan objek wisata religi di Bireuen.
Regards,
Congratulations!
You have recieved a coconutty upvote! 🥥
Thank you for contributing to the Blurt Blockchain!
Keep up the great work!
Curated by @outofthematrix!
Please take a moment to vote for my witness.
You can do this by logging into your wallet with your active key! 🗳️ https://blurtwallet.com/~witnesses?highlight=outofthematrix
Semoga dapat dirawat dengan Baik.. Dan dapat dipergunakan sampai dengan Waktu yang Lama
Kita berharapnya begitu bang, tapi airnya sering gak ada.