Mie Aceh dengan khas mie kuning dan bumbu khas dengan rempah-rempah yang diolah sendiri, menjadikannya terkenal hingga ke seluruh Indonesia.
Hanya penjual mie di luar Aceh saja yang menyebutnya mie Aceh, agar pembeli mengetahui keberadaan mie Aceh. Kalau di Aceh, biasanya disebut dengan nama penjual seperti mie Bang Jali, Mie Bangladesh, Mie Bang Son, dan lain-lain.
Malam kemarin, kawan saya membawa 2 kilogram kepiting yang dibeli di desa Cot U Sibak, Kuala. Desa ini meruapakan area pertambakan sehingga desa ini bisa dikatakan penghasil kepiting, udang, dan juga ikan. Harga kepiting dijual bervariasi tergantung bobot dan kualitas kepiting.
Setelah membeli kepiting di desa Cot U Sibak, lalu kawan pun datang ke warkop Starblack yang beralamat di jalan T. Hamzah Bendahara. Di tempat ini, mie Aceh yang dijual oleh Iqbal memiliki rasa yang tidak kalah dengan mie lainnya yang terdapat di warkop-warkop. Setiap penjual mie tentu memiliki bumbu khasnya masing-masing.
Iqbal si penjual mie langsung sigap menuju dapur untuk membersihkan kepiting. Setelah menunggu beberapa saat Iqbal pun bersiap memasak kepiting. Tercium aroma kepiting yang sedang dimasak sehingga membuat kami semakin lapar.
Akhirnya mie kepiting pun siap disajikan. Tanpa menunggu aba-aba kami pun langsung menyantap mie kepiting tentunya dengan tidak lupa mengucap Bismillah dan doa sebelum makan.
Daging kepitingnya tidak terlalu tebal, wajar saja kami mendapatkan harga yang sedikit lebih murah. Walau demikian, kami sangat puas dengan mie masakan Iqbal yang sangat enak.
Disini juga terdapat mie dengan beberapa varian lainnya seperti udang, jamur, daging, ikan tongkol, dll. Bagi kalian yang penasaran dengan rasanya jangan malu-malu untuk datang ke Starblack Coffee.
Berikut beberapa foto saat saya dan kawan-kawan sedang makan mie. Foto tersebut saya ambil menggunakan kamera handphone.
Bireuen, 11 Februari 2023
Regards,
:::Discord :::Whatsapp:::Twitter :::