Pentingnya Menjaga Nilai Kejujuran

in blurtindonesia •  4 years ago 

IMG_20201202_213417.jpg


Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh....

Alkisah seorang lelaki bernama Sabid Bin Ibrahim, sedang berjalan di pinggiran kota Kuba. Tiba-tiba ia melihat sebuah apel yang jatuh ke pagar kebunnya. Melihat apel yang merah dan segar, membuat Sabid meneguk air liur, apalagi di hari yang panas. Tanpa berpikir panjang, apel yang lezat tersebut dimakan olehnya. Terus baru setengahnya dimakan, ia teringat bahwa buah itu bukan miliknya. Dan belum mendapat izin dari pemiliknya.

Lalu ia segera pergi kedalam kebun buah tersebut menemui pemiliknya. Di kebun itu ia bertemu dengan seorang lelaki dan berkata

"Aku sudah makan setengah dari buah apel ini, aku berharap anda menghalalkannya."

Orang itu menjawab bahwa ia bukanlah pemilik kebun tersebut. Ia hanya ditugaskan untuk mengurus kebun itu.

Dengan tampak menyesal, Sabid kembali bertanya

"Dimanakah rumah sang pemilik kebun ?"

Sang pengurus kebun memberitahu bahwa Sabid harus menempuh perjalanan sehari semalam untuk menempuh rumah sang pemilik kebun. Sabid Bin Ibrahim pun bertekad kuat untuk pergi menemui pemilik kebun, meskipun rumahnya jauh.

Setiba di rumah sang pemilik, Sabid langsung memberi salam dengan sopan dan berkata

"Wahai tuan yang pemurah, saya sudah terlanjur makan setengah buah apel tuan yang jatuh keluar kebun tuan. Karena itu maukah tuan menghalalkan apa yang sudah ku makan ?"

Sang pemilik kemudian berkata

"Tidak ! Aku tidak bisa menghalalkannya, kecuali dengan satu syarat, kau harus menikahi putriku."

Sabid Bin Ibrahim tidak memahami apa maksud dan tujuan pemilik kebun tersebut. Kemudian ia melontarkan berbagai pertanyaan kepada sang pemilik kebun. Tetapi pemilik kebun tidak menggubris pertanyaan Sabid, ia malah memberitahu kekurangan putrinya. Dan berkata bahwa putrinya adalah seorang yang buta, putrinya seorang yang bisu, tuli, bahkan juga seorang yang lumpuh.

Sabid terkejut dengan keterangan pemilik kebun tersebut.

Pemilik kebun mengatakan lagi, selain syarat tersebut, ia tidak bisa menghalalkan apel yang telah dimakan Sabid.

Mendengar hal tersebut, Sabid kemudian menjawab dengan mantap, akan menikahi putri sang pemilik kebun.

Setelah Sabid duduk disamping istrinya, ia bertanya

"Ayahmu mengatakan kepadaku bahwa kau buta, tuli, bisu, serta lumpuh. Kenapa ?"

Wanita itu kemudian menjawab

"Ayahku benar, karena aku tidak pernah melihat apa-apa yang diharamkan Allah. Aku tidak pernah mau mendengar berita dan cerita orang yang tidak membuat ridho Allah. Aku hanya menggunakan lidahku untuk menyebut asma Allah. Aku juga dikatakan lumpuh karena kakiku tidak pernah pergi ke tempat-tempat yang bisa menimbulkan kemurkaan Allah SWT."

Sabid amat bahagia mendapatkan istri yang ternyata sangat sholehah, dan wanita yang memelihara dirinya. Sabid dan istrinya itu hudup rukun dan bahagia.

Yang bisa dipetik dari kisah ini adalah mengingatkan kita tentang betapa pentingnya menjaga nilai kejujuran, meski berasal dari hal-hal yang paling kecil sekalipun.

Wabillahi taufiq Walhidayah Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

"Dan sesungguhnya kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar, dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta." [QS. Al-Ankabut : 3]

By @midiagam

Authors get paid when people like you upvote their post.
If you enjoyed what you read here, create your account today and start earning FREE BLURT!