Membimbing Anak Dengan Kerja Keras

Assalamu'alaikum Warahmatullah Wabarakatuh

Alkisah suatu hari ada dua tetangga yang tinggal berdampingan, salah satunya adalah seorang pensiunan guru, dan satunya lagi seorang karyawan yang hidupnya dekat dengan teknologi.

Pada suatu hari, keduanya menanam berbagai tanaman di halaman mereka. Sehari-harinya sang guru hanya memberikan cukup air untuk tanamannya, dan tidak merawatnya secara berlebihan. Sementara si karyawan selalu memberi banyak air, memberi pupuk dan merawat tanamannya dengan berbagai teknologi yang paling terbaru.

Tanaman pensiunan guru itu terlihat sederhana, namun masih terlihat bagus. Berbeda dengan tanaman si karyawan yang lebih lebat, hijau dan berbunga dengan indah.

Suatu malam tiba-tiba turun hujan deras di sertai angin kencang, sehingga membuat tanaman mereka terancam rusak. Keesokan paginya kedua tetangga itu keluar ke halaman rumah masing-masing melihat keadaan tanaman mereka.

Karyawan melihat tanamannya hancur berantakan. Sementara tanaman milik sang guru sama sekali tidak rusak dan berdiri kokoh. Melihat hal itu karyawan sempat terkejut dengan tanaman kokoh milik sang guru. Lalu ia langsung menghampirinya dan berkata

"Kita berdua menanam tanaman yang sama. Saya merawat tanaman saya lebih baik daripada yang anda lakukan. Tapi bagaimana mungkin tanaman saya yang malah terlepas dari akarnya ? Sementara tanaman anda tidak."

Ucap karyawan dengan nada iri.

Guru itu hanya tersenyum dan menjawab

"Anda terlalu berlebihan dalam merawat tanaman anda dengan teknologi baru saat ini. Mungkin karena takut melihat tanaman anda rusak dan terlihat buruk di mata orang. Justru karena hal itu anda telah membuatnya mudah bagi mereka untuk tumbuh. Sementara saya hanya memberi cukup air, dan membiarkan akar mereka menjadi lebih banyak. Karena itulah akar mereka menjadi lebih dalam dan juga membuat posisi mereka, sehingga mereka bisa bertahan."

Itulah hal yang tidak terpikirkan sama sekali oleh si karyawan.

Moral yang bisa diambil dari kisah ini adalah sama seperti halnya kita mengasuh dan mendidik anak. Jika semuanya diberikan kepada mereka, mereka tidak akan mengerti kerja keras yang dibutuhkan untuk mendapatkan semua itu. Mereka tidak akan belajar bekerja sendiri dan menghormati. Lebih baik membimbing mereka daripada memberi secara terus menerus.

Wabillahi taufiq Walhidayah Wassalamu'alaikum Warahmatullah Wabarakatuh.

"Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, ketika ia memberi pelajaran kepadanya "wahai anakku, janganlah engkau mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezhaliman yang besar." [QS. Luqman : 13]

By @midiagam