Halo semua, saya @rizal.konoha2 kembali hadir untuk memberikan informasi dan cerita-cerita tentang perjalanan dan juga petualangan saya yang mungkin bisa menjadi referensi kalian untuk bisa berkunjung ataupun ikut berpetualangan bersama saya. Masih tentang Aceh dengan sejuta pesona indahnya, kali ini saya ingin berbagi cerita tentang perjalanan kami ke sebuah gunung yang berada di perbatasan antara bener meriah dengan aceh utara.
Sedikit tentang Mahasiswa pencinta alam atau yang lebih dikenal dengan MAPALA, Mahasiswa pecinta alam merupakan sebuah organisasi di lingkungan kampus yang bergerak di bidang kecintaan terhadap alam dan lingkungan hidup. Setiap tahun, kami melakukan perekrutan anggota untuk mencari kader-kader pecinta alam yang baru yang nantinya bisa memberi dampak positif bagi keberlangsungan alam. Kegiatan mendaki gunung merupakan sebuah hobi yang sudah lama saya jalani, selain bisa membuat kita tenang karena berada di alam dan bebas dari polusi udara yang sangat parah di kota, kita juga bisa menambah pengetahuan, ilmu dan juga kawan baru saat mendaki gunung. Di gunung kita diajarkan arti dari sebuah perjalanan, dimana kita dengan bersusah payah melewati banyak rintangan untuk menuju puncak gunung, dan akhirnya terbayar dengan ketenangan dan juga pemandangan yang sangat indah yang tidak bisa kita temui di kota. Pada tahun 2011 saya bergabung dengan Organisasi pecinta alam dan lingkungan di kampus dimana saya menimpa ilmu pendidikan, saya banyak belajar tentang ilmu-ilmu pendakian, yang dominannya para pendaki sekarang jarang mengetahui akan hal itu.
Sebelas (11) tahun sudah berlalu, saya masih merasakan kehangatan yang di bentuk dalam Sebuah organisasi pecinta alam yang mengedepankan kekeluargaan ini. Pada tahun ini, kami membuka kembali perekrutan calon anggota baru untuk kader-kader konservasi, kami melakukan pendidikan untuk calon kader konservasi di sebuah gunung di perbatasan Bener Meriah. Kegiatan itu rutin kami lakukan setiap tahunnya, dan sampai sekarang kami sudah mempunyai lebih dari 100 anggota.
Jumat 26 November 2021, kami bersiap-siap untuk melaksanakan pendidikan kader konservasi di Gunung Kapal, kecamatan permata kabupaten Bener Meriah, setelah semua persiapan dilakukan, kamipun mendengar sedikit arahan dari para senior tentang etika, tata krama dan juga sedikit motivasi kepada calon kader konservasi. Setelah segala prosesi selesai, kami langsung berangkat menuju lokasi pendidikan dengan menggunakan mobil truk tentara nasional indonesia. Setibanya di desa terakhir dan setelah proses pengurusan administrasi pada kepala desa terakhir, kami langsung menuju tempat dimana para anggota dan calon kader konservasi melakukan pendidikan tahap pertama.
Mungkin ini merupakan perjalanan dalam kegiatan pendidikan calon konservasi pada tahap pertama, dikarenakan saya juga termasuk salah satu anggota di dalamnya dan juga keterbatasan sinyal untuk membuat cerita keseluruhannya dikarenakan proses pendidikan yang membutuhkan waktu yang lama, maka untuk cerita tentang Pendidikan calon kader konservasi saya akan lanjutkan di postingan selanjutnya. Atas kekurangannya saya mohon maaf, saya sangat membutuhkan kritik dan juga saran dari kalian semua agar saya lebih bagus lagi dalam hal penulisan.