Puisi Karya Sutan Takdir Alisjahbana #23

in blurt-192372 •  20 days ago 

Sutan_Takdir_Alisjahbana,_Pekan_Buku_Indonesia_1954,_p102.jpg

KEPADA KAUM MISTIK

I

Engkau mencari Tuhanmu di malam kelam

Bila sepi mati seluruh bumi

Bila kabur menyatu segala warna

Bila umat manusia nyenyak terhenyak

Dalam tilam, lelah lelap.

Tahulah aku, Tuhanmu Tuhan diam kesunyian!

Tetapi aku bertemu Tuhanku di siang-terang

Bila dunia ramai bergerak

Bila suara memenuhi udara

Bila nyata segala warna

Bila manusia sibuk bekerja

Hati jaga, mata terbuka

Sebab Tuhanku Tuhan segala gerak dan kerja

Aku berbisik dengan Tuhanku

dalam kembang bergirang rona

Aku mendengar suara Tuhanku

dalam deru mesin terbang diatas kepalaku

Aku melihat Tuhanku

dalam keringat ngalir orang sungguh bekerja

II

Berderis decis jelas tangkas

Tangan ringan tukang pangkas

Menggunting ujung rambutku

Jatuh gugur bercampur debu

Aku melihat Tuhanku Akbar

Ujung rambut di tanah terbabar

Teman, aku gila katamu?

Wahai, kasihan aku melihatmu

Mempunyai mata, tiada bermata

Dapat melihat, tak pandai melihat

Sebab beta melihat Tuhan di-mana2

Diujung kuku yang gugur digunting

Pada selapa kering yang gugur ke tanah

Pada matahari yang panas membakar

19 Oktober 1937

TENTANG SUTAN TAKDIR ALISJAHBANA

Sutan Takdir Alisjahbana adalah budayawan, sastrawan, dan ahli tata bahasa Indonesia asal Sumatra Utara. Sultan Takdir Alisjahbana adalah pelopor dan tokoh sastrawan "Pujangga Baru". Ia merupakan orang pertama yang menulis Tata Bahasa Baru Bahasa Indonesia tahun 1936 yang masih digunakan sampai sekarang.

Cita-cita terbesar Sutan Takdir Alisjahbana adalah menjadikan bahasa Melayu sebagai bahasa pengantar di kawasan Asia Tenggara. Namun, keinginannya belum bisa terwujud. Saat itu, ia kecewa dengan perkembangan bahasa Indonesia yang kian menyurut.

Pendidikan
Sutan Takdir Alisjahbana atau yang juga dikenal dengan sebutan STA lahir di Sumatra Utara pada tanggal 11 Februari 1908. Sutan Takdir Alisjahbana merupakan putra dari Raden Alisjahbana, seorang guru. Ibunya bernama Puti Samiah, seorang Minangkabau keturunan Rajo Putih, salah seorang raja Kesultanan Indrapura.

Sutan Takdir Alisjahbana masih memiliki hubungan saudara dengan Perdana Menteri Pertama Indonesia Sutan Syahrir dari ibunya. Sutan Takdir Alisjahbana mengenyam pendidikan pertamanya di Hollandsch Inlandsche School (HIS) Bengkulu tahun 1921. Setelah lulus dari HIS, Sutan Takdir Alisjahbana lanjut ke Kweekschool di Bukittinggi. Kemudian, ia meneruskan sekolahnya di Hogere Kweekschool (HKS, sekolah guru tingkat atas) di Bandung tahun 1928.

Sembari melanjutkan sekolahnya, Sutan Takdir Alisjahbana juga sempat bekerja sebagai guru sekolah dasar di Palembang sejak tahun 1928 hingga 1929. Setelah itu, tahun 1930 ia pindah ke Jakarta dan menjabat sebagai redaktur kepala Penerbit Balai Pustaka. Ia juga menjadi pimpinan majalah Pandji Poestaka sejak tahun 1930 hingga 1942.

Di tengah sedang berkarier, STA sempat berkuliah di Rechtshogeschool, sekolah hukum tinggi di Jakarta pada tahun 1937. Ia menyelesaikan pendidikan hukumnya tahun 1942, beriringan dengan berakhirnya kepempimpinan STA di majalah Pandji Poestaka. Setelah itu, sejak tahun 1942 hingga 1945, STA bertugas sebagai penulis ahli dan anggota Komisi Bahasa Indonesia di Jakarta

Kemudian, tahun 1945 ia menjabat sebagai Ketua Komisi Bahasa Indonesia hingga tahun 1950. Masih dalam tahun-tahun itu, STA juga menjabat sebagai Ketua Yayasan Memajukan Ilmu dan Kebudayaan yang kemudian ia diangkat sebagai guru dan Direktur SMA di sana. Bersamaan dengan menjabat sebagai ketua yayasan, STA bertugas sebagai dosen di Universitas Indonesia untuk mata kuliah bahasa Indonesia sejak 1946 hingga 1948.

Authors get paid when people like you upvote their post.
If you enjoyed what you read here, create your account today and start earning FREE BLURT!