Puisi Karya Sutan Takdir Alisjahbana #11

in blurt-192372 •  14 hours ago 

380px-Sutan_Takdir_Alisjahbana_-_P09_287.jpg

MENUJU KE LAUT

Angkatan Baru

Kami telah meninggalkan engkau,

tasik yang tenang, tiada beriak,

diteduhi gunung yang rimbun

dari angin dan topan.

Sebab sekali kami terbangun

dari mimpi yang nikmat:

“Ombak ria berkejar-kejaran

di gelanggang biru bertepi langit.

Pasir rata berulang dikecup,

tebing curam ditantang diserang,

dalam bergurau bersama angin,

dalam berlomba bersama mega.”

Sejak itu jiwa gelisah,

Selalu berjuang, tiada reda,

Ketenangan lama rasa beku,

gunung pelindung rasa pengalang.

Berontak hati hendak bebas,

menyerang segala apa mengadang.

Gemuruh berderau kami jatuh,

terhempas berderai mutiara bercahaya,

Gegap gempita suara mengerang,

dahsyat bahna suara menang.

Keluh dan gelak silih berganti

pekik dan tempik sambut menyambut.

Tetapi betapa sukarnya jalan,

badan terhempas, kepala tertumbuk,

hati hancur, pikiran kusut,

namun kembali tiadalah ingin,

ketenangan lama tiada diratap.

Kami telah meninggalkan engkau,

tasik yang tenang, tiada beriak,

diteduhi gunung yang rimbun

dari angin dan topan.

Sebab sekali kami terbangun

dari mimpi yang nikmat

Authors get paid when people like you upvote their post.
If you enjoyed what you read here, create your account today and start earning FREE BLURT!
Sort Order:  
  ·  10 hours ago  ·  


** Your post has been upvoted (2.98 %) **