The Mercy's adalah sebuah grup musik asal Indonesia yang dibentuk di Kota Medan pada 3 Februari 1965 dan sempat populer pada era 1970-an. Grup ini telah beberapa kali mengalami pergantian formasi, pada tahun 1972 The Mercy's beranggotakan Charles Hutagalung (keyboard, vokal). Erwin Harahap (gitar, vokal), Albert Sumlang (saksofon, vokal), Rinto Harahap (bass, vokal), dan Reynold Panggabean (drum, vokal). Album The Mercy's Pop Melayu Volume 2 dirilis pada tahun 1975.
K E J A M
Hujanpun tak ingin tak henti
Basahi bumi sepanjang hari
Menemani hidupku yang sunyi
sendiri
Bilakah sang matahari
bersinar lagi menerangi
Agar hidupku kan bahagia kembali
Bila sang malam pun tiba
Kucari bulan tiada ada
Hidupku bertambah hampa
sendiri
Kejamnya dunia ini
menyiksa daku siang malam
Mungkinkah dapat ku lagi bahagia
kembali
Kejam oh kejam
Pedih oh pedih hatiku
Kemana harus ku mencurahkan
segala pedih yang kurasakan
Semua yang kumiliki
Semua yang kucintai pergi
SEJARAH
1973–1976: Albert mundur dan Charles hengkang
Pasang surut yang melanda blantika musik Indonesia juga dirasakan oleh The Mercy’s sejak beberapa kali memasuki dunia rekaman. Pada Desember 1974, Albert Sumlang sempat menyatakan mundur dari The Mercy's akibat permasalahan internal dalam kelompok ini. Setelah Albert mengundurkan diri, The Mercy's pun untuk pertama kalinya berjalan hanya dengan 4 orang saja semenjak itu.
Pada tahun 1975, The Mercy's telah menyelesaikan beberapa album yang telah menjadi kontrak mereka dengan produser rekaman. setelah The Mercy's menyelesaikan album ke-10 dan beberapa album Pop Melayu, Pop Mandarin, dan Pop Anak-anak yang di produksi Remaco, Charles Hutagalung hengkang pada tahun 1976. Kali ini ia mendirikan sebuah grup band sendiri bernama The GE & GE. Langkahnya mundurnya Charles setelah keluarnya Albert Sumlang yang memilih bersolo karier. Namun tinggal tiga orang yang vocal tersebut Rinto menjadi vocalist utama sedangkan Erwin dan Reynold menjadi backing vocal.
1976–1977: The Mercy’s Tanpa Charles Hutagalung & Albert Sumlang dan usul menggaet Jocky Surjoprajogo sebagai additional musician
Saat itu sekitar tahun 1977 untuk kedua kalinya saat keyboardist dan vokalis utama The Mercy’s telah menyatakan mundur dari The Mercy's. Ketiga anggota The Mercy’s yang tersisa : Rinto Harahap (bass, vocal), Erwin Harahap (gitar, vocal), dan Reynold Panggabean (drums, vocal) masih tetap berusaha mempertahankan eksistensi kelompok ini. Musik The Mercy’s jelas pincang tanpa adanya elemen organ atau keyboards yang sudah menjadi trademark sejak awal. Ketiga sisa personil The Mercy’s kemudian kasak-kusuk mencari pengganti, karena dalam waktu relatif singkat The Mercy’s yang tinggal bertiga harus segera masuk studio untuk merampungkan album baru.
Untuk mengatasi masalah kekurangan personil, Reynold Panggabean mengajukan sosok Jockie Surjoprajogo seorang keyboardist personil God Bless untuk tampil sebagai additional player dalam sejumlah album The Mercy’s di label Yukawi (yang sahamnya dimiliki Nomo Koeswoyo), setelah mereka hengkang dari label Remaco. Usul itu dterima oleh Rinto dan Erwin. Akhirnya Jockie Surjoprajogo secara profesional menyanggupi tawaran mendukung album The Mercy’s tersebut yang dimulai dengan album The Mercy’s Vol.XI, Vol XII, Vol XIII dan satu album Christmas.
Ada sesuatu yang baru dari tata musik yang dihasilkan The Mercy’s saat Yockie tampil sebagai additional musician. Sound keyboards terasa lebih tebal. Mungkin ini perbedaan antara Charles Hutagalung yang sejak album The Mercy’s Vol.1 pada tahun 1972 selalu menggunakan organ bermerk Farfisa, sedangkan Jockie Surjoprajogo yang berlatar musik Rock lebih cenderung menggunakan organ Hammond B 3.
1977–1978: Kembalinya Charles Hutagalung & Albert Sumlang ke The Mercy’s dan pembubaran
Tahun 1978, Charles Hutagalung & Albert Sumlang kembali bergabung ke dalam The Mercy’s dan mereka melakukan dua rekamannya yang terakhir. Dua albumnya yaitu Aku Tak Percaya Lagi dan Mimpi, tercatat sebagai dua album terakhir mereka dengan formasi lengkap setelah kembalinya Charles dan Albert yang dirilis pada tahun itu. Setelah The Mercy's menyelesaikan album tersebut, para anggota mengalami situasi kejenuhan. Anggota The Mercy’s memulai kegiatannya masing-masing di luar grup. Charles Hutagalung sibuk bersolo karier, Erwin Harahap memilih berprofesi sebagai pengusaha jalur Produser Rekaman dengan mendirikan perusahaan sendiri dan bersolo karier. Albert Sumlang sibuk membantu album solo penyanyi lain. Rinto Harahap menjadi penyanyi solo, mendirikan band Lolypop, dan perusahaan rekaman, mencipta lagu, dan mengorbitkan penyanyi-penyanyi. Reynold Panggabean pun memutuskan mendirikan grup musik sendiri. Group musik ini beraliran dangdut yang ia beri nama '''Orkes Modern Tarantula'''.
1997: The Mercy's reunion
Terima Kasih Atas Kunjungan Anda
Wassalam,
#bennywb56