Nama lengkapnya Sri Betharia Sonatha namun lebih dikenal dengan nama Betharia Sona. Ia adalah seorang penyanyi berkebangsaan Indonesia.
Betha, demikian panggilan akrabnya, terkenal sebagai pelantun lagu Hati Yang Luka yang pernah hit pada '80-an. Lagu tersebut mengantarkannya meraih Golden Kaset HDX untuk album Hati yang Luka. Setelah albumnya yang fantastis tersebut, Betha mengeluarkan albumnya di antaranya, Seandainya (1995), Memoriku Di Karaoke (1997), Best of Betharia Sonatha Karaoke (1999), Melayu Deli Betharia Sonatha (1999) dan Platinum 22 Best Of Betharia Sonatha Vol. 002 (2003). Sejak terjun sebagai penyanyi, Betharia Sonata menelurkan 30 album solo. Ia mengaku menikmati royalti Rp.100 juta per tahun dari jerih payahnya selama ini. Selain penghargaan Golden Kaset, Betha juga meraih 7 Buah Golden Records. Album-albumnya diproduksi oleh Musica Studio's.
KAU TERCIPTA UNTUKKU
Teganya hatimu padaku, sayang
Kau pergi, tinggalkan diriku sendiri
Aku tahu, engkau pun tahu
Badai pun tak mungkin memisahkan kita
Apakah salahku padamu, sayang
Kau diam, kau marah, kau benci padaku
Semua tahu, burung pun tahu
Hatiku hanyalah milikmu seorang
Kau tercipta hanya untukku
Aku lahir hanya untukmu
Janganlah bimbang
Janganlah ragu
Hanyalah aku, hanyalah dikau
Tak pernah kubenci padamu sayang
Hatiku, jiwaku, cintaku, untukmu
Aku tahu, engkau pun tahu
Badai pun tak mungkin memisahkan kita
Apakah salahku padamu, sayang
Kau diam, kau marah, kau benci padaku
Semua tahu, burung pun tahu
Hatiku hanyalah milikmu seorang
Kau tercipta hanya untukku
Aku lahir hanya untukmu
Janganlah bimbang
Janganlah ragu
Hanyalah aku, hanyalah dikau
Terima Kasih Atas Kunjungan Anda
Wassalam,
#bennywb56
Upvoted. Thank You for sending some of your rewards to @null. Get more BLURT:
@ mariuszkarowski/how-to-get-automatic-upvote-from-my-accounts
@ blurtbooster/blurt-booster-introduction-rules-and-guidelines-1699999662965
@ nalexadre/blurt-nexus-creating-an-affiliate-account-1700008765859
@ kryptodenno - win BLURT POWER delegation
Note: This bot will not vote on AI-generated content